Sukses

Apa itu Catastrophic Implosion? Penyebab Hancurnya Kapal Selam Wisata Titan

Pihak berwenang mengungkap temuan puing-puing, mengonfirmasi bahwa ledakan menjadi penyebab hancurnya kapal.

Liputan6.com, Washington - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Kamis (22/6/2023) bahwa kapal selam wisata Titan meledak dan menewaskan seluruh orang didalamnya. Sebelumnya, kapal ini dinyatakan hilang pada Minggu (18/6).

Pihak perusahaan kapal, OceanGate, juga telah mengumumkan bahwa penumpangnya termasuk "miliarder Inggris Hamish Harding (58), warga negara Inggris Shahzada Dawood dan putranya, Suleman Dawood (19), warga negara Prancis Paul-Henri Nargeolet (77) , dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush (61) disayangkan telah tewas."

Selain itu, pihak berwenang juga mengungkap temuan puing-puing, mengonfirmasi ledakan menjadi penyebab hancurnya kapal. 

Ledakan yang menimpa kapal penjelajah bangkai kapal Titanic itu disebut dengan catastrophic implosion.

Dilansir CNN, Jumat (23/6/2023), catastrophic implosion adalah implosi (delakan) yang merujuk pada kehancuran kapal secara tiba-tiba, dan akan berada di bawah tekanan besar pada kedalaman yang dituju.

Masih belum jelas di mana atau seberapa dalam kapal Titan berada ketika implosi terjadi. Tetapi penjaga pantai AS mengumumkan bahwa puing-puing telah ditemukan kira-kira 488 meter dari bangkai kapal Titanic di perairan Atlantik Utara.

"Implosi yang menghancurkan itu terjadi sangat cepat, bahkan hanya sebagian kecil dalam satu milidetik," kata Aileen Maria Marty, seorang mantan perwira Angkatan Laut dan profesor di Florida International University.

"Seluruhnya akan hancur sebelum orang di dalamnya menyadari bahwa ada masalah," tambahnya. 

Para ahli juga mengatakan bahwa kemungkinan jasad para penumpang ditemukan kecil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Selanjutnya

Selain mencari penumpang, pihak berwenang juga akan terus menelusuri bagian dasar laut dengan harapan menemukan informasi lebih tentang penyebab terjadinya implosi tersebut.

Pihak penjaga pantai AS juga menyebut bahwa proses menyusun kronologi peristiwa secara spesifik akan membutuhkan waktu, dikarenakan lingkungan bawah laut yang "sangat kompleks."

Sejauh ini, mereka telah menemukan puing-puing termasuk kerucut ekor sekitar 487 meter dari bangkai kapal Titanic, yang dilakukan oleh kendaraan pencari bawah air (ROV) dan dikendalikan dari jarak jauh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini