Sukses

Duduk di Samping Anjing selama Penerbangan, Pasangan Ini Minta Ganti Rugi ke Maskapai

Penumpang mengatakan bahwa anjing tersebut tak hanya mendengkur, tapi juga kentut selama penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan suami istri asal Wellington, Selandia Baru, meminta kepada pihak maskapai Singapore Airlines (SIA) agar uang mereka dikembalikan karena seekor anjing merusak perjalanan panjang mereka.

Dilansir Straits Times, Rabu (13/9/2023), Gill Press dan suaminya, Warren, membeli tiket kelas ekonomi untuk melakukan penerbangan selama 13 jam dari Paris ke Singapura pada Juni 2023. 

Harapannya menikmati perjalanan nyaman di pesawat seketika hilang ketika ia mengetahui penumpang di samping mereka membawa anjing sebagai hewan pendukung emosionalnya. Alhasil, mereka terganggu dengan suara anjing tersebut selama perjalanan.

"Saya mendengar suara ini – dengusan keras," kata Press kepada media Selandia Baru, Stuff.

"Saya pikir itu bunyi telepon suami saya, tapi kami melihat ke bawah dan menyadari itu adalah suara anjing yang bernapas. Saya berkata, 'Saya tidak akan membiarkannya duduk di samping kita sepanjang penerbangan."

Mereka sempat meminta pindah tempat duduk kepada awak kabin, namun hanya ada kursi dengan kelas di bawah ekonomi. 

Lantaran tak ingin pindah ke kelas yang lebih rendah, mereka akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan di bangku tersebut. Meskipun begitu, keduanya masih merasa terganggu dengan kehadiran anjing itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minta Ganti Rugi

Press mengaku bahwa anjing tersebut tak hanya mendengkur, tapi juga kentut selama penerbangan. Bahkan, ia mengaku bahwa anjing itu membuat ruang kakinya semakin sempit dan meneteskan air liur di kakinya.

"(Pemiliknya) tidak bisa mengeluarkan anjingnya di lorong karena troli tidak bisa lewat, jadi dia harus masuk lebih jauh, artinya kepalanya ada di bawah kaki suami saya.

"Suami saya mengenakan celana pendek, dan air liur anjingnya lengket di kakinya," katanya.

Pasangan itu pun kembali meminta agar mereka dipindahkan, hingga akhirnya awak kabin memindahkan pasangan tersebut ke kursi di depan kabin ekonomi, yang disediakan untuk staf.

Sebelum mendarat, pramugari memberi tahu mereka bahwa laporan kejadian telah dibuat dan SIA akan menghubungi mereka.

Namun setelah seminggu berlalu tanpa kabar, Press mengirimkan keluhannya melalui email ke maskapai penerbangan. Dua minggu kemudian, maskapai penerbangan merespons dengan menawarkan voucher hadiah senilai 200 dolar Singapura atau sekitar Rp2,2 juta untuk digunakan di web belanja KrisShop. Press menolak tawaran tersebut karena merasa kompensasi tersebut tidak memadai untuk kursi lebih murah yang akhirnya mereka ambil.

Setelah tiga minggu berlalu, maskapai penerbangan tersebut menawarkan mereka voucher perjalanan senilai 320 dolar Singapura atau sekitar Rp3,6 juta. Press mengatakan pengembalian dana itu tidak cukup, walau tidak diketahui berapa harga tiket mereka.

"Kami tidak menerima pengalaman yang kami bayarkan," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Maskapai

Menanggapi keluhan tersebut juru bicara SIA mengatakan, "Singapore Airlines berupaya untuk memberi tahu pelanggan yang mungkin duduk di sebelah anjing bantuan sebelum naik ke pesawat."

"Jika pelanggan yang duduk di sebelah anjing penolong meminta untuk dipindahkan, Singapore Airlines akan membantu untuk menempatkan kembali pelanggan di kabin yang sama jika memungkinkan." 

"Dalam hal ini, kami tidak dapat memindahkan Tuan dan Nyonya Press ke dalam kabin yang sama karena kabin kelas ekonomi premium sudah penuh." 

Ketika ditanya mengenai jangka waktu bagi pelanggan untuk meminta kompensasi, SIA mengatakan:  Durasi proses tergantung pada kompleksitas permasalahannya."

4 dari 4 halaman

Aturan Soal Hewan Pendukung Emosional di Pesawat

Hewan pendukung emosional adalah hewan peliharaan yang disertifikasi dan diperlukan oleh ahli untuk kesehatan mental pemiliknya.

Mereka berbeda dari hewan penolong – seperti anjing penglihatan – yang dilatih untuk membantu penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari.

Di Amerika Serikat, hewan pendukung emosional dapat menemani pemiliknya sejumlah tempat seperti restoran, toko, dan di dalam pesawat.

Ini memungkinkan mereka terbang bersama pemiliknya tanpa dikurung dan gratis.

Sejak 1 April, SIA telah melarang anjing pendukung emosional di dalam penerbangannya meskipun SIA tetap menghormati perjalanan bagi pelanggan yang telah mengajukan permintaan lebih dulu dan menyerahkan dokumen yang diperlukan sebelum tanggal tersebut. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini