Sukses

Hati-hati, Jangan Asal Mencampur Cairan Pembersih

Membersihkan rumah bisa jadi pekerjaan yang sangat menantang dan membuat frustrasi.

Liputan6.com, Jakarta Membersihkan rumah bisa jadi pekerjaan yang sangat menantang dan membuat frustrasi. Sudut lantai kamar mandi atau dapur yang sulit dibersihkan terkadang membuat kita putus asa dan tergoda untuk menggunakan segala cara, termasuk mencampur bahan pembersih satu dan lainnya.

"Seringkali orang berpikir bila satu produk pembersih berhasil membersihkan dengan baik maka mencampurnya dengan pembersih lain akan membuatnya lebih baik," ujar Carolyn Forte, direktur Cleaning Lab di Good Housekeeping Institute.

Namun di balik itu ada hal penting yang perlu Anda tahu: "Produk tertentu, yang aman digunakan tanpa mencampurnya dengan apa pun, terkadang bisa menyebabkan uap atau reaksi kimia yang tak aman bila dicampur dengan produk lainnya," jelas Nancy Bock, Senior VP of Education di American Cleaning Institute.

Meskipun campuran pembersih yang Anda buat tak berbahaya atau beracun, kita tak pernah tahu efek dari kedua produk itu pada permukaan atau kain ketika dicampurkan. Sebaiknya selalu baca label komposisi pada kemasan produk dan jangan pernah mencampur jenis -jenis pembersih berikut, dilansir dari laman Goodhousekeeping, Jumat (25/3/2016):

1. Baking soda dan cuka

Meski baking soda dan cuka bisa membantu membersihkan seisi rumah Anda, hindari resep DIY yang menyarankan menggabungkan keduanya.

"Ketika Anda mencampurkan keduanya, Anda mendapat campuran utama air dan sodium asetat. Tapi sebagian besar hanyalah adalah air," kata Bock. Cuka menyebabkan baking soda menghasilkan busa. Bila dimasukkan ke dalam wadah tertutup, campuran ini bisa meledak.

2. Hidrogen peroksida dan cuka

Anda mungkin pernah mendengar bahwa Anda perlu menyemprot buah atau permukaan meja dengan cairan hidrogen peroksida atau cuka, menyeka permukaan setelah tiap semprotan. Para ahli mengatakan metode ini aman, asalkan Anda tak mencampur kedua produk itu dalam wadah yang sama. Mencampur dua cairan tersebut bisa menyebabkan peracetic acid (asam perasetik) yang berpotensi racun dan mengiritasi kulit, mata, dan sistem pernapasan.

3. Pemutih dan cuka

Kombinasi dua cairan ini sepertinya bisa jadi disinfektan hebat, tapi kedua cairan itu tak boleh dicampur.

"Jika digabungkan akan menghasilkan gas klorin, yang meski dalam jumlah rendah bisa menyebabkan batuk, masalah pernapasan, mata terasa terbakar dan berair," kata Forte.

4. Pemutih dan ammonia

Pemutih dan ammonia memproduksi gas racun chloramine. "Gas itu menyebabkan gejala yang sama dengan pemutih dan cuka, termasuk napas pendek dan nyeri di dada," kata Forte. Banyak pembersih kaca dan jendela mengandung ammonia, jadi pastikan tak mencampurnya dengan pemutih.

5. Pemutih dengan spiritus

Anda pernah mendengar chloroform? Cairan yang sering digunakan untuk membius korban dalam film-film bertema penculikan itu? Walaupun mungkin tak akan membuat Anda pingsan, kombinasi ini bisa membuat iritasi dan beracun.

Jadi pastikan Anda tak mencampur pemutih dengan apa pun selain air. "Meski produk pembersih jendela dan toilet bisa saja berbahan asam (acid) atau ammonia, jangan mencampurnya dengan pemutih," kata Forte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini