Sukses

Salah Identifikasi Kendaraan Pekerja Bantuan Internasional di Gaza yang Dibom, 2 Perwira Israel Dipecat

Serangan udara yang menewaskan tujuh pekerja bantuan awal pekan ini di Jalur Gaza telah diselidiki. Pernyataan tentara Israel, IDF mengatakan bahwa para perwira yang bertanggung jawab telah salah mengidentifikasi tiga kendaraan yang terkait dengan kelompok bantuan pangan internasional.

Liputan6.com, Jakarta Sehubungan dengan serangan udara yang menewaskan tujuh pekerja bantuan awal pekan ini di Jalur Gaza, pada Jumat (5/4/ 2024) Pasukan Pertahanan Israel (Israeli Defense Forces/IDF) mengumumkan pemecatan dua perwiranya.

Laporan VOA Indonesia yang dikutip Sabtu (6/4/2024) menyebut IDF mengatakan seorang komandan brigade berpangkat mayor, dan seorang kepala staf brigade berpangkat kolonel pada pasukan cadangan IDF, akan dipecat. Selain itu, seorang komandan brigade, seorang komandan divisi dan seorang kepala komando selatan semuanya menerima surat peringatan.

Pernyataan tentara Israel, IDF yang mengumumkan kesimpulan penyelidikan atas insiden 1 April itu mengatakan bahwa para perwira yang bertanggung jawab telah salah mengidentifikasi tiga kendaraan yang terkait dengan kelompok bantuan pangan internasional World Central Kitchen (WCK). Mereka percaya bahwa seorang pria bersenjata Hamas bersembunyi di dalam salah satu kendaraan tersebut.

Laporan dari tentara Israel itu menyatakan, "Serangan terhadap tiga kendaraan tersebut dilakukan merupakan pelanggaran serius terhadap perintah dan Prosedur Operasi Standar IDF."

Pernyataan selanjutnya mengatakan, "Temuan penyelidikan menunjukkan bahwa insiden tersebut seharusnya tidak terjadi. Mereka yang menyetujui serangan tersebut yakin bahwa mereka menarget operasi bersenjata Hamas dan bukan karyawan WCK."

Pernyataan tersebut melanjutkan, "IDF menganggap serius insiden tragis yang merenggut nyawa tujuh pekerja bantuan kemanusiaan yang tidak bersalah. Kami menyatakan kesedihan mendalam kami atas kematian tersebut dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga dan organisasi WCK."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Udara Israel Tewaskan 4 Pekerja Bantuan Internasional di Gaza

Sebelum diupdate menjadi tujuh korban tewas, serangan udara Israel dilaporkan pada awalnya menewaskan empat pekerja bantuan internasional yang tergabung dalam badan amal World Central Kitchen. Korban tewas juga termasuk seorang sopir Palestina yang membawa mereka.

Insiden tersebut terjadi beberapa jam setelah anggota lembaga amal itu membawa kiriman makanan ke Gaza utara, yang diisolasi dan dihuni oleh penduduk yang kelaparan.

Dikutip dari laman AP News, Selasa (2/4/2024) rekaman menunjukkan lima jenazah di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir al-Balah, Gaza tengah.

Beberapa dari mereka mengenakan alat pelindung diri dengan logo badan amal tersebut. Staf menunjukkan paspor tiga orang yang tewas -- Inggris, Australia dan Polandia. Namun, kewarganegaraan pekerja bantuan keempat belum diketahui.

Militer Israel mengatakan, pihaknya sedang melakukan peninjauan untuk memahami keadaan insiden tragis ini.

World Central Kitchen, badan amal yang didirikan oleh koki selebriti José Andrés, mengatakan bahwa pihaknya mengetahui laporan tersebut dan akan berbagi lebih banyak informasi ketika telah mengumpulkan semua fakta.

"Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil jangan pernah menjadi sasaran," kata juru bicara WCK Linda Roth dalam sebuah pernyataan.

Mahmoud Thabet, seorang paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang berada di tim yang membawa jenazah ke rumah sakit, mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pekerja berada dalam konvoi tiga mobil yang sedang menyeberang dari Gaza utara.

Lalu, tiba-tiba sebuah rudal Israel menghantam mobil tersebut. Thabet mengatakan, dia diberitahu oleh staf WCK bahwa tim tersebut berada di utara untuk mengoordinasikan distribusi bantuan yang baru tiba dan sedang menuju kembali ke Rafah di selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini