Sukses

25 Negara Lebih Akan Hadiri KTT AIS Forum 2023 di Bali, Cari Solusi Masalah Maritim

Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum 2023 atau KTT AIS 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States Forum 2023 atau KTT AIS 2023. Kegiatan tersebut akan berlangsung di Bali pada 10-11 Oktober mendatang.

Lebih dari 25 negara partisipan AIS Forum telah mengonfirmasi kehadirannya pada rangkaian KTT AIS Forum 2023 di Bali.

Kepala Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso di Jakarta mengatakan KTT AIS 2023 ini menyerukan penguatan solidaritas untuk mengatasi permasalahan di sektor maritim. Hal itu didasari atas prinsip bahwa AIS Forum diinisiasi sebagai wadah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh negara - negara pulau dan kepulauan.

"Negara-negara pulau dan kepulauan umumnya menghadapi permasalahan yang sama ketika dihadapkan dengan isu-isu kemaritiman. Salah satu contohnya adalah perubahan iklim yang menyebabkan naiknya muka air laut," kata Riny dalam keterangan di Jakarta, Selasa (3/10/2023) seperti dikutip dari kominfo.go.id.

"Yang pertama kali ditempa dengan masalah ini tentu saja adalah negara - negara pulau dan kepulauan. Di sinilah AIS Forum melihat bahwa perlu adanya upaya kolektif untuk mengatasi isu tersebut," jelas Riny Modaso.

Untuk mengatasi permasalahan bersama, katanya, tentu saja dibutuhkan kolaborasi dan kerja bersama.

"Inilah yang kemudian menjadi acuan bagi AIS Forum membawa pesan kunci solidaritas sebagai salah satu tema turunan. Dua bahasan pokok lainnya adalah Ekonomi Biru serta Laut Kita, Masa Depan Kita," tegas Riny.

Adapun ketiga bahasan itu menjadi rangkuman dari empat fokus kerja AIS Forum selama ini, yakni: adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penanganan bencana, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.

AIS Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.

KTT AIS diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi Partisipan AIS Forum

Dalam perkembangannya, Riny menjelaskan, negara-negara partisipan AIS Forum saling berkolaborasi dan bekerja sama melalui program-program yang dilakukan oleh Sekretariat AIS Forum. "Pada berbagai area fokus kerja, AIS Forum terus memfasilitasi upaya untuk mempererat solidaritas antarnegara AIS," imbuhnya.

Nilai-nilai solidaritas kemudian diwujudkan dalam berbagai program, seperti pada Joint-Research dalam bidang riset dan pengembangan.

Juga pada bidang ekonomi biru, sambung Riny, melalui pemberdayaan dan akselerasi UMKM serta startup di berbagai negara AIS.

"Kolaborasi internasional melalui rangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi dan menteri pun telah beberapa kali dilaksanakan sebagai manifestasi dari komitmen negara-negara AIS membangun kerja sama," jelas Riny lagi.

Sejak didirikan pada 2018 melalui Deklarasi Manado (Manado Joint-Declaration), AIS Forum secara konsisten bergerak untuk saling menguatkan kerja sama dan kolaborasi aktif tanpa menimbang luar wilayah, kondisi sosial-ekonomi, dan level pembangunan yang ada.

Pelaksanaan KTT AIS Forum di Bali merupakan yang pertama dan menjadi medium yang tepat untuk kembali menekankan pentingnya kolaborasi dan solidaritas bersama, yang diperkuat pada level kepala negara/pemerintahan.

3 dari 4 halaman

Polda Bali Kerahkan 4.000 Personel untuk Amankan KTT AIS 2023

Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengerahkan sebanyak 4.000 personel untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island State (AIS) Forum di Nusa Dua, Badung.

"Personel yang disiagakan tersebut akan memperkuat personel dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) dan juga TNI," terang Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Inspektur Jenderal Polisi Ida Bagus Kade Putra Narendra, Senin (2/10/2023), seperti dikutip dari pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com.

"Itu (pengamanan KTT AIS) dikendalikan pusat. Kita di sini sebagai backup dengan Pangdam Udayana. Kita backup sesuai porsi masing-masing dengan 4.000 personel."

Kade Narendra menjelaskan bahwa pihaknya pun melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia terkait berbagai persiapan menjelang forum tersebut.

Berbagai peralatan untuk menunjang pengamanan pertemuan internasional itu telah mulai didistribusikan dari berbagai tempat menuju Bali, baik dari Polri maupun TNI.

Menurut Kade Narendra, situasi Bali saat ini masih dalam keadaan kondusif dan secara umum tidak ada hal-hal menonjol yang menjadi perhatian khusus.

4 dari 4 halaman

Pengamanan Tiga Ring

 

Kapolda Bali menjelaskan lebih lanjut bahwa pola pengamanan pertemuan KTT AIS kali ini dilakukan seperti pengamanan KTT G20 pada November 2022 dengan skema pengamanan tiga ring.

"Kemarin (1/10) juga sudah dirapatkan pengamanan delegasi tentunya akan ada ring 1, ring 2, ring 3 persisnya sesuai G20," kata dia.

Selain mematangkan persiapan personel pengamanan, Polda Bali juga telah melakukan pengecekan awal persiapan tempat-tempat yang akan digunakan sebagai venue KTT AIS.

Selain diikuti oleh negara partisipan, KTT AIS Forum juga akan dihadiri oleh Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Kelompok Negara Melanesia (MSG). KTT akan membahas isu-isu global yang berkaitan dengan kelautan dan mengusung tema "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama".

"Venue-venue kemarin sudah siap semua. Kendalinya nanti ada di internasional, TNI, Polri," imbuh Kade Narendra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini