Sukses

Cerita Singapura dan Indonesia Lewati Banyak 'Badai' Bersama, Termasuk Pandemi COVID-19

Setelah dua tahun vakum menggelar perayaan hari kemerdekaannya di Jakarta -- akibat pandemi COVID-19, Singapura kembali menggelar acara peringatan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Singapura tahun ini berusia 57 tahun. Setelah dua tahun vakum menggelar perayaan hari kemerdekaannya di Jakarta -- akibat pandemi COVID-19, kali ini Negeri Singa bisa melangsungkan kembali acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut, sekaligus diumumkan Duta Besar Singapura yang baru, pengganti Anil Kumar Nayar yang telah menjabat sekitar 10 tahun.

"Kami telah merindukanmu selama dua tahun terakhir, dan dengan senang hati berhubungan kembali dengan Anda. Duta Besar baru kami, Kwok Fook Seng, tiba pada 18 Juli dan sedang menunggu Kredensial kepada Presiden RI," ujar Wakil Duta Besar Singapura, Jeremy Sor dalam perayaan yang digelar di Hotel Shangri-La Hotel Selasa 23 Agustus 2022 malam.

Jeremy menjelaskan, di bawah norma diplomatik, Dubes Kwok Fook Seng belum dapat melakukan kegiatan perwakilan negara secara resmi. Oleh karena itu, sambutan di acara peringatan Hari Kemerdekaan ke-57 Singapura diwakili.

"Saya mewakili Dubes Kwok dan Kedutaan Besar Singapura menyambut Anda semua dengan hangat," ujar Jeremy dalam sambutan Hari Kemerdekaan Singapura tersebut.

Jeremy mengungkap bahwa Singapura memperingati Hari Kemerdekaan yang waktunya berdekatan dengan Indonesia. "Merupakan suatu kebetulan yang membahagiakan bahwa Hari Nasional kita jatuh pada tanggal 9 Agustus dan Hari Kemerdekaan di Indonesia adalah 17 Agustus. Tahun ini, kedua negara kita berbagi ini musim perayaan dengan sentimen yang sama (perihal bangkit dari pandemi COVID-19)."

"Kami telah mengatasi peluang yang orang mengira kami tidak bisa, dan kami telah tumbuh lebih kuat sebagai negara berdaulat. Seperti tema Hari Nasional Singapura tahun ini adalah "Stronger Together, Majulah". Ini adalah panggilan bagi warga Singapura di seluruh dunia untuk terus maju sebagai satu kesatuan, di tengah ketakpastian dunia global saat ini."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hubungan Diplomatik ke-55 Singapura-Indonesia

Tahun ini, hubungan diplomatik Singapura dan Indonesia memasuki 55 tahun. Wadubes Jeremy Shor mengatakan bahwa kedua negara telah saling bergandeng tangan mengatasi banyak hal bersama.

"Kedua negara adalah tetangga paling dekat dan teman lama. Kita telah melewati banyak 'badai' bersama, melalui banyak generasi, dan mengembangkan kemitraan abadi berdasarkan rasa saling percaya dan hormat. Sebagai sesama anggota pendiri ASEAN, Singapura dan Indonesia selalu berdiri bersama untuk menegakkan perdamaian dan kemakmuran di wilayah kita," tutur Jeremy.

Selain itu, ia juga mengatakan "persahabatan kami telah membantu membangun ketahanan selama pandemi COVID-19. Kami menemukan cara kreatif untuk menjaga pertukaran tingkat tinggi kami dan memperkuat kerjasama multi-faceted kami."

Jeremy memaparkan bahwa sejak 2014, Singapura tetap menjadi investor terbesar di Indonesia, dan investasinya meningkat sebesar 45 persen pada tahun 2021 selama 2019. "Ini mencerminkan keyakinan teguh kami terhadap Indonesia ekonomi, bahkan selama pandemi global."

Selain itu, angkatan bersenjata Singapura dan Indonesia juga menjalin kerja sama. "Kita telah mempertahankan kerjasama yang kuat dan substantif, baik secara virtual maupun tatap muka"

Kedua negara, sambung Jeremy, termasuk sektor sosial, juga telah saling mendukung selama pandemi COVID-19. Termasuk melalui Program Antar-Jemput Oksigen dan kontribusi peralatan medis ke Indonesia, bahkan di tengah kekurangan global.

