Sukses

Presiden AS Joe Biden Akan Kunjungi Israel

Presiden AS Joe Biden akan ke Israel tahun ini, namun tanggalnya belum dipastikan.

Liputan6.com, Washington, DC - Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan berkunjung ke Israel. Ini akan menjadi kunjungan perdana Joe Biden ke Israel selama menjadi presiden. 

Dilansir VOA Indonesia, Senin (25/4/2022), Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Minggu (24/4) dan menerima undangannya untuk mengunjungi Israel dalam beberapa bulan ke depan.

Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin itu membicarakan "tantangan keamanan regional dan global yang dihadapi bersama, termasuk ancaman Iran dan proksi-proksinya."

Dalam pernyataan, dikatakan Biden “mengamati upaya berkelanjutan antara pejabat Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan dan memastikan agar bulan suci Ramadan berakhir dengan damai.”

Seperti yang telah dilakukan oleh para pemimpin AS lain di masa lalu, Biden “menegaskan dukungan yang tak tergoyahkan untuk Israel dan keperluan pertahanannya," kata Gedung Putih, termasuk 1 miliar dolar yang dialokasikan untuk memperkuat sistem pertahanan udara anti-rudal yang bernama Iron Dome.

Masalah Ketegangan Israel-Palestina

Belakangan ini, terjadi konflik lagi antara Israel-Palestina di area Masjid Al Aqsa

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas ketegangan yang sedang berlangsung di sekitar tempat-tempat suci Yerusalem.

Pembahasan itu berlangsung dalam panggilan telepon terpisah pada hari Sabtu dengan perdana menteri Israel dan presiden Palestina, demikian seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (24/4/2022).

Dalam pernyataan yang dirilis setelah kedua panggilan itu, PBB mengatakan Guterres membahas "upaya untuk menurunkan ketegangan, mengakhiri provokasi dan langkah sepihak, dan memulihkan ketenangan".

Lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, telah terluka selama seminggu terakhir dalam bentrokan di dan sekitar kompleks Al-Aqsa, sebuah situs suci bagi Muslim dan Yahudi.

Warga Palestina telah marah dengan pengerahan polisi Israel besar-besaran dan kunjungan berulang oleh orang-orang Yahudi ke tempat suci, yang diatur melalui perjanjian pembagian kekuasaan yang lemah.

Pemimpin PBB lantas "menegaskan kembali bahwa status quo di Tempat-Tempat Suci harus ditegakkan dan dihormati," kedua pernyataan itu dibacakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Kecam Kekerasan Israel terhadap Palestina di Masjid Al Aqsa

Bentrokan di Yerusalem antara Palestina-Israel. Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa pada 15 April 2022 yang memakan korban jiwa dan luka-luka.

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam akun Twitter resmi pada 16 April 2022.

"Tindakan kekerasan terhadap warga sipil tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan, apalagi dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa di bulan suci Ramadan," jelas @Kemlu_RI, dikutip pada Sabtu (16/4/2022).

Sedikitnya 152 warga Palestina terluka dalam peristiwa bentrokan dengan polisi Israel di kompleks masjid Al Aqsa Yerusalem, kata organisasi Bulan Sabit Merah Palestina. Hal itu terjadi pada pekan kedua bulan suci Ramadan.

Pasukan keamanan Israel telah bersiaga tingkat tinggi setelah terjadinya serangkaian serangan jalanan yang dilakukan warga Arab di seluruh negeri selama dua minggu terakhir. Konfrontasi di situs suci Yerusalem membawa risiko memicu kembali ke konflik yang lebih luas antara Israel dan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, polisi Israel mengatakan setelah melaksanakan salat subuh, ratusan warga Palestina melemparkan petasan dan batu ke arah pasukan mereka dan ke arah tempat berdoa umat Yahudi di Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem.

Polisi memasuki kompleks Al Aqsa untuk "membubarkan dan mendorong kembali (kerumunan dan) memungkinkan jamaah lainnya meninggalkan tempat itu dengan aman", katanya, menambahkan bahwa tiga petugas terluka dalam bentrokan tersebut.

Video Reuters menunjukkan petugas, beberapa dengan perlengkapan anti huru hara, mengejar sejumlah kecil orang setelah sebagian besar massa telah pergi, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (16/4).

3 dari 4 halaman

Serangan Udara

4 dari 4 halaman

Israel Larang Non-Muslim ke Al Aqsa Selama Akhir Ramadhan 2022

Polisi Israel akan melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount dan kompleks Masjid Al Aqsa mulai Jumat 22 April 2022 hingga akhir bulan suci Ramadhan pada 2 Mei 2022.

Laporan Times of Israel yang dikutip Kamis (21/4/2022) menyebut rencana melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount dan kompleks Masjid Al Aqsa selama akhir Ramadhan 2022 itu bocor ke sejumlah media Ibrani pada Selasa 19 April malam, memicu protes langsung dari anggota parlemen sayap kanan dan pakar, yang mengecam pemerintah karena "mengikuti teror" setelah bentrokan berhari-hari antara warga Palestina dan polisi Israel di Temple Mount.

Namun, kebijakan melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount selama kira-kira sepuluh hari terakhir Ramadhan telah berlaku selama bertahun-tahun.

Tahun lalu, mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan situs tersebut ditutup untuk non-Muslim selama 19 hari selama Ramadhan. Dia mendapat kecaman keras ketika dia melarang situs itu dibuka kembali untuk jemaah Yahudi pada Jerusalem Day (Hari Yerusalem), hari libur nasionalis yang merayakan Israel menguasai ibu kota pada tahun 1967, yang bertepatan dengan Ramadhan.

Pemerintahnya mengatakan langkah itu adalah bukti bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga ketenangan ketika ketegangan meningkat di Yerusalem, yang mengarah ke perang 11 hari dengan teroris Gaza.

Larangan 10 hari pada pengunjung non-Muslim tahun ini dipandang sebagai bagian dari status quo di Temple Mount, yang memungkinkan umat Islam untuk mengunjungi dan berdoa, sementara orang Yahudi hanya diizinkan untuk mengunjungi selama slot waktu terbatas dan tidak dapat berdoa.

Situs ini adalah tempat paling suci bagi orang Yahudi sebagai lokasi kuil-kuil alkitabiah, dan Masjid Al Aqsa, yang berada di atas Temple Mount, adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Baik polisi maupun Kantor Perdana Menteri sejauh ini tidak mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi penutupan untuk non-Muslim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.