Sukses

18 Februari 2018: Pesawat Komersial Tabrak Pegunungan di Iran, 66 Orang Tewas Tak Ada yang Selamat

Sebuah pesawat komersial Iran jatuh pada hari Minggu, 18 Februari 2018 lalu, di wilayah pegunungan berkabut di Iran selatan, kecelakaan ini menewaskan 66 orang di dalamnya.

Liputan6.com, Teheran - Sebuah pesawat komersial Iran jatuh pada Minggu, 18 Februari 2018 lalu, di wilayah pegunungan berkabut di Iran selatan, kecelakaan ini menewaskan 66 orang di dalamnya.

Pesawat Aseman Airlines ATR-72, adalah pesawat turbobrop -pesawat pembangkit yang menggunakan turbin gas untuk menggerakan baling-baling- bermesin ganda yang digunakan untuk penerbangan regional jarak pendek terjatuh di dekat bandara tujuannya di Kota Yasuj di Iran Selatan, sekitar 780 kilometer selatan dari Ibu Kota Iran, Teheran. 

Juru bicara Aseman Airlines, Mohammad Taghi Tabatabai mengatakan bahwa semua penumpang dalam penerbangan dengan nomor EP3704 tewas. 

"Setelah melakukan pencarian di area tersebut, kami mengetahui bahwa penumpang tercinta kami telah kehilangan nyawa, pesawat ini membawa 60 penumpang, 59 orang dewasa dan satu anak-anak, serta seorang pilot, seorang co-pilot, dua pramugari, dan dua petugas penerbangan di dalamnya." ujar Mohammad Taghi Tabatabai, mengutip dari nationalpost.com

Dikarenakan kondisi berkabut, helikopter penyelamat tidak dapat menjangkau lokasi kecelakaan di Pegunungan Zagros. Mohammad Taghi Tabatabai mengatakan pesawat tersebut jatuh di Gunung Dena yang tingginya sekitar 14.435 kaki atau sekitar 4.267 meter. 

Aseman Airlines adalah maskapai penerbangan semi swasta yang berkantor pusat di Teheran dan berspesialisasi dalam penerbangan ke seluruh Iran dan juga mengudara secara internasional.

Maskapai ini termasuk maskapai penerbangan terbesar ketiga di Iran berdasarkan ukuran pesawat, namun Aseman Airlines dilarang terbang di Uni Eropa karena masalah keamanan.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Detik-Detik Kecelakaan Pesawat

Menurut FlightRadar24, pesawat ini lepas landas dari Teheran pada pukul 04.33 waktu setempat dan memberikan sinyal terakhir pada pukul 05.55 waktu Iran, ketika penerbangan berada di ketinggian 16.975 kaki dan sedang dalam posisi turun.

Kepala layanan darurat negara Iran mengatakan, memindahkan jenazah para korban meninggal akan sulit dilakukan dalam kondisi cuaca buruk.

Panglima Angkatan Darat mengatakan peralatan militer dapat digunakan untuk mengevakuasi para korban. The Revolutionary Guards, yang merupakan bagian kuat dari angkatan bersenjata di Iran, mengatakan puing-puing tersebut ditemukan melalui gambar padandrone sebelum helikopter angkatan udara dikerahkan.

Seorang pilot mengatakan kepada lembaga penyiaran Islamic Republic of Iran Broadcasting, ia telah melihat jasad para korban berada di sekitar pesawat tersebut dan pesawat itu terletak di ketinggian sekitar 4.000 meter.

Angin kencang, kabut, dan salju menyebabkan pencarian dibatalkan pada Minggu, 18 Februari dan helikopter tim penyelamat dilarang terbang pada hari Senin keesokannya. 

3 dari 4 halaman

Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat

Dua hari setelah kejadian ini tim pencari menemukan puing-puing ATR-72 yang berserakan di permukaan Gunung Dena pada ketinggian 4.000 meter di bebatuan dan tumpukan salju. 

Sebagian besar spekulasi awal penyebab kecelakaan berpusat pada masalah umum terkait penerbangan di Iran, seperti kurangnya suku cadang mesin pesawat. Ada juga spekulasi bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh es di sayap pesawat atau pilot yang turun terlalu rendah dan menabrak gunung. 

Para penyelidik susah payah memeriksa isi kotak hitam yang sudah rusak parah, dan mereka menemukan bahwa penyebabnya adalah sesuatu yang lain. 

Saat pesawat tersebut hendak mendarat, cuaca yang buruk dan berkabut menyebabkan sang pilot berusaha untuk mencari celah untuk bisa mendarat, tanpa disadari cuaca yang buruk itu malah menyeret pesawat mereka dan melemparkannya ke puncak gunung yang bergelombang. 

Kisah meresahkan yang terjadi pada penerbangan Aseman Airlines 3704 menggarisbawahi kekuatan alam.

4 dari 4 halaman

Kejadian Serupa Sebelumnya

Penerbangan Iran lainnya juga pernah mengalami kecelakaan serupa yang menewaskan penumpang di dalamnya, berikut ini di antaranya:

  • PadaJuli 1988, USS Vincennes di Selat Hormuz salah mengira penerbangan Iran Air menuju Dubai sebagai jet tempur yang menyerang, menembak jatuh pesawat tersebut dan menewaskan 290 orang di dalamnya.
  • Pada Februari 1993, sebuah pesawat Iran dengan 132 orang di dalamnya bertabrakan dengan sebuah jet angkatan udara setelah lepas landas dari bandara utama Teheran, menewaskan semua orang di dalam kedua pesawat tersebut.
  • PadaOktober 1994, sebuah pesawat komuter Fokker F-28 1000 berbaling-ganda yang diterbangkan oleh maskapai tersebut jatuh di dekat Natanz, 290 kilometer selatan Teheran, juga menewaskan 66 orang di dalamnya.
  • Pada Agustus 2008, sebuah penerbangan sewaan Aseman Airlines yang diterbangkan oleh Itek Air Boeing 737, jatuh di Kyrgyzstan, menewaskan 74 orang.
  • Pada April 2005, Pesawat Boeing 707 milik Saha Airlines mengalami kecelakaan ketika sebuah penerbangan yang datang dari Pulau Kish mendarat di Bandara Mehrabad di Teheran, menewaskan tiga penumpang.
  • Pada Agustus 2004, Pesawat Iran Aseman Airlines jatuh saat pendaratan darurat, menewaskan 65 orang, kecelakaan ini disebabkan oleh masalah teknis.
  • Pada 2011, sebuah Boeing 727 Iran Air pecah berkeping-keping saat mencoba pendaratan darurat dalam badai salju di barat laut Iran, menewaskan sedikitnya 77 orang.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini