Sukses

Misteri Pesan dalam Surat Menlu Rusia Sergey Lavrov untuk Arab Saudi, Terkait Ukraina?

Federasi Rusia dilaporkan mengirim surat kepada Kerajaan Arab Saudi pada Minggu 9 Juli 2023. Apakah isinya terkait Ukraina?

Liputan6.com, Riyadh - Federasi Rusia dilaporkan mengirim surat kepada Kerajaan Arab Saudi pada Minggu 9 Juli 2023. Yang bersurat adalah menteri luar negeri (menlu) kedua negara.

Menurut laporan Saudi Gazette, Senin (10/7/2023), surat itu dikirim oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

Surat diberikan melalui Wakil Menlu Arab Saudi Waleed Al-Khuraiji, ketika menyambut duta besar baru Rusia di Arab Saudi di markas kementerian.

Selama pertemuan tersebut, pihak Arab Saudi dan Rusia membahas hubungan bilateral dan cara memperkuatnya di berbagai bidang.

Isi dari surat Sergey Lavrov tidak diungkap ke publik.

Posisi Arab Saudi bisa dibilang ada di "tengah-tengah" selama perang Rusia-Ukraina berlangsung.

Kerajaan Arab Saudi telah ikut memberikan bantuan ke Ukraina. Pada awal 2023, Saudi-Ukraina sepakati komitmen bantuan hingga USD400 juta. Saat voting di PBB pada 2022, Arab Saudi (serta Indonesia) termasuk negara yang menentang invasi dan aneksasi Rusia di Ukraina.

Meski demikian, Arab Saudi masih memiliki hubungan yang cukup bersahabat dengan Rusia. Pada Mei lalu, Menteri Dalam Negeri Rusia Vladimir Kolokoltsev datang ke Riyadh, padahal beberapa hari sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri pertemuan Liga Arab.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KTT NATO Akan Tegaskan Status Keanggotaan Ukraina di Tengah Perang dengan Rusia

Para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diharapkan dapat memberikan penegasan ulang terkait status Ukraina untuk menjadi anggota aliansi militer tersebut pada masa depan, kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Jumat 7 Juli 2023.

Dalam konferensi pers menjelang KTT para pemimpin NATO di Vilnius, Lithuania, Stoltenberg mengatakan aliansi beranggotakan 31 negara itu siap “mengirim pesan yang jelas, bahwa NATO bersatu dan agresi Rusia tidak akan berhasil". 

Dia menjelaskan bahwa para kepala negara dan pemerintah negara-negara anggota NATO akan mengadopsi serangkaian langkah guna membuat "Ukraina semakin kuat", Anadolu melaporkan dikutip dari Antara (8/7).

Stoltenberg mengatakan dia berharap para pemimpin NATO dapat "menegaskan kembali bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO dan bersatu untuk membawa Ukraina lebih dekat ke tujuannya."

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa para pemimpin aliansi itu juga akan menyetujui pembentukan Dewan NATO-Ukraina, sebuah wadah konsultasi isu-isu keamanan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menghadiri peresmian badan baru tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.