Sukses

10 Tahun Kemitraan Strategis Komprehensif, Hubungan China-Indonesia Diharapkan Kian Erat

Hubungan bilateral antara China dan Indonesia diharapkan berlangsung semakn erat.

Liputan6.com, Jakarta - Hubungan kemitraan strategis komprehensif antara China dan Indonesia diharapkan semakin erat, mengingat usianya yang menginjak hampir 10 tahun. 

"Hubungan bilateral kita mencapai tingkat yang paling baik. Saya memang yakin hubungan bilateral lebih baik dan erat," ujar Dubes Lu Kang dalam press briefing di kediamannya, Rabu (21/12/2022). 

Ia juga menambahkan bahwa di momen 10 tahun kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara, bisa membawa momentum yang lebih baik dalam meningkatkan hubungan bilateral. 

Selain di bidang politik, Dubes Lu Kang juga memaparkan sejumlah capaian keberhasilan kerja sama yang sangat nyata. 

Misalnya dalam pertemuan tatap muka antara Presiden Jokowi dan Xi Jinping selama KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu.

"Pertemuan tersebut bukan hanya diloloskan, tapi juga menandatangani sejumlah kemitraan strategis," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa banyak dokumen kerja sama yang ditandatangani dalam 10 bidang. Mulai dari pendidikan vokasional, produk pertanian, obat herbal hingga media. 

"Maka dikatakan hubungan bilateral bisa lebih cerah di masa depan," ungkapnya. 

Dubes Lu Kang turut mengatakan bahwa Indonesia dan China sama-sama menjadi negara untuk sama-sama berkembang dan besar.

"Saya yakin di masa depan kita bisa saling memberikan energi positif, termasuk memelihara pertumbuhan bersama," tegasnya lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bersedia Kerja Sama

Dubes Lu Kang turut menegaskan bahwa China siap untuk bekerja sama dengan Indonesia ke depannya. 

"Pihak Tiongkok jelas bersedia dengan Indonesia untuk memperluas kerja sama konkret dan membangun pola baru yang mencakup kerja sama politik, ekonomi, budaya hingga maritim," ujarnya.

Hal tersebut dilakukan demi menyejahterakan masyarakat dan berkontribusi pada pembangnan dunia. 

3 dari 4 halaman

Harapan untuk Dunia Pariwisata

Terkait kerja sama di bidang pariwisata, Dubes Lu Kang masih belum bisa memberi kepastian soal kapan para wisatawan China dapat kembali berkunjung ke Indonesia.

"Saya juga sangat menantikannya, karena menurut saya pariwisata juga jadi platform penting untuk pertukaran masyarakat kita," tegasnya. 

Ia menjanjikan kembalinya para wisatawan China kembali berkunjung ke Indonesia setelah Tiongkok yakin akan kebijakan protokol kesehatannya. 

4 dari 4 halaman

Kesepakatan China dan Indonesia

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di Hotel The Apurva Kempinski Bali, Rabu 16 November 2022. Pertemuan kedua pemimpin negara itu berlangsung usai penutupan KTT G20 Bali, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi dan Xi Jinping menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama Indonesia dan Tiongkok. Adapun naskah tersebut terdiri dari lima kerja sama, di antaranya berikut:

1) Rencana Kerja Sama Promosi Bersama dalam Kerangka Kerja Poros Maritim Dunia dan Belt and Road Initiative;

2) Nota Kesepahaman tentang Pembangunan Bersama Pusat Konservasi/Riset/ dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-Tiongkok;

3) Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Kejuruan dalam Sektor Industri;

4) Nota Kesepahaman tentang Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Digital, dan;

5) Persetujuan Perluasan dan Pendalaman Kerja Sama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan Lebih Lanjut.

Sebelumnya, Jokowi dan Xi Jinping juga sempat menyaksikan bersama uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung. Jokowi optimis kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi pada Juni 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.