Sukses

113 Korban Tewas Kebakaran Pernikahan di Irak Mulai Dimakamkan, Kembang Api Diduga Jadi Penyebab Petaka

Lebih dari 100 orang tewas di kebakaran pernikahan di Irak, 14 orang dilaporkan telah ditangkap. Pemerintah dituntut untuk bertanggung Jawab.

Liputan6.com, Hamdaniya - Pemakaman telah dilaksanakan bagi korban kebakaran pernikahan di Irak. Lebih dari 100 orang tewas akibat insiden nahas tersebut, sementara 150 orang dilaporkan terluka.

Al Jazeera yang dikutip, Jumat (29/9/2023), melaporkan sedikitnya 113 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka dalam kebakaran yang melanda sebuah perayaan pernikahan di provinsi Nineveh, Irak utara, kata pejabat setempat dan layanan darurat.​

Pemakaman para korban kebakaran sudah dilakukan sejak Rabu 28 September, sementara kerabat yang berduka berkumpul di luar kamar mayat di Mosul.

Kementerian Pertahanan Sipil Irak mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa kembang api mungkin menjadi penyebab kebakaran tersebut. "Informasi awal menunjukkan bahwa kembang api digunakan dalam sebuah pernikahan, yang memicu kebakaran di aula," kata otoritas pertahanan sipil dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi.

Pemerintah Irak pun dikritik karena tidak menyediakan keamanan fasilitas publik bagi masyarakat Irak.

Dilaporkan Middle East Monitor, sebuah acara peringatan digelar di Al-Tahira Church Hamdaniya. Para pelayat dipimpin oleh pendeta, memberi tahu para hadirin bahwa Irak bersatu dalam duka, dan mengkritik para pejabat atas "korupsi" dan "favoritisme".

"Tidak ada yang sesuai standar di negara ini," ujar penceramah tersebut.

Middle East Monitor menyebut di Irak sering muncul kritikan terkait lemahnya pendekatan terhadap keselamatan publik. Hal itu biasa di negara yang dilemahkan oleh konflik yang berulang sejak invasi AS pada tahun 2003, dan di mana pelayanan publik terganggu karena korupsi merajalela. Ditambah hanya sedikit pejabat senior yang dapat dimintai pertanggungjawabannya.

Selain 100 orang lebih meninggal, ada 150 orang lainnya yang terluka atas insiden kebakaran di pesta pernikahan Irak pada Selasa lalu. Ada 14 orang yang sudah ditangkap, termasuk pemilik gedung.

Pemerintah pun menuntut agar ada inspeksi di tempat-tempat perkumpulan masyarakat, seperti hotel, sekolah, dan rumah sakit. Selain itu menjanjikan penyelidikan cepat dengan hasil yang diumumkan dalam waktu 72 jam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

PM Irak Menjenguk

Dilaporkan VOA Indonesia, Perdana Menteri Irak pada hari Kamis mengunjungi pasien yang terluka dan keluarga para korban di Irak Utara, beberapa hari setelah kebakaran maut di sebuah pesta pernikahan menewaskan sekitar 100 orang. Sementara itu dua orang lagi meninggal karena luka mereka dan juga masih ada lagi jasad yang ditemukan.

Menurut pihak berwenang, sekitar 100 orang tewas dalam insiden tersebut. Jumlah korban diperkirakan bertambah lagi dengan 100 korban lainnya masih cedera, banyak di antara mereka dengan luka bakar parah.

Mohammed Shia al-Sudani tiba di provinsi Nineveh Kamis pagi dengan delegasi terdiri dari para menteri dan pejabat keamanan, lapor televisi pemerintah. Ia bertemu dengan para korban luka dan kerabat para korban di Rumah Sakit Hamdaniyah dan Rumah Sakit Al-Jumhoori. Ia kemudian mengunjungi Biara Katolik Suriah Mar Behnam untuk menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para korban.

Sekitar 250 tamu yang panik berjejalan di pintu keluar pada Selasa malam di Haitham Royal Wedding Hall di daerah Hamdaniya di dekat Mosul yang mayoritas warganya beragama Kristen, setelah panel-panel plafon di atas mesin kembang api terbakar.

 

 

3 dari 4 halaman

Kompensasi untuk Korban

Upacara pemakaman berlanjut hari Kamis di Gereja Katolik Suriah Saint Behnam. Sebuah rekaman video yang beredar di media dan media sosial memperlihatkan pasangan pengantin berada di tengah massa yang berduka.

Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan materi bangunan yang sangat mudah terbakar berkontribusi pada bencana itu dan menuduh para pemiliknya melanggar protokol keselamatan dan keamanan.

Ini tragedi terbaru yang melanda warga minoritas Kristen Irak, yang menyusut jumlahnya dibandingkan dengan sebelumnya selama dekade terakhir.

Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AP bahwa salah seorang pemilik gedung itu dan 13 pekerja dan karyawan lainnya sekarang sedang diselisidiki. Pejabat itu mengatakan bahwa kelalaian merupakan penyebab kebakaran dan bahwa pemerintah bersiap untuk memberikan kompensasi kepada para penyintas dan keluarga korban. Ia berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara kepada pers.

 

4 dari 4 halaman

Kebakaran Dipicu Korsleting Listrik?

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan pihak berwenang akan melakukan inspeksi yang ketat terhadap hotel, sekolah, restoran dan tempat-tempat acara lainnya untuk memastikan semuanya memenuhi standar keselamatan.

Salah seorang pemilik, Chonny Suleiman Naboo, mengatakan kepada AP bahwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik dan membantah bahwa mereka telah mengabaikan prosedur keselamatan.

Akibat kebakaran di pesta pernikahan Irak tersebut, Kota Mosul pada hari Rabu menyerukan penutupan hotel-hotel, restoran, dan tempat-tempat lain yang tidak mendapat persetujuan dalam hal keselamatan atau yang telah mengabaikan peringatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.