Sukses

Bagaimana Nasib Ratu Camilla Jika Raja Charles yang Sedang Berjuang Lawan Kanker Turun Takhta atau Meninggal?

Raja Charles sedang berjuang melawan kanker. Apa yang terjadi pada Ratu Camilla jika dia meninggal atau turun takhta? Apakah ia akan tetap menjadi ratu Inggris?

Liputan6.com, London - Berita bahwa Raja Charles III menderita sejenis kanker telah memicu banyak pertanyaan bagaimana jika hal terburuk terjadi padanya.

Salah satu skenario yang muncul adalah raja yang sedang sakit memutuskan untuk turun takhta dan menjaga kesehatannya, dan dengan segera menyoroti putra sulungnya dan pewaris takhta pertama, Pangeran William.

Proses itu, tentu saja, akan semakin cepat jika Raja Charles III meninggal, sehingga membawa pemerintahan Raja William V --kecuali dia memilih nama lain.

Di sisi lain muncul pertanyaan soal nasib Camilla, apakah ia akan tetap menjadi ratu Inggris?

Jawabannya berbeda-beda, menurut para ahli kerajaan.

Situs USA Today yang dikutip Senin (19/2/2024) menggambarkan kenyataan rumit bahwa meskipun Raja Charles III pasti akan mengutarakan keinginannya untuk istrinya dengan sangat rinci, raja yang berkuasa --dalam hal ini Raja William-- pada akhirnya mengontrol seberapa besar atau kecil peran Camilla di tahun-tahun berikutnya.

Terlebih lagi, setelah William naik takhta, istrinya, Putri Kate, akan menjadi ratu. Sebagai ibu dari Pangeran George --calon raja selanjutnya, Kate memiliki pengaruh besar, baik dalam kedudukan kerajaan maupun kasih sayang publik.

Kendati demikian hal itu tidak berarti Ratu Camilla akan cepat dilupakan. Terlepas dari skandal yang dibuat untuk TV sebelum pernikahannya dengan Charles, Camilla, yang bisa dibilang cinta pertama Charles, juga mendapat dukungan banyak warga Inggris ketika dia dinobatkan bersama suaminya pada Mei 2023 lalu dalam upacara penobatan yang rumit di Westminster Abbey.

"Permaisuri Camilla akan tetap mempertahankan gelar tersebut, sama seperti Ibu Suri (mendiang ibunda Ratu Elizabeth II) yang mempertahankan gelar tersebut hingga ia meninggal pada usia 101 tahun," kata Joe Little, redaktur pelaksana majalah "Majesty".

Secara historis, para janda raja disebut Queen Dowager (Janda Ratu), sedangkan istri Raja George VI, Ratu Elizabeth, menjadi Queen Elizabeth the Queen Mother (Ibu Suri Ratu Elizabeth) untuk membedakannya dari sang putri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apakah Camilla Masih Jadi Ratu Jika Raja Charles Meninggal?

Dalam kasus yang tidak mungkin terjadi, yaitu turun takhta atau pada akhirnya, kematian raja saat ini, "Raja William sang pemimpin baru akan mengambil keputusan, semua tergantung pada dirinya – sesuai dengan keinginan ayah dan ibu tirinya, tentu saja," kata Joe Little, redaktur pelaksana majalah "Majesty". "Tetapi setiap aspek kehidupan publik dan pribadinya akan ditinjau."

Adapun di mana dia akan tinggal, kemungkinan besar itu adalah salah satu dari beberapa tempat tinggal kerajaan. Yang mana mungkin bergantung pada keinginan suaminya, namun pada akhirnya raja barulah yang mengambil keputusan.

"Tentu saja itu tergantung pada kebijakannya, tapi saya yakin Raja Charles III akan mewujudkan keinginannya sendiri tentang hal itu," kata Carolyn Harris, sejarawan di School of Continuing Studies di Universitas Toronto dan salah satu editor seri buku “English Consorts: Power, Influence and Dynasty."

 

3 dari 4 halaman

Raja William Akan Putuskan Peran Masa depan Ratu Camilla Sebagai Bangsawan

Sejarah Inggris menawarkan beberapa wawasan tentang jalan bagi para janda kerajaan, kata Carolyn Harris, sejarawan di School of Continuing Studies di Universitas Toronto dan salah satu editor seri buku “English Consorts: Power, Influence and Dynasty".

"Istri keenam Henry VIII menarik diri dari kehidupan istana, dan pindah ke Cotswolds, menikah lagi, dan hidup tenang," kata Harris.

"Tetapi secara keseluruhan, para Queen Consorts (Permaisuri), ketika raja atau ratu baru bukanlah putra atau putri mereka (secara sedarah), akan lebih sulit untuk mengetahui kehidupan apa yang akan mereka jalani," kata Harris.

"Asumsi saya adalah Queen Consort Camilla kemungkinan akan mempertahankan peran amalnya terkait dengan literasi dan kekerasan dalam rumah tangga. Dia bisa menjadi kepala kehormatan resimen militer. Tapi itu semua adalah hasil dari banyak diskusi dengan raja baru."

 

4 dari 4 halaman

Raja Charles Akan Bekerja Hingga Akhir Hayat?

Sejarawan kerajaan mencatat bahwa ketika mencoba menebak apa yang mungkin terjadi sehubungan dengan berita medis Raja Charles III yang mengejutkan, penting untuk memahami dampak ganda dari Ratu Elizabeth II dan Raja Edward VIII.

Yang pertama, Ratu Elizabeth II bekerja sampai akhir hayatnya, pada usia 96 tahun pada tahun 2022.

Sementara Raja Edward VIII. membuat trauma suatu negara dengan menyerahkan tongkat kerajaan kepada saudaranya, George VI, sehingga dia bisa menikahi sosialita Amerika yang sudah bercerai, Wallis Simpson. Ketika George VI meninggal, putrinya Putri Elizabeth menjadi ratu.

Mengingat kedua fakta sejarah ini, "Raja Charles III kemungkinan besar akan terus bekerja hingga akhir hayatnya," kata Carolyn Harris, sejarawan di School of Continuing Studies di Universitas Toronto dan salah satu editor seri buku “English Consorts: Power, Influence and Dynasty."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini