Sukses

3 Orang Tewas dan 1 Hilang Akibat Banjir Bandang di Auckland Selandia Baru

Curah hujan di Auckland, Selandia Baru, memecahkan rekor, yakni mencapai 249 mm dalam 24 jam hingga Sabtu pukul 09.00, mengalahkan rekor tertinggi pada tahun 1985, yakni 161,8 mm.

Liputan6.com, Wellington - Pihak berwenang di Auckland, Selandia Baru, mulai melakukan pembersihan pada Sabtu (28/1/2023), setelah hujan lebat menyebabkan banjir bandang dan evakuasi. Keadaan darurat tetap diberlakukan di kota terbesar di Selandia Baru, yang berpenduduk 1,6 juta itu, meski hujan mereda.

"Tingkat kehancuran di sejumlah daerah cukup besar," ujar Perdana Menteri Chris Hipkins, menggambarkan peristiwa banjir ini belum pernah terjadi sepanjang ingatannya, seperti dikutip dari The Straits Times.

PM Hipkins mengonfirmasi bahwa tiga orang tewas dan satu lainnya masih hilang akibat banjir bandang.

"Setelah menyurvei sejumlah kerusakan baik dari darat maupun dari udara, jelas bahwa ini akan menjadi pekerjaan pembersihan besar-besaran," kata Hipkins dalam konferensi pers di Auckland. "Hilangnya nyawa menggarisbawahi skala besar dari peristiwa banjir ini."

Polisi mengatakan pada Sabtu bahwa jasad dua pria ditemukan di lokasi terpisah di pinggiran utara. Sementara itu, korban ketiga tewas setelah tanah longsor meruntuhkan sebuah rumah di dekat pusat kota.

New Zealand Herald melaporkan bahwa lebih dari 2.000 permintaan bantuan dan 70 evakuasi dilakukan di sekitar kota.

Curah hujan di Auckland memecahkan rekor, yakni mencapai 249 mm dalam 24 jam hingga Sabtu pukul 09.00, mengalahkan rekor tertinggi pada tahun 1985, yakni 161,8 mm.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penerbangan Lokal Kembali Beroperasi

Bandara Auckland akan melanjutkan sejumlah penerbangan lokal pada Sabtu sore, sementara pada Jumat, baik penerbangan lokal maupun internasional ditutup.

Air New Zealand mengatakan belum dapat melanjutkan penerbangan internasional dari Auckland hingga Minggu tengah hari karena kerusakan signifikan pada pemrosesan tiket, bagasi, dan peralatan.

"Tentu saja bandara belum pernah diuji dengan cara ini sebelumnya," kata Kepala Eksekutif Bandara Auckland Carrie Hurihanganui. "Kami membutuhkan lebih banyak waktu untuk memastikan semuanya bekerja dengan baik dan yang lebih penting, aman, sebelum kami melanjutkan operasi internasional."

Carrie juga meminta maaf atas "gangguan dan ketidaknyamanan luar biasa" yang diderita oleh setidaknya 2.000 pelancong yang terdampar di gedung-gedung bandara hingga Sabtu dini hari.

Sejumlah penumpang yang sudah naik pesawat saat badai melanda tetap berada di pesawat yang di-grounded selama berjam-jam.

Banjir juga memaksa pembatalan konser bintang pop Inggris Elton John di Auckland, yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat dan Sabtu malam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.