Sukses

Ahli Strategi Digital Bicara Soal AI dan Jurnalisme Generatif di DW Global Media Forum 2023

Pakar strategi digital dan mantan jurnalis Nic Newman membagikan perspektifnya tentang apa arti kebangkitan produk AI generatif

Liputan6.com, Jakarta - Pakar strategi digital dan mantan jurnalis, Nic Newman membagikan perspektifnya tentang apa arti kebangkitan produk AI generatif -- teknologi yang menghasilkan kata-kata, gambar, dan media untuk produk jurnalisme dalam acara DW Global Media Forum (GMF) 2023.

Dia juga menyoroti bagaimana perusahaan media dapat membangun kepercayaan dengan pembaca lewat kecerdasan buatan, dan mengapa produk digital ini dapat meningkatkan personalisasi berita.

"Pertama-tama, semua teknologi ini sudah ada sejak lama. Beberapa jurnalis bereksperimen dengan melakukan pekerjaan di belakang layar, tetapi itu tidak benar-benar terlihat. Apa terjadi saat ini yaitu, produk AI tiba-tiba berguna dan tersedia secara bebas," kata Nic Newman, dikutip dari laman DW.com, Senin (19/6/2023).

"Teknologinya menjadi jauh lebih baik, salah satu contohnya dengan penggunaan alat ChatGPT. Dan itu akan terus meningkat. GPT-4, versi berikutnya dari model OpenAI dikabarkan telah mendukung mesin pencari Bing Microsoft dan browser web Edge."

Menurut Nic Newman, AI juga dapat membantu reporter membuat versi cerita mereka dengan menentukan target pembaca.

"Jadi orang yang biasanya mengklik artikel akan terlibat lebih banyak dengan sistem, begitu pula sebaliknya."

Dalam hal aplikasi AI yang terkait dengan audio, kerja jurnalisme akan dipermudah dengan pengubahan artikel teks menjadi audio.

Atau sebaliknya, mengubah audio menjadi artikel (bentuk tulisan). Ini akan terus berkembang di masa mendatang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jurnalis Sulit Tergantikan

Apakah posisi jurnalis akan benar-benar terancam?

Kehadiran AI jadi kesempatan namun juga akan benar-benar menantang, karena setiap kali ada teknologi baru, butuh waktu lama untuk melek.

"Baik dari sisi produksi maupun sisi konsumen. Dan sementara itu, banyak hal buruk terjadi," kata Nic Newman.

"Mengenali perubahan dan mencari tahu kebijakan apa yang ingin Anda gunakan untuk mengatasinya harus didahulukan. Dua hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah memberi label yang jelas dan memahami situasi hukum."

"Anda juga perlu melatih dan mendidik reporter. Ada kekhawatiran mendalam bahwa AI akan menggantikan pekerjaan manusia. Tetapi jurnalisme adalah salah satu profesi yang sulit digantikan oleh AI, sebagian karena AI tidak tahu apa yang baru saja terjadi atau apa yang akan terjadi."

Menurut Nic Newman, wartawan perlu lebih fokus pada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh mesin. Jika ada berita terkini di Ukraina, misalnya, AI tidak akan banyak membantu.

"Itulah intinya: Teknologi ini akan memberi jurnalis lebih banyak waktu untuk menyampaikan berita dan menganalisisnya secara real time."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.