Sukses

Satu Orang Yogyakarta Diduga Kena MERS Masuk RS Sardjito

S, seorang pasien suspect virus (MERS- CoV) masuk RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Kini S berada di ruang isolasi.

Liputan6.com, Yogyakarta Seorang pasien suspect virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS- CoV) masuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta. Pasien berinisial S masuk pada Selasa (13/5/2014) pukul 10.30 WIB. Pasien tersebut kini berada di ruang khusus Isolasi Melati 5 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Pasien berinisial S ini merupakan warga Sleman dan menunjukkan tanda-tanda seperti terkena virus MERS-CoV. "Memang kita lihat gejala-gejalanya mengarah ke MERS-CoV," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Rs Dr Sardjito Yogyakarta, Trino Heru Nugroho, Rabu (14/05/2014)

Heru menjelaskan, pasien datang dengan kondisi panas sangat tinggi hingga 39 Derajat, batuk-batuk serta sesak napas. Pasien tersebut baru melakukan ibadah umrah. "Pasien ini lima hari sebelumnya pergi Umrah. Sepulang dari Arab Saudi mengalami panas tinggi sekali sampai 39 derajat Celcius," katanya.

Walaupun gejala klinis mengarah ke Virus MERS CoV, tim dokter belum dapat memastikan pasien positif terserang penyakit virus tersebut. Pihak rumah sakit juga masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sempel dahak pasien. "Kita akan ambil sempel dahak pasien. Kita tunggu 4-5 hari lagi untuk hasilnya. Semoga nggak MERS ya," katanya.

Heru mengungkapkan, pihak rumah sakit juga sudah memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan pasien. Langkah ini untuk menangkal serangan virus baru ini. Sebab stamina pasien menjadi kunci menangkal virus yang belum ada vaksinnya itu. "Sampai saat ini memang belum ada vaksin untuk virus MERS CoV. Kekebalan tubuh pasien harus dikuatkan agar bisa sembuh," katanya.

Sebelumnya, Selasa kemarin pihak RSUP Dr Sardjito telah menyiapkan delapan kamar untuk antisipasi pasien MERS CoV. Ruang isolasi RSUP Dr Sardjito ini dianggap cukup mumpuni untuk penanganan penyakit tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.