Sukses

Rayap Picu Balkon Gereja di Filipina Runtuh Saat Misa, 1 Lansia Tewas dan 53 Jemaat Terluka

Insiden yang menelan korban jiwa terjadi pada saat misa pra-paskah di sebuah gereja Filipina.

Liputan6.com, Manila - Insiden yang menelan korban jiwa terjadi pada saat misa pra-paskah di sebuah gereja Filipina.

"Sebuah balkon gereja Katolik runtuh, menewaskan seorang wanita lanjut usia dan melukai 53 orang saat misa yang penuh sesak di Filipina pada Rabu Abu (14 Februari), ketika jutaan warga Filipina berduyun-duyun ke tempat ibadah," kata pejabat bencana setempat seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Kamis (15/2/2024).

Insiden itu terjadi di salah satu tanggal tersibuk dalam kalender gereja, hari yang menandai dimulainya masa pra-paskah.

Seorang wanita berusia 80 tahun meninggal karena luka di dada di rumah sakit setempat, kata Gina Ayson, kepala pertahanan sipil San Jose del Monte, dekat Manila, kepada AFP.

"Ruangan kayu di Gereja St Peter the Apostle yang berusia 30 tahun telah dirusak oleh rayap," jelas Gina Ayson.

Benda itu roboh saat misa, sepertinya karena adanya beban tambahan, sehingga membuat jemaat gereja terjatuh ke lorong di lantai dasar di bawahnya, kata Ayson.

"Pejabat pembangunan kota menemukan bahwa bagian dari bangunan yang runtuh itu dipenuhi rayap," tutur Gina Ayson kepada AFP. "Kelihatannya baik-baik saja dari luar. Kami tidak tahu kalau itu dimakan dari dalam."

Korban lainnya, yang sebagian besar berusia lanjut, mengalami luka memar dan luka ringan lainnya, sambung Gina Ayson, sambil menambahkan sekitar 400 orang sedang menghadiri misa pada saat itu.

Wali Kota Arthur Robes telah memerintahkan penutupan gereja yang rusak sementara penyelidik memeriksa keamanan struktural bangunan tersebut, menurut Gina Ayson.

Gambar yang diposting oleh Wali Kota Robes di halaman Facebook-nya menunjukkan bagian dari balkon kayu yang tergantung kurang dari satu meter dari lantai dasar, dipenuhi bangku gereja, kursi plastik rusak, dan puing-puing.

Garis polisi kuning terlihat dipasang di depan gedung yang dibangun pada tahun 1994 itu, sementara foto lain menunjukkan seorang paramedis memberikan bantuan kepada seorang pria.​

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bangunan yang Sedang Dibangun di Penang Malaysia Runtuh, 3 Orang Tewas

Insiden bangunan runtuh pernah terjadi di Malaysia, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Tim penyelamat kemudian mencari empat pekerja yang hilang yang diyakini terjepit di bawah reruntuhan bangunan yang sedang dibangun runtuh sekitar pukul 21.45 pada Selasa 28 November 2023.

Wakil kepala polisi Penang Mohamed Usuf Jan Mohamad mengatakan sejauh ini tim penyelamat telah menemukan lima dari sembilan pekerja yang diyakini terjebak.

"Sebuah balok berukuran panjang sekitar 12 meter dan berat sekitar 14 ton telah jatuh dan merobohkan 14 balok lainnya dalam kejadian di lokasi tersebut," kata Wakil Komisaris Mohamed Usuf seperti dikutip dari The Straits Times, Rabu (29/11/2023). 

"Ada 18 pekerja yang ditugaskan di lokasi tersebut. Tak satu pun dari mereka yang keluar untuk salat pada saat itu. Sejauh ini kami telah mengidentifikasi tiga korban meninggal – dua meninggal di tempat kejadian dan satu lagi meninggal di rumah sakit," tutur Mohamed Usuf.

"Dua korban lainnya yang mengalami luka serius telah dikirim ke Rumah Sakit Penang untuk perawatan. Kami yakin masih ada empat korban lagi yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan," sambung Mohamed Usuf.

Dia menambahkan, seluruh pekerja adalah warga negara Bangladesh.

Wakil direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Penang Malaysia Zulfahmi Sutaji mengatakan upaya penyelamatan sulit dilakukan karena beratnya struktur yang terlibat.

"Kami membutuhkan mesin besar untuk memindahkan bangunan berat dan mengakses korban," katanya.

"Unit K-9 telah dipanggil untuk membantu mendeteksi para korban di lokasi yang ukurannya kira-kira sebesar lapangan basket."

Laporan awal Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyebutkan sedikitnya sembilan pekerja terjebak di bawah reruntuhan.

Pekerjaan pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

Diberitakan pada Maret 2022, Titijaya Land dan DHL Supply Chain (Malaysia) menandatangani nota kesepakatan untuk mengembangkan kompleks logistik di Bayan Lepas.

