Sukses

Penjara Vietnam Akan Buka Layanan Khusus untuk Napi HIV/AIDS

Tak lama lagi, penjara Phu Son di Vietnam akan memiliki layanan percontohan untuk terapi bagi penderita HIV/AIDS.

Liputan6.com, Jakarta Tak lama lagi, penjara Phu Son di Vietnam akan memiliki layanan percontohan untuk terapi subtitusi opioid. Langkah ini menjadi tonggak sejarah penting dalam menekan jumlah kasus kecanduan narkoba dan kejahatan, sekaligus mencegah HIV/AIDS.

Kepala Penjara Officer di Penjara Phu Son, Nguyen Xuan Truong mengatakan, inisiatif ini sebenarnya sudah direncanakan lama. Khususnya saat dirinya mengunjungi penjara di Spanyol. 

"Di Spanyol saya belajar mengenai terapi metadon (biasanya digunakan untuk mengatasi kecanduan narkoba dan penularan virus HIV/AIDS melalui jarum suntik). Saya menyaksikan dampak positif dari program tersebut. Dan saya melaporkannya ke Kementerian Keamanan Publik," ujarnya, seperti dimuat UNAIDS, Kamis (1/12/2016)

Nguyen memang antusias menyambut program baru pemerintah ini. "Saya sudah cukup menunggu sejak saat itu, tapi saya senang bahwa Phu adalah penjara pertama di Vietnam yang memberikan layanan metadon untuk tahanan di penjara."

Petugas Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan atau yang dalam Bahasa Inggris United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Christopher Batt mengatakan, sejak 2009 sebenarnya program kerjasama telah ada. Dan terapi substitusi opioid ini dilakukan sebagai bagian dari menjangkau penderita HIV/AIDS yang tinggal atau bekerja di penjara.

"Unit layanan terapi substitusi opioid diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup tahanan, mengurangi penularan HIV/AIDS dan penyakit lain serta mengurangi tingkat kekambuhan dan overdosis dalam pengaturan penjara," ujar Batt.

Departemen Keamanan Publik Vietnam memprediksi, ada tiga dari 10 tahanan yang menggunakan obat-obatan terlarang. Dan narapidana memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS atau infeksi lain yang ditularkan melalui darah, termasuk virus hepatitis B atau C.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini