Sukses

Kisah Jimmy Thyden yang Dicuri Sejak Bayi, Bertemu Ibunya 42 Tahun Kemudian

Jimmy Lippert Thyden selalu tahu bahwa dia adalah seorang anak adopsi yang lahir di Chili, bukan di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Santiago - Jimmy Lippert Thyden selalu tahu bahwa dia adalah seorang anak adopsi yang lahir di Chili, bukan di Amerika Serikat. Dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh orang tua adopsi di Virginia, tak pernah merasa kekurangan.

42 tahun kemudian, Jimmy Lippert Thyden beruntung bisa bertemu dengan orang tua kandungnya. Pertemuan tersebut berawal dari berkas adopsi yang diberikan orang tua asuh sebelum dia diberangkatkan ke Afghanistan pada 2012.

Merangkum dari CCN, Senin (2/10/2023),  Jimmy Lippert Thyden kemudian memeriksa berkas adopsi tersebut dan menemukan banyak inkonsistensi yang membingungkan.

Dokumen-dokumen tersebut punya versi yang berbeda-beda tentang asal-usulnya. Ada yang menyatakan bahwa dia tidak memiliki ayah atau ibu yang dikenal, sementara yang lain mencantumkan nama ibu biologisnya dan alamatnya. 

Dokumen lain menyebutkan bahwa dia tidak memiliki kerabat hidup, sementara yang lain mengatakan dia diadopsi beberapa hari setelah lahir, bahkan ada yang mengklaim dia diadopsi pada usia dua tahun.

Selama bertahun-tahun, Thyden selalu merasa penasaran tentang asal-usulnya, tetapi dia tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencari jawaban di Chili.

Beberapa waktu setelah itu, istrinya membacakan cerita tentang Scott Lieberman, seorang pria yang juga diadopsi dari Chili dan baru mengetahui bahwa dia diculik ketika bayi. Inilah yang memotivasi Thyden untuk mencari kebenaran tentang adopsinya.

Thyden menemukan "Nos Buscamos" (Kami Mencari Satu Sama Lain), sebuah organisasi nirlaba Chili yang membantu orang-orang yang diculik ketika bayi untuk menemukan keluarga biologis mereka. 

Organisasi ini membantu Thyden melakukan tes DNA yang mengarah pada pertemuan yang mengubah hidupnya. Bertemu dengan ibu biologisnya, María Angélica González setelah 42 tahun terpisah.

Saat momen ini terjadi, Thyden yang pernah bertugas sebagai marinir AS adalah seorang pengacara berusia 42 tahun yang telah menikah dan memiliki dua putri kecil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Menyesali Apa yang Terjadi

Ketika mereka bertemu setelah 42 tahun, Thyden merasakan perasaan campur aduk, bahagia dan sedih. 

Thyden senang mengetahui asal-usulnya yang sebenarnya, tetapi juga bersedih karena ibu biologisnya ternyata telah diberitahu bahwa dia meninggal saat lahir. 

Ini adalah momen pahit yang membuatnya menyadari bagaimana kesalahan telah terjadi.

Di tengah perjalanan mencari kebenaran ini, Thyden menemukan bahwa orang tua adopsinya juga menjadi korban kebohongan. Mereka selalu menginginkan adopsi yang sah dan tidak pernah bermaksud membeli seorang anak.

Ketika ditanya tentang apa yang bisa terjadi jika kehidupannya berjalan berbeda, Thyden merenung. 

Dalam akhir cerita ini, Thyden memperoleh hikmah dari putrinya yang berusia lima tahun. 

Putrinya mengatakan bahwa jika hal buruk tidak terjadi, dia tidak akan ada, dan bahwa ayahnya memiliki dua keluarga yang mencintainya.

3 dari 3 halaman

Dicuri Sejak Bayi

Pada masa pemerintahan diktator Jenderal Augusto Pinochet, dari tahun 1973 hingga 1990, banyak bayi yang disalurkan ke lembaga adopsi. Beberapa dari anak-anak tersebut berasal dari keluarga kaya, yang dalam banyak kasus menyerahkan bayi yang lahir di luar nikah. Bayi-bayi lain yang berasal dari keluarga miskin dicuri begitu saja.

Dalam dekade terakhir, CNN telah mendokumentasikan banyak kasus bayi Chili yang dicuri saat lahir. Pihak berwenang di negara tersebut mengatakan para pendeta, biarawati, dokter, perawat dan pihak lain bersekongkol untuk melakukan adopsi ilegal, dengan motif utama adalah mencari keuntungan.

Sejumlah pejabat Chili mengatakan jumlah bayi yang dicuri bisa mencapai ribuan, namun penyelidikan negara terhadap adopsi kontroversial tersebut masih terhenti. Beberapa orang yang mengambil bagian dalam adopsi ilegal telah meninggal. Banyak klinik atau rumah sakit tempat bayi-bayi tersebut diduga dicuri sudah tidak ada lagi.

Pada kasus Thyden, sang ibu ternyata diberitahu bahwa bayi prematurnya telah meninggal.

Ia tidak bisa mempercayainya. Dia pikir itu hanya lelucon karena dia diberitahu bahwa bayi laki-laki prematurnya telah meninggal,” kata Constanza del Río selaku Direktur Nos Buscamos.

Del Río mengatakan kepada ibu Thyden, María Angélica González diberitahu bahwa jenazah bayinya dibuang ke tempat sampah.

Pada masa kediktatoran Pinochet, ketika beberapa ribu orang dibunuh dan dihilangkan, mengajukan terlalu banyak pertanyaan atau melakukan protes dengan suara keras bisa berbahaya. (Cile akan memperingati 50 tahun kudeta yang membawa Pinochet berkuasa pada 11 September.)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini