Sukses

Adik Raja Charles III, Donald Trump, Bill Clinton hingga Michael Jackson Terseret Skandal Seks Jeffrey Epstein

Jeffrey Epstein adalah terpidana kejahatan seks. Menurut dakwaan tahun 2019 terhadap dirinya, Epstein memikat gadis-gadis belia dengan kesan bahwa mereka akan memberinya pijatan yang kemudian akan menjadi semakin bersifat seksual.

Liputan6.com, Washington, DC - Jeffrey Epstein kembali ramai dibahas menyusul publikasi daftar nama orang yang terkait dengan dirinya berdasarkan dokumen gugatan pencemaran nama baik terhadap Ghislaine Maxwell oleh Virginia Giuffre pada tahun 2015.

Maxwell adalah mantan sosialita Inggris dan telah dinyatakan bersalah atas kasus perdagangan seks anak, yang terkait dengan Epstein. Untuk itu, dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Maxwell dan Epstein disebut adalah rekan sekaligus mantan kekasih.

Giuffre menggugat Maxwell setelah dia disebut pembohong atas tuduhan Epstein dan Maxwell melecehkannya.

Meski demikian, nama-nama korban yang masih di bawah umur saat mengalami pelecehan tidak dicantumkan walaupun beberapa sebelumnya telah angkat bicara tentang tindakan Epstein dalam wawancara media.

Seperti dilansir Time, nama sejumlah tokoh dunia masuk dalam dokumen pengadilan yang dibuka segelnya secara bertahap pada Rabu (3/1/2024) dan Kamis (4/1), meski beberapa dari mereka yang disebutkan tidak dituduh melakukan kesalahan apapun. Berikut ulasannya:

Bill Clinton

Presiden ke-42 Amerika Serikat (AS) Bill Clinton disebutkan dalam dokumen yang dirilis pada Rabu, tepatnya pada kesaksian salah satu korban Epstein, Johanna Sjoberg.

Menurut Sjoberg, Epstein mengatakan kepadanya, "Clinton menyukai mereka yang muda, mengacu pada perempuan". Dia juga mengatakan bahwa dia tahu Epstein memiliki "kesepakatan" dengan Clinton, tetapi tidak mengetahui bahwa mereka berteman sampai kemudian muncul laporan media.

Hubungan Clinton dengan Epstein telah lama menjadi sorotan media, yang seiring waktu meningkat pasca dakwaan terhadap Epstein. Keduanya terhubung melalui Clinton Foundation dan pada tahun 2002, mereka melakukan perjalanan ke Afrika dengan jet pribadi Epstein.

Pada tahun 2019, kantor Clinton merilis pernyataan bahwa sang mantan presiden tidak mengetahui tentang kejahatan mengerikan yang dilakukan Epstein dan bahwa dia sudah tidak berbicara dengan Epstein selama lebih dari satu dekade. Seorang juru bicara Clinton pada Rabu mengatakan kepada CNN bahwa "sudah hampir 20 tahun sejak Presiden Clinton terakhir kali melakukan kontak dengan Epstein".

Catatan menunjukkan bahwa pengacara Giuffre ingin mendapatkan pernyataan dari Clinton. Giuffre sendiri tidak menuduh Clinton melakukan apa pun terhadapnya, namun pengacaranya melihat Clinton sebagai orang penting yang dapat memberikan informasi terkait kasus kliennya.

Donald Trump

Presiden ke-45 AS, Donald Trump, yang hubungannya dengan Epstein juga diberitakan secara luas turut disebutkan dalam pernyataan Sjoberg pada tahun 2016. Sjoberg bersaksi bahwa dia dan Epstein pernah singgah di Atlantic City karena cuaca penerbangan yang buruk.

Ketika ditanya apakah Sjoberg memijat Trump, dia menjawab tidak.

Trump pernah menyebut Epstein sebagai "pria hebat", namun kemudian mengatakan bahwa dia berselisih dengannya.

"Saya rasa saya belum berbicara dengannya selama 15 tahun. Saya bukan penggemarnya," kata Trump pada tahun 2019.

Michael Jackson

Kesaksian Sjoberg lainnya adalah pertemuannya dengan mendiang musisi Michael Jackson di rumah Epstein di Palm Beach. Namun, Sjoberg mengatakan "tidak" ketika ditanya apakah dia memijat raja pop itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nama Besar Lain yang Terseret Skandal Seks Epstein

Selain mantan presiden AS dan selebritas dunia, nama anggota keluarga Kerajaan Inggris hingga mantan gubernur di AS tercatat dalam dokumen pengadilan. Berikut ulasannya:

Pangeran Andrew

Dokumen pengadilan memuat pula pengakuan Sjoberg yang mengaku bertemu Pangeran Andrew dari Inggris di rumah Epstein di New York pada tahun 2001. Saat itu, Sjoberg berusia 21 tahun. Dia menuduh adik Raja Charles III itu meraba payudaranya.

