Sukses

Pasangan Beijing Tak Sengaja Minum Air Siram WC Selama 6 Bulan

Sepasang kekasih di Beijing, China menemukan bahwa mereka tanpa sadar telah meminum air limbah selama enam bulan sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Liputan6.com, Beijing Sepasang kekasih di Beijing, China tanpa sadar telah meminum air untuk menyiram WC selama enam bulan sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Dilansir Asia One, Rabu (29/11/2023), pasangan Beijing tersebut yang menyewa apartemen dengan harga 10.000 yuan (Rp21 juta) tiap bulan, baru menyadari masalah ini setelah menemukan kejanggalan pada pasokan air mereka.

Pada awalnya, pria bermarga Tan dan pasangannya curiga ketika mereka masih dapat pasokan air meski tidak membayar tagihan air selama enam bulan lamanya. Ketika Tan memeriksa meteran air di unit mereka pada bulan November, ditemukan sebuah kejanggalan.

Menurut laporan Jiupai News, Tan menyadari bahwa meteran air keran tidak bergerak setiap kali keran dinyalakan. Tetapi, angka pada meteran "air abu-abu" bertambah ketika ia menyalakan keran.

Air abu-abu tersebut merupakan olahan air limbah rumah tangga yang dapat digunakan kembali untuk berbagai keperluan seperti menyiram WC, mencuci mobil, atau berkebun.

Meski begitu, air tersebut tidak boleh digunakan untuk mencuci sayuran, buah-buahan, makanan, apalagi diminum. Diinformasikan bahwa air abu-abu ini tidak diperbolehkan bersentuhan dengan tubuh manusia karena dapat menyebabkan reaksi yang buruk.

Mendengar kabar ini, staf pemeliharaan apartemen melakukan investigasi lebih lanjut di unit yang telah disewa Tan tersebut.

Mereka mengungkapkan bahwa ada pipa tambahan yang menghubungkan pipa air toilet ke pipa air keran di apartemen milik pria ini. Hal ini mengakibatkan air keran mereka tercampur dengan air limbah abu-abu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keluhan dan Tanggapan Perusahaan Persewaan Ziroom

Pasangan ini pun sontak terkejut mengetahui bahwa selama ini mereka telah menggunakan air limbah tersebut untuk mencuci sayuran, mandi, dan bahkan meminumnya. 

Dampaknya, Tan dan kekasihnya harus mengalami berbagai permasalahan seperti rambut rontok, jerawat, batuk, hingga sesak dada.

Mereka kemudian menyebut bahwa perusahaan persewaan Ziroom tidak melakukan pemeriksaan dengan benar sebelum unit tersebut disewakan kepadanya.

"Saat kami menyewa apartemen, Anda tidak memberi tahu saya bahwa saya menggunakan 'air abu-abu'. Jika saya tidak sakit, saya tidak akan menyadari masalahnya," ungkap kekasih Tan dalam sebuah rekaman video.

Merespons keluhan ini, Ziroom mengabarkan bahwa pihaknya telah memperbaiki sejumlah pipa yang bermasalah. Namun, mereka tetap menekankan bahwa masalah air ini disebabkan oleh keputusan pemilik rumah atau unit tersebut. 

Hingga saat ini, penyewa alias Tan dan kekasihnya serta perusahaan persewaan Ziroom belum menentukan kesepakatan mengenai kompensasi atas dampak buruk yang dialami oleh pasangan tersebut.

3 dari 4 halaman

Anak-Anak di Gaza Minum Air Kotor Akibat Perang Israel-Hamas

Kasus minum air kotor juga terjadi di tengah krisis Gaza pada bulan lalu. Mereka terpaksa minum air tersebut karena ketersediaan air bersih kian menipis akibat serangan Israel.

Lembaga PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terus menyampaikan kepada dunia bahwa kebutuhan esensial di Gaza mulai habis. Seperti diketahui, Israel menerapkan blokade penuh ke Gaza sejak perang dengan Hamas dimulai.

Air bersih kini menjadi sumber krisis baru. UNRWA khawatir rakyat bakal meninggal karena tak ada air. 

"Air habis untuk 2 juta orang. Anak-anak meminum air kotor," ujar Juliette Touma, direktur komunikasi UNRWA, dalam wawancara bersama CNN pada Rabu (18/10).

"Waktu benar-benar semakin habis untuk rakyat Gaza," tambahnya. 

Apabila Israel terus menyerang melalui jalur darat ke Jalur Gaza, Touma berkata akan lebih banyak orang yang akan terbunuh.

Pada situs resmi UNRWA, dijelaskan bahwa ada peningkatan risiko penyakit akibat kurangnya air bersih dan sanitasi yang buruk. UNRWA berkata sejak 7 Oktober, bantuan masih tidak bisa masuk ke Gaza, baik itu dari UNRWA maupun dari pihak kemanusiaan lainnya.

 

Selengkapnya klik disini...

4 dari 4 halaman

Wanita di Inggris Meninggal Akibat Kebanyakan Minum Air, Sempat Koma dan Alami Cedera Otak

Sementara itu, sebuah keluarga di Inggris berduka atas kepergian salah satu anggota keluarga mereka yang meninggal karena terlalu banyak minum air.

Michelle Whitehead, ibu dua anak, sempat menjalani perawatan di unit kesehatan mental setelah ia memiliki kebiasaan minum air berlebihan sebelum mengalami koma.

Wanita berusia 45 tahun itu kemudian dirawat di Rumah Sakit King's Mill, dan meninggal beberapa hari kemudian karena mengalami cedera otak yang tidak dapat disembuhkan.

Dalam pemeriksaan yang dijalaninya, penyebab cedera otak yang dialaminya kemungkinan karena hidrasi air berlebihan hingga menyebabkan kadar natrium rendah dan pembengkakan di otak.

Suami Michelle kemudian mulai angkat bicara setelah menyadari bahwa pegawai rumah sakit di tempat istrinya dirawat tidak memantau kondisinya secara berkala hingga akhirnya semuanya terlambat. Bahkan, lembaga National Health System (NHS) setempat juga mengakui kelalaian dan kegagalan tersebut.

"Ketika Michelle tertidur, staf rumah sakit harusnya menyadari ada yang tidak beres. Seandainya mereka bertindak lebih awal, Michelle akan dibawa ke ICU dan ditangani di sana. Itu akan menyelamatkan hidupnya," kata suami Michelle, seperti dilansir Mirror, Sabtu (25/11/2023).

Selengkapnya klik disini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini