Liputan6.com, Kiev - Perang Rusia-Ukraina sudah memasuki hari ketujuh, 2 Maret 2022. Hari ini 3 Maret invasi Moskow ke Ukraina merupakan hari kedelapan.
Berikut ini rangkuman peristiwa penting dari invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (3/3/2022):
Baca Juga
Kherson
Advertisement
Militer Rusia mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Kherson, kota pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam. Kota yang strategis dan penting di Ukraina selatan. Rekaman menunjukkan pasukan dan tank Rusia di pusat kota di tengah laporan pendirian pos pemeriksaan di sekitar kota.
Pertarungan Kharkiv
Pasukan terjun payung Rusia mendarat di kota kedua Ukraina di tengah pertempuran sengit. Pejabat Ukraina mengatakan sebuah rumah sakit telah diserang dan barak sekolah penerbangan terbakar setelah serangan udara.
Navalny Desak Rusia untuk Memprotes
Kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny mendesak Rusia untuk memprotes setiap hari terhadap invasi ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa mereka seharusnya tidak menjadi "bangsa pengecut yang ketakutan".
Biden Sebut Putin sebagai 'Diktator'
Presiden AS Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai "diktator" dalam pidato kenegaraan tahunannya dan mengumumkan larangan pesawat Rusia menggunakan wilayah udara AS.
Rusia Desak Warga Kiev untuk Melarikan Diri
Kementerian pertahanan Rusia mendesak warga Kiev untuk melarikan diri dan mengatakan akan menyerang daerah yang tidak ditentukan yang digunakan oleh layanan keamanan dan komunikasi Ukraina. Rusia menggambarkan serangannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", bukan invasi mencari wilayah.
Rombongan Armada Lapis Baja
Seorang pejabat AS mengatakan kolom lapis baja sepanjang satu mil yang menahan ibu kota, Kiev, tidak membuat kemajuan apa pun dalam 24 jam terakhir, dibekukan oleh masalah logistik, kekurangan bahan bakar dan makanan, dan mungkin berhenti untuk menilai kembali taktik.
Rusia Mengatakan Siap untuk Lebih Banyak Pembicaraan
Kremlin mengatakan para pejabat Rusia siap untuk mengadakan pembicaraan putaran kedua dengan Ukraina, tetapi menambahkan tidak jelas apakah pejabat Ukraina akan muncul.
Warga Sipil Melarikan Diri
Hampir 875.000 orang kini telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi, menurut badan pengungsi PBB (UNHCR).
Pengadilan PBB Mengadakan Dengar Pendapat Perang
Mahkamah Internasional PBB mengatakan akan mengadakan dengar pendapat publik pada 7 dan 8 Maret atas tuduhan "genosida" Ukraina oleh Rusia karena Majelis Umum akan mengadakan pemungutan suara pada Rabu tentang apakah akan memerintahkan Rusia untuk menarik pasukannya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Rusia Ditinggalkan, Bantuan untuk Ukraina Datang
Banyak Perusahaan Keluar dari Rusia
Serangkaian perusahaan Barat mengatakan mereka membekukan atau mengurangi bisnis dengan Rusia, termasuk Apple, tiga perusahaan pelayaran terbesar di dunia dan perusahaan energi Eni, ExxonMobil dan Boeing.
Nord Stream 2 Bangkrut
Advertisement
Nord Stream 2 milik Rusia bangkrut setelah Jerman menghentikan pipa gas akibat invasi Moskow. Anak perusahaan Eropa dari Sberbank Rusia juga bersiap untuk memasuki kebangkrutan.
Harga Minyak Melambung
Harga minyak melonjak melewati $ 110 per barel, meskipun anggota Badan Energi Internasional setuju untuk melepaskan 60 juta barel dari stok.Jalur pelayaran dunia menghentikan pengiriman RusiaRaksasa pengiriman Denmark Maersk, MSC yang berbasis di Swiss dan CMA CGM Prancis mengatakan mereka tidak akan lagi menerima pemesanan barang dari Rusia dan akan menangguhkan sebagian besar pengiriman.
Bantuan Bank Dunia
Bank Dunia telah menyiapkan paket bantuan $3 miliar untuk Ukraina, termasuk setidaknya $350 juta dalam bentuk dana segera.
Advertisement
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.