Sukses

Kemenkes Masih Periksa Penyebab NN Meninggal

Kepastian apakah NN, pasien suspek ebola yang meninggal Selasa malam (9/9) masih terus ditelusuri oleh Kementerian Kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Kepastian apakah NN, pasien suspek ebola yang meninggal Selasa malam (9/9) masih terus ditelusuri oleh Kementerian Kesehatan. Sejauh ini laboratorium menunjukkan hasil negatif dan tinggal menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Kepala Balitbangkes, Prof Tjandra Yoga Aditama sendiri tidak menampik bila pasien baru pulang dari negara terjangkit ebola, Nigeria. Tapi munculnya keluhan (masa inkubasi) di Nigeria, kata dia, belumlah terjadi seperti di Liberia, Sierra Leonne dan Guinea. S

"Sistem kesehatan di Nigeria auh lebih baik, dan angka kematian ebola di Nigeria (33.3 persen) lebih rendah dari 3 negara episenter (50 persen)," tulis Tjandra melalui pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Rabu (10/9/2014).

Tjandra menerangkan, gejala demam, nyeri otot atau sendi, diare disertai muntah dan perdarahan luas memang beberapa gejala utama yang paling sering dijumpai pada pasien Ebola di Afrika. Tapi NN tidak memiliki gejala utama ini.

"Memang waktu masuk RS Adam Malik, keadaan NN ini  berat dan ada gangguan multi organ, tapi hal ini dapat dijelaskan dengan adanya diagnosis penyakit lain," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

7 Cara Hadapi Ebola

Sehubungan dengan kecurigaan pada WNI lain di Medan yang baru tiba dari negara terjangkit, Tjandra menghimbau 7 hal berikut:

1. Lebih sering Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Kita tahu bahwa Ebola menular melalui kontak dengan cairan tubuh pasien. Walaupun sudah hati2 tapi tetap kemungkinan tangan kita tercemar maka mungkin tetap ada. Karena itu maka rajin2lan cuci tangan pakai sabun.

2. Jangan kontak langsung dengan pasien Ebola

Selain pasiennya maka kita perlu membatasi kontak dengan keluarga / kerabat pasien yang baru mengunjungi pasien.

3. Sedapat mungkin hindari proses pemakaman pasien Ebola, khususnya yg ada ritual mencium jenazah , kontak langsung dengan jenazah dll.

4. Jangan kontak dengan hewan yang mungkin menularkan Ebola, dan membatasi ke hutan2 di ngara terjangkit.

5. Kalau sudah berada di negara terjangkit, maka batasi perjalanan domestik, jangan bepergian antar kota dinegara itu kalau tidak begitu diperlukan

6. Selalu ikuti perkembangan informasi tentang Ebola di website terpercaya, WHO, Kemenkes RI

7. Kalau ada keluhan ketika sedang berkunjung di negara terjangkit, segera melapor ke petugas kesehatan di negara itu.

"Kalau keluhannya datang sesudah tiba kembali di tanah air, maka segera lapor petugas kesehatan terdekat dan beritahu secara rinci tentang riwayat perjalanan ke negara terjangkit," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini