Sukses

AS dan Sekutunya Siap Terapkan Sanksi Usai Pembantaian di Bucha Ukraina

AS kembali siap memberikan sanksi atas aksi pembantaian di kota Bucha.

Liputan6.com, Bucha - Amerika Serikat dan sekutunya pada Rabu (6 April) menyiapkan sanksi baru terhadap Moskow atas pembunuhan warga sipil di Ukraina utara, yang oleh Presiden Volodymyr Zelenskiyy digambarkan sebagai "kejahatan perang" yang menuntut hukuman yang setimpal.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (6/4/2022), sanksi Barat terhadap Rusia atas invasi hampir enam minggu terhadap tetangganya memperoleh dorongan baru minggu ini setelah warga sipil yang tewas ditembak dari jarak dekat ditemukan di kota Bucha, Ukraina, yang direbut kembali dari pasukan Rusia.

Rusia membantah menargetkan warga sipil di Bucha dan menggambarkan bukti yang disajikan sebagai "pemalsuan mengerikan" yang dilakukan oleh Barat untuk mendiskreditkannya.

Sanksi baru yang akan diumumkan sebagian merupakan tanggapan terhadap Bucha, kata Gedung Putih.

Langkah-langkah tersebut, yang dikoordinasikan antara Washington, negara-negara maju Kelompok Tujuh dan Uni Eropa, akan menargetkan bank dan pejabat Rusia dan melarang investasi baru di Rusia, kata Gedung Putih.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Usulan Sanksi UE

Usulan sanksi UE, yang harus disetujui oleh 27 negara anggota blok itu, akan melarang pembelian batu bara Rusia dan mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan UE.

Eksekutif UE Ursula von der Leyen mengatakan blok itu juga bekerja untuk melarang impor minyak. 

Eropa, yang memperoleh sekitar sepertiga dari gas alamnya dari Rusia, telah mewaspadai dampak ekonomi yang akan ditimbulkan oleh larangan total terhadap energi Rusia.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.