Sukses

CDC: Penularan Virus Cacar Monyet di Beijing Ditekan Secara Signifikan

Penularan virus cacar monyet telah ditekan secara signifikan di Beijing, dan semua genom virus cacar monyet sangat homolog dengan virus yang saat ini beredar di Asia Timur dan Tenggara.

Liputan6.com, Beijing - Penularan virus cacar monyet telah ditekan secara signifikan di Beijing, dan semua genom virus cacar monyet sangat homolog dengan virus yang saat ini beredar di Asia Timur dan Tenggara, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) dalam sebuah laporan baru-baru ini.

Pada akhir Mei 2023, kasus pertama infeksi cacar monyet yang tercatat muncul di Beijing, dikutip dari Global Times, Selasa (24/10/2023).

Satu kasus merupakan kasus impor, sedangkan satu lagi merupakan kontak dekat dari kasus impor. Sejak itu, jumlah kasus cacar monyet yang terkonfirmasi telah meningkat dan menyebar di Beijing dan tempat lain di Tiongkok.

Dalam waktu dua bulan, penularan lokal berhasil ditekan secara signifikan. Meskipun demikian, karakteristik genetik virus cacar monyet di Tiongkok sebagian besar masih belum dieksplorasi meskipun otoritas kesehatan dan pengendalian penyakit dengan cepat memulai penyelidikan epidemiologi dan penelusuran sumber, kata tim peneliti.

Namun, tim peneliti menganalisis 84 genom cacar monyet dari 82 kasus lokal dan dua kasus impor yang terdeteksi di Beijing antara Mei dan Juli 2023.

Mereka menemukan bahwa seluruh genom virus cacar monyet memiliki tingkat homologi yang tinggi dengan genom yang saat ini beredar di Asia Timur dan Tenggara, yang akan memberikan informasi penting untuk memperkuat strategi pemberantasan cacar monyet di masa depan.

Sebelumnya, cacar monyet paling banyak terjadi di Afrika Tengah dan Barat, namun terdapat laporan kasus cacar monyet di 111 negara dan wilayah di seluruh dunia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cacar Monyet Terjadi di 114 Negara

Hingga Agustus tahun ini, wabah ini telah menyebabkan 89.000 kasus terkonfirmasi di 114 negara, dan mengakibatkan 157 kematian.

Pada September 2022, Kota Chongqing di Tiongkok Barat Daya melaporkan kasus cacar monyet pertama di daratan Tiongkok.

Jumlah infeksi cacar monyet terus meningkat pada Agustus menjadi 501 kasus, lima di antaranya adalah perempuan. Ini adalah pertama kalinya infeksi cacar monyet pada perempuan dilaporkan di Tiongkok.

Otoritas kesehatan nasional Tiongkok telah meningkatkan pengelolaan infeksi cacar monyet, menempatkannya di bawah pengelolaan infeksi Kelas B -- setara dengan COVID-19 -- sejak 20 September 2023.

Otoritas pengendalian penyakit Beijing mengatakan Cacar Monyet adalah penyakit yang dapat disembuhkan dengan sendirinya, dan gejalanya biasanya hilang dalam waktu dua hingga empat minggu.

Dikatakan bahwa masyarakat harus menghindari kontak dekat dengan individu yang menderita cacar monyet dan kontak dekat dengan satwa liar di negara-negara berisiko tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Penularan Cacar Monyet Lewat Berbagai Cara

Selain itu, virus ini terutama ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit atau selaput lendir, menurut otoritas kesehatan nasional Tiongkok.

Dengan segera mengidentifikasi kasus-kasus yang terinfeksi dan mengisolasi serta mengobati mereka secara tepat waktu, penularan cacar monyet dapat dihindari dan pada akhirnya dapat dikendalikan, kata pihak berwenang.

Tiga vaksin mRNA yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) dapat memberikan perlindungan efektif terhadap cacar monyet, studi terbaru menunjukkan bahwa vaksin tersebut meningkatkan imunogenisitas dan dapat menjadi alternatif yang layak terhadap vaksin virus utuh yang ada saat ini untuk bertahan melawan cacar monyet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.