Ini akan terdiri dari kantor, sistem rak otomatis, fasilitas gudang dan berbagai utilitas.

3 dari 4 halaman

Plafon Megah Rise Mall di Malaysia Runtuh Picu 3 Orang Terluka

Sebelumnya, plafon atau langit-langit Megah Rise Mall di Petaling Jaya dilaporkan runtuh pada Sabtu (28 Oktober 2023) sore waktu setempat. Hal itu terjadi di tengah angin kencang dan hujan lebat di daerah tersebut.

Tiga orang dilaporkan terluka akibat peristiwa runtuhnya plafon salah satu mal di Malaysia tersebut.

"Sekitar pukul 15.00, saat terjadi angin kencang dan hujan deras, langit-langit teras mobil dekat pintu masuk utama runtuh, mengakibatkan tiga orang mengalami luka ringan,” kata manajemen mal seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Rabu (1/11/2023).

Pihak manajeman Megah Rise Mall juga menambahkan bahwa ketiga korban cedera telah menerima perawatan medis yang diperlukan.

Video berdurasi 37 detik yang viral di media sosial memperlihatkan langit-langit runtuh. Beberapa petugas keamanan juga terlihat memandu masyarakat ke tempat aman.

Beberapa pengunjung mal Malaysia itu terdengar berteriak saat mereka meninggalkan lokasi.

Dalam sebuah postingan di Facebook, manajemen mal menyatakan "penyesalan terdalam" atas insiden tersebut.

Area yang terkena dampak plafon runtuh – termasuk pintu masuk utama, lift ramah hewan peliharaan di dekatnya, dan pusat jajanan – akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Bagian lain mal akan beroperasi seperti biasa.

"Sebuah tim konsultan telah dilibatkan untuk melakukan penilaian struktural yang komprehensif dan melaksanakan perbaikan dan penguatan yang diperlukan,” kata Low Eng Hooi, CEO PPB Properties, pemilik mal tersebut.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami. Kami berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah keselamatan yang ketat untuk melindungi komunitas kami dan mencegah insiden serupa di masa depan," imbuh Low Eng Hooi, CEO PPB Properties.

Manajemen menambahkan: "Keamanan dan kesejahteraan pelanggan, penyewa, dan staf kami selalu menjadi prioritas utama kami, dan tindakan segera diambil untuk memastikan keselamatan semua orang yang hadir selama insiden tersebut."

"aerah yang terkena dampak segera dievakuasi dan puing-puing telah dibersihkan," sambung pihak manajemen mal.

4 dari 4 halaman

Apartemen 5 Lantai di Mesir Runtuh Tewaskan 12 Orang, Korban Diberi Kompensasi Rp29 Juta

Adapun sebuah gedung apartemen berlantai lima runtuh pada Senin 17 Juli 2023 di ibu kota Mesir, Kairo. Pihak berwenang setempat mengatakan insiden itu menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas, sementara tim penyelamat terus mencari korban selamat di antara puing-puing.

"12 orang tewas dan upaya terus dilakukan untuk menemukan dua orang hilang," kata Wakil gubernur Kairo, Hossam Fawzi, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Selasa (18/7/2023).

Bangunan runtuh umum terjadi di Mesir, di mana konstruksi yang buruk dan kurangnya pemeliharaan tersebar luas di kota-kota kumuh, lingkungan kota yang miskin, dan daerah pedesaan.

Kantor berita MENA yang dikelola pemerintah Mesir mengatakan tim penyelamat mengeluarkan jasad dari reruntuhan dan mengirim empat orang yang selamat ke rumah sakit, setelah insiden bangunan runtuh di lingkungan Hadaeq el-Qubbah Kairo -- kira-kira 2 mil (3,2 kilometer) dari pusat kota.

Hasil penyelidikan awal menyebutkan, Jaksa Penuntut Umum Mesir mengatakan bangunan ambruk itu kemungkinan disebabkan oleh salah satu penghuni lantai dasar yang memindahkan sejumlah tembok selama pekerjaan pemeliharaan sebelumnya. Warga laki-laki itu ditangkap dan sedang diinterogasi, katanya.

Kementerian Solidaritas Sosial Mesir mengatakan akan memberikan 60.000 pound Mesir (sekitar Rp29 juta) kepada keluarga sembilan korban. Kementerian juga mengatakan akan memberikan bantuan kepada yang terluka dan sedang memantau kerusakan properti di dekatnya.

Menurut laporan setempat, pasukan polisi menutup daerah itu saat tim penyelamat menyisir puing-puing untuk mencari kemungkinan korban selamat.

Pemerintah telah mencoba menindak bangunan ilegal dalam beberapa tahun terakhir setelah penegakan hukum yang lemah selama beberapa dekade. Selain itu, pihak berwenang juga membangun kota dan lingkungan baru untuk menampung mereka yang tinggal di daerah berisiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.