Sukses

Bunga Bangkai Khas Indonesia Mekar di Kampus Amerika Serikat, Publik Bisa Lihat Prosesnya Via Live Streaming

Suatu kampus di Amerika Serikat kembali menjadi saksi atas keindahan dan keunikan bunga bangkai yang merupakan tanaman endemik Sumatra, Indonesia.

Liputan6.com, Vancouver - Salah satu kampus di Amerika Serikat kembali menjadi saksi atas keindahan dan keunikan bunga bangkai yang merupakan tanaman endemik Sumatra, Indonesia. Pihak Washington State University di Vancouver yang menjadi 'rumah' bunga itu.

Pihak kampus, mengutip situs UPI, Jumat (7/7/2023), mengizinkan khalayak melihat tetapi tidak mencium baunya -- bunga bangkai terkenal memiliki aroma khas menyengat yang tidak sedap. Kendati demikian, kesempatan untuk melihat tanaman khas Indonesia itu mekar adalah melalui live streaming. 

Bunga bangkai yang secara ilmiah dikenal sebagai titan arum itu ditanam di kampus Vancouver pada tahun 2002 dan mekar pertama kali pada Juli 2019.

Juli 2019 merupakan titik awal perhatian yang intens pada tanaman ini.

Bunga bangkai yang dijuluki Titan VanCoug ini terakhir mekar pada tahun 2022. Pihak kampus mengumumkan bahwa bunga itu mekar lagi pada Kamis 29 Juni dan mulai mengeluarkan bau khasnya, yang dibandingkan dengan daging busuk.

Sejatinya pihak Washington State University juga berinisiatif mengundang masyarakat umum untuk ikut menyaksikan dan mengenal bunga ini lebih dekat dengan mengunjungi Gedung Science and Engineering di kampus. Namun bagi mereka yang tidak dapat datang langsung, disediakan live streaming atau siaran langsung sehingga semua orang dapat mengikuti pertunjukan ini dengan nyaman dari rumah masing-masing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sudah Ditanam Sejak Lama

Dirangkum dari situs resmi vancouver.wsu.edu, Titan VanCoug, nama yang diberikan kepada tanaman arum titan yang istimewa ini, merupakan hasil penanaman oleh Profesor Emeritus Steve Sylvester dari Universitas Wisconsin-Madison.

Pada tahun 2002, Profesor Sylvester menanam biji tanaman tersebut yang berasal dari Big Bucky, sebutan sayang yang diberikan kepada tanaman bunga bangkai di universitas tersebut.

Awalnya, Titan VanCoug ditanam dalam sebuah pot di meja kerja Profesor Sylvester. Namun, seiring berjalannya waktu, tanaman ini tumbuh dengan sangat cepat hingga tidak lagi dapat ditampung dalam ruang yang begitu sempit.

Oleh karena itu, Titan VanCoug kemudian dipindahkan ke tangga di Science and Engineering Building (Gedung Ilmu Pengetahuan dan Teknik), tempatnya tumbuh dan berkembang sejak saat itu.

Tanaman Titan VanCoug terbilang agak lambat mekar, baru pada usia 17 tahun kali pertamanya mekar Juli 2019.

Kemungkinan keterlambatan ini disebabkan oleh umbi (akar umbi) mengkloning dirinya sendiri.

Tanaman bunga bangkai hanya mengeluarkan satu daun pada satu waktu. Namun, dalam pot yang menampung Titan VanCoug, pernah terlihat empat daun yang tumbuh bersamaan, membuktikan bahwa terdapat empat umbi yang tumbuh bersama dalam satu pot.

Setelah pensiun sebagai profesor asosiasi biokimia molekuler pada tahun 2021, Profesor Sylvester menyerahkan tanggung jawab perawatan Titan VanCoug kepada Dawn Freeman, seorang Teknisi Dukungan Instruksi dan Kelas.

Di bawah pengawasannya, Titan VanCoug mekar untuk kedua kalinya pada bulan Agustus 2022, menunjukkan bahwa tanaman ini terus berkembang dengan baik.

3 dari 4 halaman

Pernah Ada yang Mekar di China

Salah satu bunga khas Indonesia ini juga pernah dilaporkan mekar di China.

Mengutip Xinhua, Jumat (22/7/2022), dua bunga bangkai telah mekar di Kebun Raya Nasional China di Beijing. Ini menandai peristiwa "mekar berkelompok" pertama dari spesies yang terancam punah itu di bawah budi daya buatan secara global.

Bunga bangkai pertama mekar pada 6 Juli, dan bunga bangkai kedua pada Selasa 19 Juli, dengan satu bunga di sebelahnya sudah bertunas. Ketinggian tongkol (spadix) bunga kedua mencapai 1,68 meter.

Ini merupakan ketujuh kalinya bunga itu mekar sejak pertama kali mekar di kebun raya tersebut pada 2011 lalu, namun bunga itu sebelumnya mekar sebagai tanaman tunggal alih-alih "mekar berkelompok" seperti saat ini, kata Niu Xia, seorang tenaga ahli di Kebun Raya Nasional China.

Bunga bangkai tersebut mekar saat sore hari dan hanya bertahan selama sekitar 48 jam, dengan panjang tongkol bunga mencapai lebih dari 3 meter, tertinggi yang tercatat sejauh ini.

Selanjutnya baca di sini...

4 dari 4 halaman

Pennsylvania Juga Merasakan Bangga dengan Mekarnya Bunga Bangkai

Bunga bangkai hadir juga di Amerika Serikat. Dikutip dari NBC Philadelphia, Jumat (17/7/2020), proses mekarnya bunga tersebut hanya berlangsung selama 48 jam dan mulai pada 13 Juli.

Pihak kebun raya juga menyediakan video dokumentasi dalam situs web mereka, yang menunjukkan proses mekarnya bunga bangkai itu, bagi mereka yang tidak dapat menyaksikannya secara langsung. 

Dalam laman web itu, tertulis: "Kami dengan bangga mengatakan bahwa kami telah berhasil membesarkan bunga yang berbau yaitu... Amorphophallus titanum (titan arum) yang umumnya dikenal sebagai bunga bangkai, telah mekar SEKARANG."

Bunga setinggi 1,8 meter berwarna merah marun dan hijau cerah itu berada dan ditumbuhkan di Longwood Gardens di Kennett Square, Chester County, Pennsylvania, AS.

Bunga bangkai hanya mekar setiap 7 hingga 10 tahun, yang menjadikan peristiwa jarang tersebut sangat dinanti.

Namun uniknya, ternyata bau busuk yang identik dengan bunga tersebut banyak diminati oleh orang-orang. 

Sambungan artikelnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.