Sukses

AS dan Inggris Lumpuhkan 18 Titik Lokasi Houthi di Yaman Pakai Serangan Udara

Pentagon mengatakan, pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap 18 titik lokasi Houthi di Yaman.

Liputan6.com, Jakarta - Pentagon mengatakan, pesawat tempur Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap 18 titik lokasi Houthi di Yaman.

Ini adalah operasi gabungan keempat yang dilakukan sekutu, dikutip dari BBC, Minggu (25/2/2024).

AS mengatakan, serangan Sabtu (24/2) ditujukan terhadap fasilitas penyimpanan, drone, sistem pertahanan udara, radar, helikopter dan lainnya.

Inggris mengatakan, sekutu bertindak untuk menurunkan kemampuan Houthi.

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman termasuk ibu kota Sanaa telah menargetkan kapal-kapal yang mereka katakan terkait dengan Israel dan Barat, sebagai tanggapan terhadap perang Israel-Gaza yang terus berlanjut.

Rantai pasokan global kini menghadapi gangguan parah dan kenaikan biaya akibat beberapa perusahaan pelayaran mengalihkan perjalanan dari Laut Merah -- salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Dalam pernyataan bersama, Pentagon mengatakan bahwa serangan yang diperlukan dan proporsional pada Sabtu (24/2) secara khusus menargetkan 18 sasaran Houthi di delapan lokasi di Yaman yang terkait dengan fasilitas penyimpanan senjata bawah tanah Houthi, fasilitas penyimpanan rudal, serangan satu arah sistem udara tak berawak, sistem pertahanan udara, radar, dan helikopter.

“Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global, kapal angkatan laut, dan nyawa pelaut tak berdosa di salah satu perairan paling kritis di dunia.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Ekonomi Global

Pernyataan itu mengatakan "lebih dari 45 serangan Houthi terhadap kapal komersial dan angkatan laut sejak pertengahan November merupakan ancaman terhadap ekonomi global, serta keamanan dan stabilitas regional, dan menuntut tanggapan internasional".

Serangan itu dilakukan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru.

Tak lama kemudian, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan bahwa Amerika Serikat "tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika diperlukan. Untuk mempertahankan kehidupan dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling penting di dunia tersebut."

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan "adalah tugas kita untuk melindungi kehidupan di laut dan menjaga kebebasan navigasi".

"Itulah sebabnya Angkatan Udara Kerajaan terlibat dalam serangan presisi gelombang keempat terhadap sasaran militer Houthi di Yaman".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.