Sukses

India 'Sulap' Sampah Puntung Rokok Jadi Boneka Beruang

India punya solusi sendiri untuk memanfaatkan sampah puntung rokok yang biasanya berserakan di jalan.

, New Delhi - India punya solusi sendiri untuk memanfaatkan sampah puntung rokok yang biasanya berserakan di jalan.

Mengutip ABC Indonesia, Sabtu (8/10/2022), solusi tersebut ternyata dijadikan pengisi boneka beruang. Ide mengisi boneka dan bantal dengan puntung rokok datang dari pengusaha bernama Narman Gupta.

Caranya?

Sisa-sisa puntung rokok biasanya diambil dari jalanan yang jumlahnya bisa jutaan puntung, lalu dipisahkan seratnya dan dibersihkan.

"Kami mulai dengan 10 gram serat busa per hari dan sekarang kami bisa mengerjakan sekitar 1.000 kg," kata Gupta.

"Setiap tahunnya kita bisa mendaur ulang jutaan puntung rokok."

Biasanya sejumlah perempuan asyik mengobrol saat membuat boneka beruang dengan mengisinya dengan puntung-puntung rokok yang biasanya dibuang. Mereka duduk di lantai di sebuah rumah di luar kota New Delhi.

Para pekerja juga memisahkan kertas pembungkus rokok dari bagian luar dan sisa tembakau. Kertas ini bisa dijadikan kertas daur ulang, sementara tembakaunya dijadikan kompos.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan hampir 267 juta penduduk India, yang berarti sekitar 30 persen dari jumlah total penduduknya, adalah perokok tembakau.

Belum memadainya sistem kebersihan dan layanan publik membuat puntung rokok berserakan di jalanan.

"Jadi bekerja di sini juga membantu membuat lingkungan kami bersih," kata Poonam, seorang pekerja di pabrik milik Gupta.

2 dari 4 halaman

Cara Manfaatkan Bekas Puntung Rokok Jadi Pestisida Alami

Bagi Anda yang gemar bercocok tanam, hama menjadi hal yang paling dihindari agar koleksi tanaman tetap sehat. Anda bisa mengatasinya dengan membeli pestisida. Namun, ada pestisida alami yang bisa dibuat sendiri dari limbah bekas puntung rokok. 

Bekas puntung rokok bila dibuang sembarangan akan menambah beban lingkungan baru. Dina Kania, National Professional Officer for Policy and Legislation, dalam webinar bertema "Dampak Lingkungan Akibat Industri Tembakau: Antara Solusi Palsu dan Tanggung Jawab yang Seharusnya" pada Jumat, 27 Mei 2022, menjelaskan sekitar 7.000 bahan kimia terdeteksi dari limbah itu yang bisa meracuni air dan tanah.

Berdasarkan riset, zat kimia berbahaya yang terdapat dalam puntung rokok di antaranya adalah nikotin, arsenik dan logam berat yang sifatnya beracun bagi organisme yang hidup di air. "Banyak dari bahan kimianya yang beracun bagi lingkungan dan bahkan 50 di antaranya bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker bagi manusia," ujarnya.

Alih-alih merusak lingkungan, memanfaatkannya sebagai pestisida bisa membantu menekan jumlah sampah puntung rokok di Indonesia. Selain, pestisida dari puntung rokok disebut cukup ampuh dan efektif membasmi hama tanaman. Begini cara membuatnya dikutip dari akun TikTok @tanduria.co, melansir laman MStar, Rabu, 24 Agustus 2022.

Caranya, klik dini...

3 dari 4 halaman

1 Puntung Rokok Bisa Meracuni 1.000 Liter Air

Rokok tak hanya merusak kesehatan, tapi juga merusak lingkungan, khususnya sampah rokok. Sebanyak 5.6 triliun puntung rokok atau sebanyak 856 ton dibuang di dunia setiap tahun, termasuk juga 7800 ton bahan kimia yang ada dalam rokok.

"EPR merupakan tanggung jawab produsen yang mengatur regulasi pengelolaan kemasan khususnya bagi kemasan yang tidak dapat didaur ulang. Regulasi ini ditetapkan melalui UU No.18 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah," kata peneliti Yayasan Konservasi dan Lahan Basah (Ecoton) Eka Chlara Budiarti dalam diskusi yang diselenggarakan Yayasan Lentera Anak di Jakarta Pusat, Kamis, 12 Mei 2022.

Eka juga mengatakan limbah rokok berdampak pada lingkungan karena dapat mengganggu rantai makanan, menyumbat saluran drainase maupun pipa industri, masuk dalam siklus hidrologi. Selain itu, limbah rokok juga menjadi vektor penyebar zat toksik rokok lingkungan serta menjadi vektor penyebaran penyakit.

"Limbah tersebut butuh waktu 30 tahun terurai di alam. Tak hanya itu, zat kimia satu puntung rokok bisa berpengaruh meracuni 1000 liter air," ucap Eka.

Satu puntung rokok terdapat 100 mikrofiber per hari. Dalam satu tahun, maka ada sebanyak 300 ribu ton mikrofiber. Mikrofiber rokok sama dengan mikrofiber cucian baju.

Eka juga menyoroti tentang jalur masuk mikroplastik ke dalam tubuh, yaitu lewat jalur pernapasan dan pencernaan. Menurut dia, mikroplastik yang terbentuk akan masuk ke dalam saluran pernapasan dan akan mengendap di alveolus paru-paru yang bisa mengiritasi sel paru-paru. "Mikroplastik yang berasal dari rokok dapat melewati saluran pencernaan yang berawal dari kerongkongan," ucap Eka.

Eka juga menegaskan tentang dampak mikroplastik pada kesehatan bisa berupa mengganggu peredaran darah, plasenta bayi, paru-paru, peradangan akut, penyebab kanker, menginfeksi tubuh. Selain itu, mikroplastik dapat mengganggu kualitas dan kuantitas sel sperma menurun, pubertas dini, dan menopause dini.

Selengkapnya klik di sini...

4 dari 4 halaman

Inovasi Kreatif Parongpong, Ubah Puntung Rokok Jadi Produk Bernilai Jual

Di tangan pria bernama Rendy Aditya Wachid, sampah puntung rokok ini bisa jadi uang. Bagaimana caranya?

"Tidak ada yang namanya sampah, yang ada hanyalah material yang belum terpakai dan belum terevitalisasi."  Kalimat inilah yang menjadi pegangan bagi Parongpong, sebuah perusahaan pengolahan limbah di Bandung, Jawa Barat dalam menciptakan produk-produk bernilai jual dari daur ulang sampah.

Baru-baru ini, perusahaan yang berdiri sejak 2017 itu muncul dengan sebuah inovasi pembuatan produk material yang diolah dari sampah puntung rokok. Produk kolaborasi hasil kerja sama dengan Conture Concrete Lab itu diluncurkan setelah melalui riset pengolahan sampah puntung rokok selama satu tahun.

Sampah puntung rokok yang biasanya hanya dilihat sebagai sampah yang tidak bernilai, mereka olah menjadi berbagai macam produk bernilai jual, seperti asbak, pot bunga, tiling, dan furniture outdoor.

"Ketika kemarin kami launching, pemikirannya sederhana sekali sih, kami ingin kampanye from cigarette butt to human butt, lucu-lucuannya kayak gitu," ujar Rendy Aditya Wachid sambil tertawa saat diwawancara DW, Rabu 22 Juli 2020.

Rendy adalah seorang lulusan jurusan arsitektur yang mendirikan Parongpong.

Menurut Rendy, ada kritik yang sejatinya disisipkan lewat inovasi produk material berbahan puntung rokok yang mereka kerjakan.

"Kami bikin asbak dari puntung rokok dan itu sebetulnya jadi kritik, kenapa sih orang membuang puntung rokok sembarangan? Jadi kita bikin puntung rokok itu malah dimanfaatkan sebagai container untuk menyimpan puntung rokok yang adalah asbak,” jelasnya.

Selengkapnya di sini...