Sukses

China Alami Musim Dingin Terburuk Sejak 2008, Arus Mudik Imlek Terhambat Hujan dan Badai Salju

Warga China yang tengah melakukan perjalana di musim liburan Imlek terganggu oleh musim dingin ekstrem.

Liputan6.com, Beijing - Hujan dan badai salju yang memengaruhi alur transportasi di sebagian besar wilayah China berdampak terhadap jutaan orang yang melakukan perjalanan dalam rangka liburan Tahun Baru Imlek.

Dilansir BBC, Rabu (7/2/2024), ratusan penerbangan dan layanan kereta api telah dibatalkan sementara pengendara terlantar di jalan raya yang membeku selama berhari-hari.

Pihak berwenang memperkirakan 480 juta perjalanan akan dilakukan untuk merayakan Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Festival Musim Semi. Volumenya 40 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Badan meteorologi China telah memperingatkan cuaca musim dingin terburuk sejak tahun 2008. Wilayah tengah negara tersebut – termasuk provinsi seperti Hebei, Hubei, dan Anhui – terkena dampak paling parah dari kondisi ini.

Di media sosial, masyarakat China mengatakan cuaca dingin yang parah merusak rencana mereka untuk berkumpul kembali dengan keluarga. Mereka mengunggah foto-foto mereka yang terdampar di kereta dan stasiun kereta api saat kabel listrik terputus.

"Ketika Festival Musim Semi bertepatan dengan badai salju, warga tidak dapat meninggalkan kota Wuhan tiga tahun lalu (karena wabah Covid-19). Sekarang, tiga tahun kemudian, kami tidak dapat memasukinya," menurut sebuah postingan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beijing Catat Gelombang Dingin Terparah

Sekitar 255 kota di seluruh China telah mengalami suhu di bawah 0 derajat Celcius, jauh melebihi kondisi tahun-tahun sebelumnya.

Hampir 100 stasiun tol di Anhui telah memblokir akses mobil karena kondisi cuaca dingin. Pada Senin (5/2), lembaga penyiaran negara CCTV melaporkan bahwa 4.000 kendaraan terjebak di jalan.

Satu orang tewas dan 13 lainnya terluka di sebuah kota di provinsi Hunan pada Senin setelah atap runtuh akibat hujan salju lebat di pasar lokal.

Pemerintah pusat China mengatakan akan mengucurkan 141 juta yuan untuk mendanai pembersihan salju mendesak di jalan raya dan pekerjaan terkait di 11 provinsi, ungkap media lokal CCTV.

Sementara itu, cuaca buruk diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan, menurut China National Emergency Broadcasting.

3 dari 3 halaman

Beijing Sempat Alami Gelombang Dingin Terpanjang

Sebelumnya, Beijing mencatat gelombang dingin terpanjang sejak pencatatan dimulai pada tahun 1951.

Media pemerintah, Beijing Daily, melaporkan bahwa suhu yang tercatat di stasiun cuaca Nanjiao di ibu kota China, naik hingga di atas nol derajat Celcius pada Minggu (24/12/2023) sore untuk pertama kalinya dalam beberapa hari.

"Sejak suhu pertama kali turun hingga di bawah nol derajat pada 11 Desember, suhu tetap berada di bawah garis tersebut selama lebih dari 300 jam," tulis Beijing Daily.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.