Sukses

Kata Jokowi dan Menlu Retno Soal Persiapan KTT ke-43 ASEAN: Semuanya on the Right Track

KTT ke-43 ASEAN akan dihadiri 26 negara dan organisasi internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa persiapan KTT ke-43 ASEAN, yang akan digelar di Jakarta, 5-7 September 2023, masih terus dilakukan dan berada "on the right track". 

"Semuanya sudah direncanakan, sudah disiapkan dan kita harapkan nanti pada saat KTT ASEAN semuanya sudah 100 persen siap di September," kata Jokowi kepada media usai menghadiri 56th ASEAN Day di Jakarta," Selasa (8/8/2023). 

Ketika ditanya soal konfirmasi kehadiran para pemimpin negara, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Jokowi mengatakan semua prosesnya juga masih berlangsung. 

Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan negosiasi dokumen akhir yang akan digunakan dalam pertemuan tersebut. 

"Minggu lalu, dalam Senior Official Meeting (SOM) yang digelar di Bali, proses negosiasi terus berjalan. Semuanya on the right track," kata Retno dalam kesempatan yang sama. 

Berbeda dengan KTT ke-42 di Labuan Bajo pada 6-11 Mei lalu, KTT bulan depan tidak hanya dihadiri oleh para pemimpin negara anggota organisasi regional tersebut tetapi juga para kepala negara atau pemerintahan negara mitra ASEAN termasuk Amerika Serikat, China, Rusia hingga Uni Eropa. 

Secara total, KTT ke-43 ASEAN akan dihadiri 26 negara dan organisasi internasional. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyelesaian Isu Myanmar

Jokowi turut mengharapkan bahwa KTT ke-43 ASEAN dapat menghasilkan perkembangan soal isu Myanmar. 

"Kita berharap persoalan di Myanmar ini segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya tak gampang, sangat kompleks," katanya. 

Ia mengatakan bahwa konflik di Myanmar saat ini tak lagi hanya melibatkan satu dua pihak, sehingga membuat situasinya menjadi lebih rumit. 

"Itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar memiliki kemauan yang sama untuk selesaikan masalah ini, kalo ndak memang sangat sulit," imbuhnya. 

Dalam pidatonya di 56th ASEAN Day, Jokowi pun mendorong penyelesaian isu Myanmar lewat Lima Poin Konsensus (5PC). 

ASEAN, sebut Jokowi, harus terus bergerak maju untuk menyelesaikan berbagai tantangan global dan menjadi kawasan yang berkembang sesuai tema keketuaan yang dipegang Indonesia tahun ini, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. 

"Kapal besar ini harus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam karena ini adalah tanggung jawab kita atas ratusan jiwa, rakyat yang berada di dalamnya," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.