Istana Buckingham sebelumnya telah merespons tuduhan itu dengan menyebutnya sama sekali tidak benar. Adapun Kerajaan Inggris menolak mengomentari dokumen pengadilan terbaru. Mereka menekankan tidak lagi mewakili Pangeran Andrew yang sudah tidak lagi menjalankan tugas-tugas kerajaan.

Tidak hanya Sjoberg, Pangeran Andrew juga dituduh melecehkan Giuffre. Mengutip BBC, Kerajaan Inggris dilaporkan memberikan sejumlah uang kepada Giuffre sebagai penyelesaian sengketa.

Pangeran Andrew menyanggah tuduhan tersebut dan pernah bertemu dengan Giuffre.

Marvin Minsky

Ilmuwan komputer dan mantan profesor MIT Marvin Minsky tidak luput dari dokumen pengadilan yang diungkap ke publik. Giuffre mengatakan dia diminta berhubungan seks dengan Minsky ketika dia pergi ke pulau pribadi Epstein, Little St. James, di Kepulauan Virgin AS.

Bill Richardson

Mantan gubernur New Mexico Bill Richardson, yang meninggal pada September, juga masuk daftar. Giuffre mengaku Maxwell menginstruksikan dia untuk memijat Richardson.

Pada tahun 2019, menurut Las Cruces Sun News, juru bicara Richardson membantah dia pernah bertemu Giuffre.

3 dari 3 halaman

Lingkungan Sarat Pengaruh

Meski terdapat sejumlah nama besar, namun dokumen pengadilan disebut tidak memuat informasi baru di luar apa yang sudah diketahui publik.

Koneksi ke Epstein sebelumnya menyebabkan para eksekutif tingkat tinggi mengundurkan diri dari jabatan mereka, termasuk CEO Barclays Jes Staley. Adapun Jean-Luc Brunel, seorang agen model Prancis yang dicurigai mencari gadis-gadis untuk Epstein, bunuh diri di penjara Paris pada tahun 2022 saat menunggu persidangan atas tuduhan pemerkosaan.

Dokumen-dokumen yang diungkap ke publik pada Rabu mengonfirmasi besarnya dugaan jaringan perdagangan seks Epstein sekaligus jaringan sosialnya yang kuat.

Epstein adalah terpidana kejahatan seks. Menurut dakwaan tahun 2019 terhadap dirinya, Epstein memikat gadis-gadis belia dengan kesan bahwa mereka akan memberinya pijatan yang kemudian akan menjadi semakin bersifat seksual.

Jennifer Araoz, salah satu korban, mengatakan Epstein mengundangnya ke rumahnya dan membayar ratusan dolar setelah kunjungannya. Mereka awalnya berbicara tentang kehidupan dan cita-citanya, kata Araoz, sebelum Epstein kemudian menjadi kasar.

Epstein telah lama menghindari konsekuensi apa pun atas tindakannya. Dia pertama kali diselidiki karena pelanggaran seksual pada tahun 2005 setelah seorang wanita mengklaim bahwa dia telah menganiaya putri tirinya yang masih remaja. Polisi Palm Beach akhirnya mendakwa Epstein dengan dakwaan hubungan seks yang melanggar hukum dengan anak di bawah umur pada Mei 2006, namun kemudian Jaksa Negara Bagian Barry Krischer mengirimkan kasus tersebut ke dewan juri, yang mendakwanya dengan dakwaan lebih ringan, sehingga menimbulkan banyak kritik dan menyebabkan FBI membuka penyelidikan federal terhadap Epstein.

Epstein akhirnya menjalani hukuman singkat 18 bulan pada tahun 2008 karena merekrut seorang gadis di bawah umur untuk prostitusi setelah dia membuat kesepakatan pembelaan dengan Jaksa AS Alexander Acosta untuk menghindari tuduhan melakukan kejahatan federal.

Dia kemudian kembali mendapat sorotan pada tahun 2018, setelah Miami Herald melihat peran Acosta dalam menegosiasikan hukuman singkat untuk Epstein. Pada Juli 2019, Epstein ditangkap setelah jaksa federal memeriksa perilakunya antara tahun 2002 dan 2005.

Kasus yang menimpanya mengungkapkan bahwa para korban, yang beberapa di antaranya berusia 14 tahun, dibayar untuk memberikan layanan seksual kepadanya dan teman-temannya. Karyawan Epstein dilaporkan turut melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis belia.

Epstein menghadapi dakwaan perdagangan seks dan konspirasi pada Juli 2019 dan kurang lebih satu bulan kemudian dia ditemukan tewas bunuh diri di sel penjara Kota New York. Investigasi berlanjut setelah kematiannya, termasuk yang menyebabkan jaksa penuntut menghukum Maxwell.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini