Sukses

Guru di AS Dipecat Usai Hina Siswa Sedang Sholat Menyebutnya Seperti Sihir

Seorang guru di Florida, AS dipecat usai mengomentari seorang siswa yang sedang sholat.

Liputan6.com, Florida - Dalam sebuah video yang viral di TikTok, seorang guru di Florida dipecat setelah diduga mengganggu siswa Muslim saat mereka berdoa dan menuduh mereka melakukan "sihir".

Dilansir NBC News, Rabu (14/12/2022), sebuah video – yang diposting pada hari Kamis dan disukai lebih dari 880.000 kali – menunjukkan tiga siswa Muslim di Franklin Academy tengah beribadah sholat dengan salah satu dari mereka membacakan "Surah At-Tin" dari Al-Qur'an.

Saat mereka hendak melakukan sujud, sara seorang guru terdengar di belakang.

"Tunggu, ini kantorku," kata guru itu. "Dan kalian semua melakukan semua sihir ini."

Guru tersebut kemudian terdengar meniup peluit dan mencoba menarik perhatian siswa sebelum berjalan melewati mereka saat mereka berdoa. Bahkan, ia hampir menginjak salah satu tangan mereka dalam proses tersebut.

"Saya percaya pada Yesus, jadi saya menyela," kata guru itu.

"Dan mengapa mereka ada di kantorku?" tanya guru tersebut, yang ditanggapi oleh orang lain, "mereka sedang berdoa."

Tidak jelas saat ini mengapa para siswa tersebut melakukan sholat di kantor guru atau apakah mereka memiliki izin untuk melakukannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Langsung Dipecat

Sholat lima waktu sangat sakral bagi umat Islam, dan begitu mereka sudah mulai sholat, mereka tidak boleh diganggu oleh orang lain atau bahkan diri mereka sendiri. 

Selama sholat, umat Islam menundukkan kepala dan bersujud beberapa kali.

Dalam sebuah pernyataan tentang insiden tersebut, Franklin Academy mengatakan bahwa mereka mengetahui "video TikTok yang sangat meresahkan" pada hari Kamis dan bahwa mereka "tidak mentolerir perilaku diskriminatif dalam bentuk apa pun".

"Meskipun kami tidak membahas masalah personel, kami dapat menyampaikan bahwa guru yang bersangkutan bukan lagi anggota staf Akademi Franklin," bunyi pernyataan yang diunggah ke Facebook.

3 dari 4 halaman

Permintaan Pihak Sekolah

Dalam pernyataan Facebook lainnya, sekolah mengatakan salah satu gurunya "salah diidentifikasi dalam komentar di banyak posting media sosial" sebagai guru yang dimaksud, dan meminta komunitas untuk membantu menghilangkan rumor tersebut.

Franklin Academy tidak akan mengidentifikasi gurunya, atau menjawab pertanyaan yang diajukan saat kejadian ini terjadi.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Kesadaran Beragama

Insiden seperti ini adalah mengapa penting bagi staf sekolah untuk memiliki kesadaran beragama, menurut Abdullah Jaber, direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam Florida (CAIR-Florida).

 “Sangat penting bagi pengelola dan staf sekolah untuk mengetahui praktik-praktik dasar iman untuk melayani siswa yang menjalankan iman mereka, dalam hal ini umat Islam,” kata Jaber.

Video insiden yang beredar secara online telah menuai banyak kemarahan.

"Dia seharusnya melindungi mereka," satu komentar di TikTok, disukai lebih dari 36.000 kali dibaca. "Dan (guru) cukup berpendidikan untuk mengetahui bahwa itu bukan sihir, bahwa mereka hanya berdoa!"

Pada tahun 2022, CAIR-Florida "mencatat peningkatan tajam dalam panggilan masuk terkait intimidasi dan diskriminasi anti-Muslim di sekolah."

Sekitar 48% keluarga Muslim yang disurvei oleh Institute for Social Policy and Understanding (ISPU) melaporkan memiliki anak usia sekolah yang "menghadapi intimidasi berbasis agama" pada tahun 2022, menurut sebuah laporan.

"Seperlima keluarga Muslim melaporkan bahwa intimidasi terjadi hampir setiap hari," kata organisasi nirlaba tersebut dalam laporan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.