Sukses

Australia Bakal Pulihkan Pendanaan untuk UNRWA Usai Proses Peninjauan

Masyarakat Gaza kini berada di ambang kelaparan pasca perang Israel Vs Hamas.

Liputan6.com, Canberra - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Jumat (15/3) mengumumkan bahwa pemerintahnya akan memulihkan dana untuk badan bantuan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) setelah peninjauan selesai, beberapa pekan setelah lebih dari selusin negara menghentikan ratusan juta dolar bantuan sebagai tanggapan atas tuduhan Israel terhadap organisasi tersebut.

"Pemerintah Australia kini sedang menuntaskan kesepakatan dana yang diperbarui yang akan mencakup persyaratan ketat seperti jaminan netralitas staf dan kepercayaan terhadap rantai pasokan. Berdasarkan hal itu, dan setelah pertimbangan oleh Komite Keamanan Nasional pekan ini, Australia akan memulai kembali kontribusi kepada UNRWA," kata Wong kepada para wartawan di Adelaide, seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (16/3/2024). 

Ia menambahkan, "Saran terbaik dari berbagai lembaga dan pakar hukum pemerintah Australia adalah UNRWA bukan organisasi teroris, dan perlindungan tambahan yang ada sudah cukup melindungi dana dari para pembayar pajak Australia."

Wong juga menjanjikan tambahan USD 2,6 juta (sekitar Rp40 miliar) bagi UNICEF untuk penyediaan layanan darurat di Gaza. Sebuah pesawat C17 Globemaster juga akan mengirim parasut pasukan pertahanan untuk membantu pengiriman pasokan kemanusiaan yang dipimpin AS ke wilayah kantong itu.

Menurut PBB warga Gaza kini berada di ambang kelaparan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kanada Juga Pulihkan Pendanaan

Selain Australia, Kanada juga akan memulihkan pendanaannya ke badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) beberapa pekan setelah badan tersebut kehilangan sokongan ratusan juta dolar menyusul tuduhan Israel terhadap sejumlah stafnya. Kanada adalah salah satu dari 16 negara yang menangguhkan pembiayaannya di masa depan.

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussein menuturkan Kanada telah diyakinkan setelah menerima laporan sementara dari penyelidikan PBB atas tuduhan Israel.

"Kanada melanjutkan pendanaannya ke UNRWA, sehingga lebih banyak yang bisa dilakukan untuk menanggapi kebutuhan mendesak warga sipil Palestina. Kanada akan terus menanggapi tuduhan terhadap beberapa staf UNRWA dengan sangat serius dan kami akan tetap berhubungan erat dengan UNRWA dan PBB untuk mengupayakan akuntabilitas dan reformasi," kata Hussen. 

 

3 dari 3 halaman

Klaim Israel

Perang Hamas Vs Israel telah menyebabkan 80 persen dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza meninggalkan rumah mereka dan para pejabat PBB mengatakan seperempat penduduk wilayah kantong itu kelaparan karena akses ke wilayah tersebut dibatasi Israel. UNRWA, yang mempekerjakan sekitar 13.000 orang di Jalur Gaza, merupakan pemasok utama makanan, air, dan tempat tinggal di sana, namun mereka berada di ambang kehancuran finansial pasca tuduhan Israel.

Israel menuduh 12 karyawan UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 lainnya disandera di Jalur Gaza. Merespons tuduhan itu, lebih dari selusin negara termasuk Kanada menangguhkan pendanaan untuk UNRWA senilai sekitar USD 450 juta, hampir setengah dari anggarannya untuk tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini