Sukses

16 November 2014: Tanah Longsor Mematikan Hantam Swiss dan Italia, 4 Orang Tewas

Setidaknya empat orang tewas akibat tanah longsor di selatan Swiss dan utara Italia setelah hujan deras berhari-hari.

Liputan6.com, Lugano - Setidaknya empat orang tewas akibat tanah longsor di selatan Swiss dan utara Italia setelah hujan deras berhari-hari.

Dua perempuan meninggal ketika dinding lumpur menghancurkan sebuah rumah di dekat kota Lugano, Swiss, pada hari Minggu 16 November 2014.

Di seberang perbatasan, seorang pensiunan dan cucunya tewas ketika tanah longsor melanda rumah mereka.

Hujan lebat diperkirakan akan terus berlanjut di wilayah tersebut, dan kedua negara telah mengeluarkan peringatan banjir besar.

Tingkat air danau Lugano dan Maggiore, terlihat di bawah, sudah sangat tinggi dan berbahaya.

Melansir dari BBC, rumah dan bisnis, seperti peternakan ini dekat Danau Maggiore di Italia, terputus oleh naiknya air.

Wilayah ini menerima lebih banyak hujan dalam beberapa hari daripada yang biasanya diharapkan dalam setahun.

Sungai Ticino meluap di dekat Vigevano di utara Italia.

Lebih ke utara, di wilayah Ticino Swiss, petugas penyelamat mencari korban selamat pada hari Minggu setelah lumpur menyapu bukit dan menghancurkan sebuah gedung apartemen.

Otoritas Swiss mengatakan dua perempuan, berusia 34 dan 38 tahun, tewas ketika tanah longsor melanda bangunan di desa Davesco-Soragno.

Orang ketiga, seorang warga Italia berusia 44 tahun, diselamatkan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit.

Keluarga juga berduka atas kematian seorang pria berusia 70 tahun dan cucunya yang berusia 16 tahun di Cerro di Laveno di Italia.

Rumah mereka, dekat Danau Maggiore, terkena tanah longsor larut malam Sabtu.

Seorang tetangga mengatakan kepada agensi berita AFP bahwa dia terbangun selama malam oleh suara ledakan besar "seperti kembang api".

Tanah longsor akhir pekan ini merupakan yang terbaru dari banyak kejadian yang melanda utara Italia dan selatan Swiss akibat hujan terus-menerus dalam beberapa minggu terakhir.

Volume air tinggi mengalir di sungai Ticino, terlihat di sini di kota Giornico di selatan Swiss, minggu lalu.

Setidaknya 11 orang tewas di Italia karena cuaca ekstrem dalam sebulan terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

15 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Peru

Tanah longsor masih terus menjadi bencana yang mengerikan, hingga tahun 2023, ada beberapa kejadian dari berbagai bagian dunia. Salah satunya di Peru.

Hujan deras di wilayah selatan Peru pada Senin (6/2/2023), memicu tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 15 orang.

"Jumlah orang yang tewas sejauh ini telah meningkat menjadi 15 orang," kata Direktorat Institut Pertahanan Sipil Nasional di wilayah Arequipa seperti dikutip dari France 24, Selasa (7/2).

Biro Kementerian Kesehatan Peru di kota pegunungan Secocha, tempat tanah longsor terjadi, menambahkan bahwa 20 orang dirawat karena menderita luka ringan.

Terletak di tepi Sungai Ocona di Provinsi Camana, Secocha adalah salah satu area di Arequipa yang menghadapi ancaman tingkat air yang tinggi menyusul hujan deras yang terus turun.

Pada Senin pagi, Ocona mengalir dengan kecepatan 585,6 meter kubik per detik. Pemerintah Peru telah mengeluarkan peringatan bahwa sungai yang meluap dapat memengaruhi pusat populasi terdekat.

3 dari 4 halaman

Tanah Longsor Kolombia Tewaskan 12 Orang

Insiden tanah longsor lainnya terjadi di pertengahan tahun 2023. Tanah longsor melanda Kolombia. Sejumlah orang dilaporkan tewas, sementara beberapa lainnya hilang.

"Setidaknya 12 orang tewas dan sekitar 20 orang hilang setelah tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di Kolombia tengah," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (19/7/2023).

Tanah longsor terjadi pada Senin 17 Juli 2023 malam di kota pedesaan Quetame, sebelah tenggara ibu kota Bogotá di Provinsi Cundinamarca.

Gubernur provinsi tersebut, Nicolás García Bustos, memposting video Twitter pada Selasa 18 Juli mengatakan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 14, dengan enam orang dipindahkan ke pusat kesehatan karena cedera.

Direktur operasional pertahanan sipil Ricardo Coronado, sementara itu, menyebut kepada kantor berita Reuters perkiraan yang sedikit lebih rendah: "Sejauh ini kami telah menemukan 12 jasad, dengan dua anak di antara korban jiwa."

Gubernur Nicolás García Bustos menambahkan bahwa dia telah mengumumkan keadaan darurat publik dengan unit administrasi khusus provinsi untuk manajemen bencana untuk segera mengerahkan sumber daya guna mengatasi kehancuran.

"Badan bantuan dengan drone melanjutkan pencarian," kata Wali Kota Quetame Camilo Parrado, menambahkan bahwa beberapa rumah tangga telah kehilangan "dua, tiga, bahkan empat anggota keluarga".

Beberapa rumah hancur, dan jalur perdagangan utama tersumbat lumpur. Puing-puing, menumpuk tinggi di seluruh area, menyulitkan upaya pencarian. Video yang beredar menunjukkan lumpur dan reruntuhan berserakan di sekitar wilayah Quetame. Petugas pemadam kebakaran sejauh ini telah mengevakuasi puluhan orang.

Direktur pertahanan sipil Kolombia Jorge Diaz mengatakan tanah longsor menutupi bagian jalan yang menghubungkan Bogota ke tenggara negara itu, salah satu jalur transportasi utama negara itu. Pemblokiran terjadi di pos tol sekitar 60 km (37 mil) dari ibu kota.

4 dari 4 halaman

Tanah Longsor di China Telan Korban Jiwa

Satu lagi insiden tanah longsor yang terjadi di tahun 2023.

Korban jiwa akibat tanah longsor di Kota Xi'an, China, pada Jumat (11/8/2023) meningkat jadi 21 orang. Sementara itu, enam orang dikonfirmasi masih hilang.

"Tanah longsor menghancurkan dua rumah dan memutus aliran listrik ke 900 rumah tangga," kata otoritas kota dalam pernyataan di akun WeChat, seperti dilansir The Guardian, Senin (14/8).

China diguyur hujan lebat yang ikut dipicu oleh Topan Khanun, yang melanda sebagian Jepang dan Korea Selatan. Topan dilaporkan melemah ketika mendarat di Provinsi Liaoning pada Jumat malam.

Media China, CCTV, pada Minggu (13/8) menyatakan bahwa hujan masih menimbulkan risiko banjir di sejumlah kota dataran rendah termasuk Ansha di Liaoning, di mana 17.859 orang telah dievakuasi. Ketinggian air di empat waduk di Liaoning disebut di atas batas normal.

Kementerian Manajemen Darurat China, bekerja sama dengan kantor pusat pengendalian banjir negara dan bantuan kekeringan, mengadakan pertemuan khusus pada Minggu untuk membahas pencegahan banjir dan langkah-langkah tanggap darurat di provinsi yang terdampak parah termasuk Liaoning, Shaanxi, Tianjin, dan Chongqing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.