Sukses

Fosil Reptil Terbang yang Diklaim Masih Sepupu Dinosaurus Ditemukan di Pantai Skotlandia

Sisa-sisa fosil spesies reptil terbang yang dianggap sebagai sepupu dekat dinosaurus ditemukan di sebuah pantai di Pulau Skye Skotlandia.

Liputan6.com, Jakarta - Sisa-sisa fosil spesies reptil terbang yang dianggap sebagai sepupu dekat dinosaurus ditemukan di sebuah pantai di Pulau Skye Skotlandia. Reptil jenis itu diyakini telah menjelajahi Bumi puluhan juta tahun lalu telah, ujar para ilmuwan pada Selasa (6/2).

Sisa-sisa fosil tersebut, ditemukan sebagian terekspos di atas batu besar, terdiri dari sebagian kerangka, termasuk bagian bahu, sayap, kaki, dan tulang punggung, menurut sebuah makalah akademis tentang penemuan tersebut, dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (8/2/2024).

Kerangka pterosaurus yang tidak lengkap, tetapi terpelihara secara tiga dimensi dari 168–166 juta tahun yang lalu, memberikan wawasan baru tentang keanekaragaman dan sejarah evolusinya, menurut para ilmuwan. Pasalnya fosil pterosaurus Jurassic Tengah sangat jarang ditemukan.

"Ceoptera (spesies baru) membantu mempersempit waktu terjadinya beberapa peristiwa besar dalam evolusi reptil terbang. Kemunculannya pada Jurassic Tengah di Inggris benar-benar mengejutkan, karena sebagian besar kerabat dekatnya berasal dari China," kata kata ahli paleontologi dari Inggris, Paul Barrett.

“Ini menunjukkan bahwa kelompok reptil terbang tingkat lanjut yang termasuk di dalamnya muncul lebih awal dari yang kita duga dan dengan cepat menyebar hampir ke seluruh dunia.”

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Spesiesnya Diberi Nama Ceoptera evansae

Spesies ini diberi nama "Ceoptera evansae" setelah "Cheò", kata Skotlandia untuk kabut, dan "-ptera", dari kata Yunani yang diasosiasikan dengan hewan bersayap.

"Evansae" menghormati Profesor Susan E. Evans atas penelitian anatomi dan paleontologinya selama bertahun-tahun di Pulau Skye, kata pernyataan itu.

Dr Liz Martin-Silverstone, ahli paleobiologi dari Universitas Bristol, mengatakan tentang penemuan tersebut: “Ini membawa kita selangkah lebih dekat untuk memahami di mana dan kapan pterosaurus yang lebih maju berevolusi.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.