Sukses

Zelenskyy Pecat Kepala Pengawal Pasca Plot Pembunuhan Dirinya Terungkap

Alasan pemecatan Serhii Rud misteri.

Liputan6.com, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat kepala badan yang bertanggung jawab atas perlindungannya setelah dua petugasnya ditahan atas dugaan rencana pembunuhan dirinya.

Pemecatan Kepala Dinas Garda Negara (UDO) Serhii Rud terungkap dalam keputusan yang dipublikasikan di situs kepresidenan. Tidak ada alasan pemecatan yang diberikan. Demikian seperti dilansir CNN, Sabtu (11/5/2024).

Menurut media pemerintah Ukraina, Ukrinform, Rud ditunjuk menjadi pengawal utama Zelensky pada Oktober 2019. Penggantinya belum disebutkan namanya.

UDO bertugas memastikan keamanan presiden Ukraina dan pejabat senior negara, serta perlindungan gedung administrasi.

Awal pekan ini terungkap bahwa Ukraina telah menahan dua pejabat keamanan yang diduga terlibat dalam rencana Rusia untuk membunuh Zelenskyy.

"Dua kolonel di UDO dituduh melakukan kegiatan subversif terhadap Ukraina dengan imbalan kompensasi finansial," kata kantor Kejaksaan Agung Ukraina pada hari Selasa.

Kedua kolonel tersebut didakwa melakukan makar dan salah satunya juga dituduh mempersiapkan aksi teroris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Hanya Zelenskyy

Dinas Keamanan Negara (SBU) Ukraina mengatakan pihaknya telah "menggagalkan" rencana untuk membunuh Zelenskyy dan pejabat senior Ukraina lainnya, termasuk Kepala SBU Vasyl Maliuk dan Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov.

Kantor kejaksaan mengatakan salah satu tersangka menerima dua drone dan amunisi dari Dinas Keamanan Negara Rusia (FSB), yang akan mereka transfer ke kaki tangan lain untuk melakukan ledakan.

Zelenskyy dilaporkan telah menghadapi beberapa upaya pembunuhan sejak Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Zelenskyy disebut juga telah mengalami sejumlah upaya pembunuhan selama kunjungannya ke garis depan dan kota-kota Ukraina yang berada di bawah pengeboman Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini