Sukses

Datang ke Festival 1940-an, Pria Berbaju Nazi Diusir Panitia

Para pria itu memakai baju yang identik dengan Nazi.

Liputan6.com, Norfolk - Sekelompok pria diusir dari pesta bertema 1940 karena memakai seragam Schutzstaffel (SS) dari Nazi. Panitia berkata mengeluarkan orang-orang itu demi keselamatan mereka sendiri.

Seperti diketahui, dulu Nazi juga menyerang Inggris. Simbol Nazi merupakan hal yang sangat tabu di Eropa.

Berdasarkan laporan BBC, Rabu (20/9/2023),  acara itu digelar di Sheringham, daerah Norfolk. Kehadiran para pria berusia 30 hingga 50 itu memicu komplain.

Seragam yang mereka pakai menunjukkan swastika dan simbol Totenkoph (kepala kematian) yang identik dengan Nazi.

"Regalia tersebut sangat luar biasa tidak patut, ofensif, dan direspekful," ujar Graham Deans, panitia acara 1940-an tersebut.

"Ada beberapa orang yang sangat, sangat kecewa di kota ini," lanjutnya.

Deans turut berkata bahwa ada komunitas Yahudi di daerah tersebut, walau kecil. Meski demikian, pakaian Nazi itu tetap dianggap tidak pantas.

Demi menghindari konfrontasi, Deans memutuskan untuk mengeluarkan total 15 orang tersebut. Para pelaku setuju untuk angkat kaki dari acara dan mereka diantar 2 kilometer keluar kota.

Ada 20 ribu orang yang hadir di festival 1940-an itu pada akhir pekan lalu. Namun, Dewan Kota Sheringham berkata akan bertemu dengan pemangku kepentingan lokal untuk mengetahui apa yang terjadi dan menyusun rencana agar peristiwa serupa tidak terjadi.

Salah satu dari 15 yang memakai baju SS berkata pihaknya tidak berniat membuat orang tersinggung. Ia berkata sebenarnya konsep mereka adalah petarung melawan Komunis Rusia, serta mengklaim ada orang yang mengapresiasi penampilan mereka. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Horor, Pidato Adolf Hitler dan Slogan Nazi Tiba-tiba Terdengar di Kereta Austria

Beberapa bulan lalu, penumpang kereta di Austria, tepatnya dari Bregenz ke Wina, syok bukan main ketika mendengar rekaman pidato Adolf Hitler diputar melalui sistem pengeras suara pada Minggu (14/5).

Menurut sejumlah penumpang, slogan Nazi seperti "Heil Hitler" dan "Sieg heil" juga terdengar.

Rabi Schlomo Hofmeister merupakan salah satu yang menumpangi kereta saat itu. Dalam twit-nya dia menyoroti kegagalan pihak terkait untuk menghentikan suara tersebut.

"MENGGANGGU... ketika beberapa penumpang mulai tertawa, ketika suara Hitler & kata-kata 'Sieg Heil!' menggelegar dari pengeras suara dan pihak kereta tidak memberikan penjelasan atau jaminan apapun, semua ini diabaikan," twit .

Suara tersebut, ujar Hofmeister, muncul sekitar 25 menit sebelum kereta tiba di Wina, persisnya saat berada di Kota St. Polten.

"Semua itu dimulai dengan musik aneh, potongan percakapan, dan tawa yang tiba-tiba berubah menjadi pidato Hitler yang semakin keras," ujar Hofmeister seperti dilansir CNN, Selasa (16/5).

Hofmeister mengaku awalnya dia mengira itu adalah sebuah kesalahan, lalu lelucon yang buruk, sampai akhirnya dia merasa mual karena panik tidak jelas apakah hanya sistem pengeras suara yang dibajak atau seluruh kereta. Dia mengisahkan bahwa sejumlah penumpang juga seperti dirinya, namun ada beberapa yang tertawa.

Menjelaskan soal peristiwa itu, juru bicara operator kereta ÖBB mengatakan, "Seseorang secara ilegal membuka interkom dengan kunci duplikat dan memutar pidato Hitler melalui pengeras suara."

 

3 dari 3 halaman

Penumpang Ketakutan

Insiden tersebut telah dilaporkan ke polisi Austria dan penyelidikan dilakukan. Dua orang yang diduga terlibat disebut berhasil diidentifikasi via CCTV.

"Sangat jelas bahwa setiap penyalahgunaan harus dihukum, terutama penggunaan simbol Nazi secara ilegal benar-benar tidak dapat diterima," tambah juru bicara itu.

Colette Schmidt, seorang jurnalis yang juga berada di kereta, men-twit, "Terlepas dari kenyataan bahwa saya dan orang Austria lainnya benar-benar terkejut: apa yang dipikirkan oleh seorang wisatawan asing ketika pidato Hitler diputar melalui pengeras suara di kereta kita?"

Kepada CNN, Schmidt mengatakan bahwa pidato Hitler berdurasi sekitar 20 detik, diikuti dengan slogan-slogan Nazi, dan rekaman itu diputar berulang-ulang.

Colette mengaku ketakutan mendengar pidato Hitler diputar di kereta.

"Tidak ada kondektur, tidak ada yang datang, tidak ada yang mengecek. Kami sendirian dengan kegilaan ini. Saya sampai bertanya-tanya 'Siapa yang mengemudikan kereta ini?'," kata Schmidt.

"Itu sangat sangat menakutkan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.