Sukses

Tren Aneh Anak Muda di China, Pelihara Biji Mangga Bak Hewan Kesayangan Berbulu

Tren ini mengingatkan dengan apa yang dilakukan mahasiswa selama lockdown COVID-19, ketika mereka membuat hewan peliharaan dari kardus.

Liputan6.com, Beijing - Warga China tampaknya tak kehabisan ide untuk menciptakan atau melakukan hal baru yang kreatif sekaligus ajaib. 

Baru-baru ini anak muda di Negeri Tirai Bambu memiliki tren hobi yang unik atau bisa dibilang aneh, yakni memelihara biji mangga layaknya hewan kesayangan. 

Tampaknya seekor kucing atau anjing tak lagi cukup untuk memuaskan keinginan para pecinta hewan muda di China, yang kini secara aneh menjadikan biji mangga sebagai "hewan peliharaan".

Media online Jiupai News mengatakan bahwa sejumlah anak muda sengaja menumbuhkan rambut pada biji mangga dan membuat mereka seperti hewan peliharaan sungguhan.

Salah satu anak muda yang melakukannya mengaku bahwa memelihara biji mangga yang berbulu memberi mereka kesenangan tersendiri, sama halnya seperti ketika memelihara anjing atau kucing. Bahkan, ia menyebut bahwa hobi barunya itu memberi kenyamanan terapeutik.

Dilansir SCMP, Sabtu (29/7/2023), mahasiswa bermarga Liu (19) yang tinggal di kota pelabuhan China utara, Tianjin, telah "membesarkan" dua peliharaan tersebut sejak Mei 2023. Ia bahkan membagikan buku harian dari peliharaannya itu di Xiaohongshu, media sosial seperti Instagram di China. 

Sejauh ini, ia telah membagikan 11 edisi buku harian tentang Da Mao dan Er Mao, nama kedua peliharaannya itu, yang ia anggap sebagai betina. 

Dalam unggahannya, Liu mendokumentasikan perubahan tekstur rambut biji mangga, menjelaskan bagaimana rambut itu berkembang dari kering dan berduri menjadi halus hingga perubahan warna bijinya dari kekuningan menjadi putih. 

Liu menggambarkan kedua biji mangga itu sebagai "hewan peliharaan ideal" yang merupakan "pengganti hamster yang murah".

Dia mengatakan teman sekamarnya juga memelihara mangga berbulu tetapi tidak sebagus milknya.

Dalam unggahan di media sosial Liu, salah satu akun bertanya apakah kondisioner rambut dan krim kulit membuat rambut mereka lebih halus. 

Sementara pengguna lainnya menambahkan, "Saya pikir Da Mao terlihat lebih pendiam sementara Er Mao tampaknya memiliki karakter yang hidup."

Praktik aneh ini mengikuti tren aneh serupa dari mahasiswa yang membuat "hewan peliharaan" dari karton yang muncul tahun 2022 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Butuh Jenis Mangga yang Tepat

Pemelihara biji mangga lainnya, Xiaomeng, mengatakan kepada Jiupai News bahwa untuk memelihara biji mangga, sang pemilik harus membeli jenis mangga yang tepat. 

"Dibutuhkan banyak pekerjaan untuk memelihara "hewan peliharaan" karena benih tidak hanya perlu dicuci dan disikat, tetapi juga dijemur di bawah sinar matahari untuk mencegah jamur," ujarnya. 

Beberapa orang mengatakan bahwa hobi baru itu mengingatkan mereka pada tren yang muncul beberapa tahun lalu, di mana orang mengeringkan biji mangga dan mewarnainya untuk membuat jepit rambut.

Praktik semacam ini sebenarnya juga pernah dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di China selama lockdown COVID-19 tahun lalu. Banyak dari mereka membuat "hewan peliharaan" dari kardus.

"Seekor anjing kardus tidak menjadi tua atau sakit, dan akan selalu menungguku di depan pintu," kata salah satu mahasiswa. 

3 dari 4 halaman

Tren Aneh dari China: Berbaring di Peti Mati

Tren aneh lainnya dari China adalah merasakan  prosesi kematian. Seperti yang dikutip dari Shanghaiist.com, Selasa (29/3/2016), layanan pemakaman di Tianjin menyelenggarakan pemakaman palsu.

Menurut mereka, hal tersebut bertujuan agar orang-orang dapat merasakan kematian. Bahkan partisipan juga diperbolehkan berbaring di dalam peti untuk lebih menghayati kematian.

Sebagian besar orang menganggap hal tersebut aneh. Namun, fenomena tersebut ternyata sedang menjadi tren di Tiongkok.

Di daerah bernama Chongqing, mereka mengubahnya menjadi sebuah permainan di mana pemainnya dapat berbaring dengan orang lain dalam keadaan gelap gulita dan melihat berapa lama mereka dapat bertahan.

Di tempat tersebut dua peti mati disediakan dengan label yang berbeda, yaitu "drunk driver" dan "in a drunken stupor", di mana pada peti kedua dapat memuat hingga dua orang.

Seorang pria yang mencoba tren tersebut, yaitu Yang dari Distrik Nananqu di Chongqing pusat, menceritakan pengalamannya selama berada di peti mati.

Kepada NetEase ia berkata, "Ketika petugas menutup peti mati seketika suasana menjadi gelap gulita. Meskipun tahu di luar banyak orang, tapi rasa takut itu tak dapat dihindari."

Banyak tanggapan beragam fenomena tersebut, namun ada yang menilai bahwa tren berbaring di peti mati dapat membuat orang-orang mengingat kematian dan lebih menghargai kehidupan.

  

4 dari 4 halaman

Tren Aneh Merebak di China: Apit Pulpen di Payudara

Sebuah tren aneh lainnya muncul melalui media sosial China. Memperlihatkan para wanita memamerkan sebagian anggota tubuh mengapit pulpen sebagai bukti kemontokan buah dada mereka.

Para perempuan itu seakan berlomba mengapit benda yang lebih besar. Seperti bolpen, kuas rias, bahkan botol air. Hingga kini topik yang sedang trending ini telah menarik perhatian 1.24 juta orang, dengan lebih dari ribuan komentar.

Dikutip Daily Mail, Rabu (20/01/2016), unggahan pertama diduga muncul melalui media sosial China, Weibo pada 6 Jauari lalu, dengan tagar #carrypenunderbreast atau apit pulpen di payudara.

Tren ini juga memunculkan tagar lainnya seperti 'new standard for a godess' (standar terbaru untuk seorang dewi) dan 'only real women can do this' (hanya wanita sejati bisa melakukan ini).

Sebagian besar wanita yang mengunggah foto mereka, hanya memperlihatkan bagian bawah payudara dengan mengapit berbagai macam barang. Tren ini diduga bermula di Jepang dan dengan cepat menjalar ke China.

Berbagai reaksi pun bermunculan, ada yang menentang dan bahkan membanggakan. 

Akun Er Bi Bu Shi Ji Pin menulis dengan tagar #carrypenunderbreast," Sebenarnya apa standar untuk menjadi wanita sejati? Belum lama ini, warga Jepang membuat standar terbaru, dengan mengapit pulpen di payudara. Hanya ketika Anda bisa melakukan itu, akan dianggap sebagai wanita sejati?"

Sementara itu Dao Yu ii mengatakan, "aku tak percaya dengan semua ini."

Selengkapnya klik di sini...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini