Sukses

Harta Berlebih Tak Bikin Kita Bahagia

Bersyukur membuat hidup bahagia, sedangkan materialisme alias matre yang berpandangan semata-mata kepada harta bisa melakukan sebaliknya.

Liputan6.com, New York Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, kurang bersyukur bisa menjadi alasan mengapa seseorang mengalami penurunan kepuasan dalam hidupnya. Rasa syukur benar-benar bisa memediasi hubungan antara materialisme dengan kepuasan hidup.

"Meski kita telah mengumpulkan lebih banyak harta, kita tak lebih bahagia, kita hanya meningkatkan nilainya," kata peneliti James Roberts , Ph.D., dari Hankamer School of Business di Baylor University, seperti dilansir Huffingtonpost, Selasa (8/4/2014).

Ia memberi contoh, memiliki rumah baru dengan luas 2.500 kaki persegi menjadi dasar keinginan Anda memiliki sebuah rumah yang lebih besar. Inilah yang disebut dengan treadmill of consumption.

"Kita terus membeli lebih banyak dan lebih banyak barang tapi kita tak bisa lebih dekat dengan kebahagiaan. Kita hanya akan mempercepat treadmill," ujar Roberts.

Penelitian yang dilakukan Roberts diterbitkan dalam Jurnal Personality and Individual Differences berdasarkan hasil survei terhadap 246 mahasiswa.

Para siswa menjawab pertanyaan yang menunjukkan hubungan antara materialisme, rasa syukur, kepuasan hidup, dan kebutuhan untuk memuaskan (mengacu pada kebutuhan psikologis).

Hasilnya, para peneliti menemukan hubungan antara materialisme dan penurunan kesejahteraan. "Sebagian besar hubungan antara materialisme dan penurunan kepuasan hidup bisa dijelaskan dengan rasa syukur,"tulis peneliti.

Apabila seseorang ingin lebih bahagia salah satu caranya dengan bersyukur. Terlalu `matre` hanya akan mengurangi kebahagiaan karena orang tersebut sulit untuk bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki.  "Kurang bersyukur dikaitkan dengan kerusakan dalam kebutuhan psikologis dasar yang diperlukan agar seseorang berkembang."

Para peneliti mengatakan, temuan ini menunjukkan orang-orang yang `matre` mungkin ingin meningkatkan rasa syukur dalam rangka meningkatkan kepuasan hidupnya.

Baru-baru ini , sebuah studi dalam Jurnal Psychological Science menunjukkan bahwa rasa syukur juga bisa meningkatkan kesabaran kita , terutama dalam konteks tidak menyerah pada kepuasan instan untuk menuai pahala yang lebih besar di kemudian hari .

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.