"Dengan pembatasan perbatasan sekarang dicabut, dua bangsa kita menebus kehilangan waktu dengan menghubungkan kembali satu sama lain. Ikatan orang-ke-orang kami yang erat selalu, dan akan selalu, menjadi perekat yang mengikat kedua negara kita."

"Keadaan kerjasama bilateral kita yang sangat baik telah dimungkinkan dengan dukungan dan kepemimpinan yang kuat dari Bapak Presiden Joko Widodo dan upayanya dari pemerintahannya."

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Area Kerja Sama Baru hingga Dukungan Presidensi G20 Indonesia

Pada bulan Januari tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah yang sukses Leaders' Retreat di Bintan, di mana kedua negara kita membuat kemajuan bersejarah menyelesaikan masalah lama secara terbuka dan konstruktif.

"Pemimpin kami juga mengarahkan area kolaborasi baru, seperti ekonomi hijau, digital ekonomi, dan pengembangan sumber daya manusia."

Tahun ini, imbuh Jeremy, Indonesia memimpin G20 melalui masa kritis bagi dunia. "Kepemimpinan G20 Anda berfokus pada penanganan masalah praktis yang dihadapi dunia, seperti kesehatan global, transformasi digital, ketahanan pangan, dan energitransisi, sementara juga memberikan ruang bagi para pemimpin dunia untuk bergulat dengan yang lainmasalah yang kompleks."

Sebagai Tamu G20 Indonesia, sambung Jeremy, Singapura mendukung Kepresidenan Indonesia secara konkret, seperti melalui pemberian materi masukan dari Global Governance Group (Grup Tata Kelola Global), dukungan untuk  Financial Intermediary Fund for Pandemic Prevention (Perantara Keuangan Dana untuk Pencegahan Pandemi), dan G20 Transit Lounge Ruang (Tunggu Transit G20) di Bandara Changi.

"Indonesia dapat terus mengandalkan dukungan Singapura dalam kepemimpinannya ASEAN tahun depan."

Kerjasama yang luas antara Singapura dan Indonesia menunjukkan bahwa stabilitas dan kesuksesan kita saling terkait dan saling bermanfaat.

"Indonesia yang sukses dan sejahtera memberikan manfaat bagi seluruh wilayah, dan Singapura akan memainkan peran kami dalam mendukung pertumbuhan Anda yang berkelanjutan" jelasnya.

4 dari 4 halaman

Solusi Masa Depan Lebih Hijau

Pada fase berikutnya dari hubungan kedua negara, Singapura dan Indonesia, jelas Jeremy, akan bersama-sama menciptakan solusi baru untuk masa depan yang hijau dan berkelanjutan. Seperti tema acara peringatan Hari Kemerdekaan Singapura yang digelar di Hotel Shangri-La, yakni "City in Nature”, melambangkan komitmen bersama tersebut.

Pantauan Liputan6.com dalam acara tersebut, dekorasi pada ruangan memang menempatkan banyak pohon-pohon berukuran besar yang hidup atau asli bukan imitas. Dihiasi sejumlah ornamen binatang yang diposisikan di sekitar pepohonan.

Suasana sejuk di tengah kepadatan para tamu pun terasa berkat dekorasi serba 'hijau' tersebut.

"Yang jadi pusat perhatian kami malam ini adalah replika Pohon Tembusu ikonik Singapura," ujar Jeremy

Ia mengatakan bahwa pohon berusia 150 tahun itu ditemukan di Singapore Botanic Gardens dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Di Singapura, pohon Tembusu melambangkan kekuatan, vitalitas, ketahanan, dan umur panjang. Kualitas-kualitas ini menentukan persahabatan antara Singapura dan Indonesia.

"Hamparan luas pohon Tembusu mengibaratkan cakupan yang luas kolaborasi antara kedua negara, dan dedaunannya yang rimbun mewakili hasil dari kerjasama yang erat selama bertahun-tahun. Seperti Tembusu yang megah, semoga kedua negara kita terus tumbuh dari kekuatan ke kekuatan, selama beberapa generasi mendatang."

"Hijau Tembusu Sepanjang Tahun. Si Pohon Raja Sarat Maknanya. Singapura-Indonesia Bertaut Lima Puluh Lima TahunJaya Bersama Selama-Lamanya," pungkas Jeremy Shor menutup pidato sambutannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.