Sukses

Isu Kebijakan Luar Negeri di Debat Capres, CSIS: Ganjar Pranowo Punya Gagasan yang Segar

CSIS menanggapi sejumlah isu yang dibahas dalam Debat Capres, Minggu (7/1). Salah satu yang disinggung yaitu soal Isu kebijakan luar negeri Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia menanggapi sejumlah isu yang dibahas dalam Debat Capres, Minggu (7/1). Salah satu yang disinggung yaitu soal Isu kebijakan luar negeri Indonesia.

Menurut Andrew Mantong Peneliti di Departemen Hubungan Internasional CSIS, capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang punya gagasan segar untuk beberapa isu, termasuk Laut Tiongkok Selatan.

"Soal kebijakan luar negeri, keliatannya pak Ganjar yang punya gagasan segar untuk beberapa isu, termasuk Laut Tiongkok Selatan," kata Andrew Mantong dalam agenda CSIS Media Briefing: Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM), Senin (8/1/2024).

"Gagasan yang harus digarisbawahi oleh teman-teman adalah ketika ditanya soal gagasan di Laut Tiongkok Selatan langsung simple: Bikin kesepakatan sementara."

"Untuk menjawab situasi yang semakin panas. Tembak-tembakan watercanon antara China dan Filipina. Itu idenya pak Ganjar."

Andrew Mantong melanjutkan, ide yang juga disorot Ganjar Pranowo adalah reformasi ASEAN yang ini berkaitan dengan cara pengambilan keputusan yang harus dilakukan.

"Potensi permasalahan dari dua kebijakan ini adalah apakah pak Ganjar dengan partainya PDIP yang apabila akan berkuasa, mampu tidak melakukan hal ini."

"Kalau kita ingin mengubah ASEAN kita akan langsung berhadapan dengan norma non-intervensi yang kita bisa lihat ada kaitan ideologis antara non-intervensi, prinsip kedaulatan Indonesia dan selama ini, cara-cara diplomasi Indonesia yang dilakukan melalui ASEAN."

"Apakah pak Ganjar dan perangkat partainya di dalam negeri siap melakukan itu menggugat sejauh ini capaian Indonesia di ASEAN dan seterusnya."

Andrew Mantong mengatakan, kalau Ganjar melakukan oposisi, bisakah agenda ini tetap dikejar melalui DPR RI mempermasalahkan rativikasi UU yang merativikasi ASEAN Charter dengan catatan bahwa pengambilan keputusan di ASEAN harus berubah dan sebagainya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ganjar Pranowo Serukan Optimalisasi Anggaran Pertahanan Indonesia Demi Capai Pertahanan Sakti 5.0

Dalam debat capres semalam, Ganjar Pranowo menyebut bahwa untuk mencapai minimum essential forces harus mengoptimalkan banyak titik.

"Pertumbuhan ekonomi 7 peresn itu wajib..., kalau bisa kita optimalkan, apa yang ingin kita capai dari minimum essential forces bisa dicapai. Makin mundur, makin ajeg, ini menyulitkan pertahanan sakti 5.0," ucap Ganjar dalam debat capres ketiga yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ganjar mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia belum ideal, sehingga memerlukan solusi ekonomi pertahann untuk mengejar ketinggalan dan pertahan negara.

Adapun debat ke-3 pasangan calon presiden dan wakil presiden ini mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Debat ke-3 bakal calon presiden (bacapres) dan wakil presiden (bacawapres), diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) pukul 19.00 WIB.

 

3 dari 3 halaman

Hadirkan 11 Nama Panelis

Untuk pelaksanaan Debat Capres 2024 ketiga, KPU telah menetapkan 11 nama Panelis yang bertugas merumuskan pertanyaan-pertanyaan debat.

Selain Panelis, KPU juga telah menetapkan Moderator Debat III, yakni Ariyo Ardi,Jurnalis Global TV dan Anisha Dasuki, jurnalis iNews TV.

Selama masa kampanye, debat capres-cawapres yang difasilitasi oleh KPU dilangsungkan sebanyak 5 (lima) kali; 3 (tiga) kali untuk Calon Presiden dan 2 (dua) kali untuk Calon Wakil Presiden, sebagaimana diatur dalam Pasal 50 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum. Seluruh debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan di Jakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.