Sukses

20 Desember 2004: Perampokan Uang Tunai Terbesar di Inggris, Lebih dari Rp394 Miliar Raib

Sebuah perampokan terjadi di kantor pusat bank di Donegall Square West, Belfast, dengan diperkirakan lebih dari £20 juta (Rp391 Miliar) uang tunai dicuri, diyakini sebagai perampokan uang tunai terbesar di Inggris.

Liputan6.com, Belfast - Sebuah perampokan terjadi di kantor pusat bank di Donegall Square West, Belfast. Diperkirakan perampok menggondol uang tunai lebih dari £20 juta (Rp394 miliar).

Peristiwa yang terjadi pada 20 Desember 2004 ini diyakini sebagai salah satu perampokan uang tunai terbesar di Inggris.

Sebelumnya terjadi penyanderaan keluarga dari dua eksekutif bank pada Minggu malam, sehari sebelum perampokan berlangsung. Demikian menurut laporan polisi yang dikutip dari BBC.

Satu orang di Loughinisland, County Down, yang lainnya di Dunmurry, dekat Belfast, disandera pada Minggu malam.

Keluarga yang ditahan selama 24 jam tersebut kemudian dibebaskan setelah perampokan dilaporkan pada Senin sekitar pukul 23.45 GMT. Meskipun tidak ada laporan cedera fisik, satu orang harus dirawat karena hipotermia.

Saat hari Senin itu pula, kedua pejabat yang keluarga disandera diperkirakan berangkat kerja ketika penyanderaan sedang berlangsung.

Para perampok diyakini telah menargetkan pusat kas bank yang konon menyimpan puluhan juta poundsterling. Di sana dilaporkan tersimpan pendapatan Natal dari para pengecer serta uang yang akan didistribusikan ke ATM untuk lonjakan aktivitas belanja di menit-menit terakhir menjelang natal.

Terkait perampokan ini, polisi kemudian menyelidiki sebuah mobil yang ditemukan terbakar di Taman Hutan Drumkeeragh, terletak di antara Ballynahinch dan Castlewellan. Kendaraan tersebut diyakini terkait dalam perampokan tersebut. 

Tim polisi yang dipimpin oleh Asisten Kepala Polisi Sam Kinkaid pun dihadirkan. Mereka adalah para spesialis penyelidikan mengenai kasus kejahatan serius dan terorganisir.

Sam Kinkaid mengonfirmasi bahwa terdapat geng kriminal terorganisir yang terlibat dalam perampokan tersebut.

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa terdapat keterlibatan perampok tersebut dengan kelompok paramiliter.

"Saya telah diberitahu bahwa jumlah yang terlibat cukup besar dan mungkin melebihi £20 juta (Rp391 miliar)," kata polisi Sam Kinkaid.

Tak hanya itu, polisi juga dikabarkan sedang berusaha mengumpulkan bukti dari rekaman pengawasan dari berbagai kamera di gedung tersebut termasuk yang terletak di luar bank.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pernyataan Pihak Bank dan Kondisi Setelah Perampokan

Sementara penyelidikan diteruskan dengan kehadiran para detektif dan petugas berseragam di bank lokasi perampokan. Bank tersebut juga dikabarkan mengkonfirmasi beberapa hal mengenai perampokan tersebut.

"Pencurian telah terjadi di Northern Bank di Belfast, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh National Australia Bank… Pencurian ini sedang diselidiki oleh polisi di Irlandia Utara dan kami tidak dapat membahas rinciannya pada tahap ini," katanya.

Meski demikian, pihak bank mengatakan, "Namun, indikasi awal menunjukkan bahwa staf yang terkena dampak selamat – ini adalah prioritas nomor satu kami."

Sehari setelah insiden perampokan ini, jalur akses eksternal ke gedung dari jalan Wellington telah ditutup meski bisnis tetap berjalan di kantor pusat seperti biasa.

Sebelumnya, pada awal bulan ini saat itu, Northern Bank dan National Irish Bank dijual ke bank terbesar Denmark, Danske.

Saat itu, Northern Bank dikabarkan telah memiliki 95 cabang dan 30% pasar di Irlandia Utara.

3 dari 4 halaman

Perampok Berjas dan Bergaun Beraksi di Toko Perhiasan Mewah Prancis, Kerugian Ditaksir hingga Rp249 Miliar

Perampokan barang senilai ratusan miliar juga terjadi di negara lain. Dua pria dan seorang wanita merampok toko perhiasan mewah di jantung mode Paris, Prancis, pada Selasa (1/8/2023). Komplotan perampok yang membawa pistol yang dilengkapi peredam dilaporkan menargetkan Toko Piaget di Rue de la Paix, Place Vendome, saat tengah hari.

"Staf dipaksa turun," ujar sumber di kepolisian kepada situs web Le Parisien seperti dilansir BBC, Rabu (2/8).

Para perampok kemudian kabur dengan berjalan kaki.

Jaksa meyakini bahwa ketiga perampok berhasil menggasak perhiasan bernilai 10-15 juta euro atau sekitar Rp166-Rp249 miliar. Sementara itu, dilaporkan tidak ada yang terluka.

Unit polisi khusus Prancis BRB telah mengambil alih penyelidikan perampokan toko perhiasan mewah tersebut.

Piaget, yang didirikan di Swiss, adalah produsen jam tangan dan perhiasan kelas atas.

Area Place Vendome yang merupakan rumah bagi sejumlah toko perhiasan, jam, dan merek mewah lainnya, telah mengalami serentetan perampokan bersenjata dalam beberapa tahun terakhir.

Selengkapnya klik disini...

4 dari 4 halaman

Menteri Afrika Selatan Ditodong Pistol dan Dirampok di Jalan Raya, Ini Kronologinya

Kisah perampokan yang menarik perhatian publik juga terjadi di Afrika Selatan dimana seorang menteri dirampok dan senjata para pengawalnya dicuri, kata polisi, dalam apa yang digambarkan oleh pihak berwenang di negara tersebut sebagai "insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Serangan itu terjadi pada Senin 6 November 2023, ketika Menteri Transportasi Afrika Selatan Sindisiwe Chikunga, sedang melakukan perjalanan di jalan raya selatan Johannesburg, kata polisi.

"Ban mobil menteri tertusuk paku, membuat mobil berhenti sehingga memungkinkan para penjahat merampok barang-barang berharga milik penumpangnya," kata Kementerian Transportasi Afrika Selatan seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (8/11/2023).

Menteri dan pengawalnya keluar dari upaya perampokan tersebut "tanpa cedera dan aman", tambah kementerian tersebut.

Juru bicara polisi, Athlenda Mathe, mengatakan para perampok berhasil melarikan diri dengan membawa barang-barang pribadi dan dua pistol South African Police Service (SAPS) atau Layanan Polisi Afrika Selatan.

"Perburuan telah dilakukan menyusul insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab," kata Mathe.

Selengkapnya klik disini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.