Sukses

Paus Fransiskus Akan Sampaikan 'Urbi et Orbi' Dalam 60 Bahasa

Fransiskus akan menyampaikan berkat khusus bagi Roma dan dunia, di balkon yang sama di mana ia tampil untuk kali pertamanya saat terpilih menjadi Paus.

Untuk kali pertamanya, sebagai Paus Fransiskus, Jorge Mario Bergoglio segera memimpin perayaan Paskah di depan puluhan ribu umat di Lapangan Santo Petrus.

Fransiskus akan menyampaikan berkat khusus bagi Roma dan dunia, di balkon yang sama di mana ia tampil untuk kali pertamanya saat terpilih menjadi Paus.

Pesan yang disebut juga "Urbi et Orbi" -- "kepada kota (Roma) dan kepada dunia," biasanya dibacakan dalam sekitar 60 bahasa. Isinya juga menyinggung sejumlah krisis yang melanda dunia.

Sebelumnya, di malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Paus pertama dari luar Benua Eropa dalam 1.300 tahun sejarah gereja, mengimbau orang-orang yang tak beriman dan umat Katolik yang mulai meragukan keimanannya, untuk "melangkah maju", menuju Tuhan.

"Tuhan akan menerima Anda dengan tangan terbuka," kata Paus, setelah membaptis 4 orang, seperti dimuat The Australian, Minggu (31/3/2013). "Marilah kita semua untuk tidak menutup hati kita."

Paus juga meminta umat, juga semua orang untuk tak kehilangan kepercayaan diri, untuk tidak menyerah. "Tak ada situasi, yang tak bisa diubah Tuhan." Saat ini gereja memang sedang berjuang mengatasi meningkatnya sekulerisasi, khususnya di Eropa.

Sebelumnya, dalam peringatan Kamis Putih, secara mengejutkan Paus mencuci kaki 12 tahanan di sebuah penjara di luar kota Roma. Dua di antaranya adalah perempuan dan dua muslim. Padahal sebelumnya Paus hanya melakukan ritual itu kepada pastor atau umat Katolik. Bukan perempuan dan bukan muslim.

Sekali lagi, saat peringatan Jumat Agung, Paus  berdoa untuk perdamaian di Timur Tengah dan mendesak dilakukannya dialog dengan "saudara-saudara Muslim".

Bahkan sejak saat-saat pertama kepemimpinannya di Vatikan, Paus Fransisku sudah menunjukkan sisi luar biasa yang jauh dari formal: memilih Fransiskus dari Asisi sebagai inspirasi, menolak limusin mewah dan memilih naik bus dengan para kardinal, membayar hotelnya sendiri, dan menolak tinggal di istana megah lebih memilih sebuah flat sederhana. Dan yang terutama, ia menginginkan gereja lebih dekat dengan orang-orang miskin dan terlemah.

Bergoglio, seorang konservatif moderat pada doktrin Katolik, dikenal di Argentina sebagai rohaniawan yang rendah hati, mengulurkan tangan untuk si miskin, dan melakukan advokasi sosial yang kuat selama krisis ekonomi yang menghancurkan tanah airnya.

Para ahli menunggu gebrakan Paus untuk menangani masalah besar yang masih mendera gereja, termasuk sejumlah skandal, dari skandal pelecehan seksual, kebocoran dokumen rahasia Vatikan, juga penyelidikan kasus pencucian uang terhadap Bank Vatikan.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.