Sukses

Suka Lari Maraton Sambil Ngerokok, Atlet Lansia Asal China Dilarang Ikut Lomba 2 Tahun

Seorang pelari maraton asal China yang merokok selama kompetisi lari resmi dilarang bertanding oleh federasi atletik selama dua tahun.

Liputan6.com, Beijing - Seorang pelari maraton asal China yang merokok selama kompetisi lari resmi dilarang bertanding oleh federasi atletik selama dua tahun.

Dikutip dari laman Oddity Central, Selasa (30/1/2024) hal itu terjadi lantaran perilakunya dianggap tidak beretika dan melanggar aturan hidup sehat.

Chen Mouxian, alias 'Paman Chen', pertama kali menjadi berita utama internasional pada tahun 2022, ketika foto dirinya sedang berlari di Maraton Xin'anjiang menjadi viral di media sosial.

Apa yang menarik perhatian orang-orang terhadap pelari berpengalaman berusia 50 tahun ini adalah, ia selalu menyalakan rokok di mulutnya.

Chen memicu kontroversi di media sosial Tiongkok, dengan beberapa pengguna medsos memuji kemampuan atletiknya, dan yang lain mengkritiknya karena ia mempromosikan kebiasaan tidak sehat.

Ia juga kadang membuat pelari lain terpapar asap tembakau yang berbahaya.

Bulan ini, Paman Chen dilarang mengikuti maraton selama dua tahun setelah kedapatan merokok saat mengikuti Maraton Xiamen 2024 di Fujian pada 7 Januari 2024.

Menyusul kontroversi kebiasaan merokok Paman Chen dua tahun lalu, Asosiasi Atletik Tiongkok (CAA) mengusulkan aturan untuk melarang atlet yang merokok selama kompetisi resmi.

CAA sudah mempunyai aturan untuk mendiskualifikasi pelanggar. Bahkan ada pula aturan agar para pelari tidak juga boleh membuang air besar sembarangan, merokok atau menginjak-injak hamparan bunga atau ruang hijau.

Larangan dan diskualikasi untuk Paman Chen mendapat tanggapan positif di Sina Weibo, X (Twitter) versi Tiongkok.

“Jika seorang pelari yang tidak bisa mencium bau asap lalu menarik napas dalam-dalam saat berpapasan dengan seseorang yang sedang merokok, itu bisa sangat berbahaya,” komentar salah satu orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Skandal Kecurangan di Maraton Mexico City 2023, 11.000 Pelari Terdiskualifikasi

Maraton Mexico City bulan Agustus lalu menarik perhatian dunia olahraga, ketika penyelenggara mengumumkan diskualifikasi besar-besaran, dengan 11.000 dari 30.000 peserta dianggap bersalah karena melakukan kecurangan.

Melansir dari Odditycentral pada Sabtu (9/9/2023), mereka diketahui dituduh memotong bagian dari lintasan yang panjangnya 26,2 mil, mengacaukan sportifitas perlombaan.

Kejadian kecurangan dalam maraton memang bukan hal baru. Namun, apa yang terjadi dalam Maraton Mexico City tahun ini mencatat rekor baru dalam sejarah. Sebanyak 11.000 pelari, lebih dari satu dari tiga peserta, harus menerima diskualifikasi karena memanfaatkan berbagai alat transportasi untuk memotong jarak perlombaan. 

Kecurangan semacam ini telah mencoreng beberapa acara olahraga besar di seluruh dunia, dan terkadang pelakunya termasuk atlet-atlet terkenal. 

Pada kasus ini, sejumlah pelari yang pernah bersinar dalam lari maraton internasional, seperti Joasia Zakrzewski dari Australia yang dituduh menggunakan mobil selama balapan, dan Kelly Agnew yang diduga bersembunyi di dalam toilet portabel untuk menghindari berlari beberapa putaran balapan, ikut tersebut namanya dalam kasus ini.

"Institut Olahraga Kota Meksiko menginformasikan bahwa mereka akan melanjutkan untuk mengidentifikasi kasus-kasus di mana peserta XL Mexico City Marathon Telcel 2023 menunjukkan sikap tidak sportif selama acara berlangsung dan akan membatalkan keikutsertaan mereka,” kata penyelenggara maraton dalam pernyataan kepada Marca, surat kabar Spanyol.

3 dari 3 halaman

Peserta Bantah Lakukan Kecurangan

Investigasi dimulai setelah penyelenggara menerima beberapa laporan mengenai pelari yang menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari mobil hingga sepeda, untuk berbuat curang selama perlombaan pada 27 Agustus lalu. Ketika data pelacak 5 km dianalisis, terungkap bahwa ribuan pelari belum benar-benar menyelesaikan keseluruhan acara perlombaan.

Sejumlah pelari yang terkena dampak diskualifikasi telah membantah tuduhan tersebut dengan berbagai argumen, mengklaim bahwa pelacak mereka mengalami kesalahan. Namun, penyelenggara Mexico City Marathon, salah satu acara lari paling bergengsi di Amerika Utara, telah mempertahankan keputusan mereka hingga saat ini.

Maraton utama di Meksiko pernah dilanda kecurangan besar-besaran sebelumnya. Pada tahun 2017, sebanyak 6.000 pelari harus merelakan medali finish mereka setelah dianggap tidak menyelesaikan seluruh perlombaan. Pada tahun berikutnya, kisah serupa terjadi dengan 3.000 peserta lainnya didiskualifikasi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.