Sukses

Remaja 16 Tahun Ditembak Mati dalam Aksi Protes Anti-Kudeta di Sudan

Aksi protes anti kudeta di Sudan menewaskan satu remaja yang ditembak mati.

Liputan6.com, Khartoum - Seorang anak berusia 16 tahun tewas setelah ditembak di kepala oleh pasukan keamanan di kota Omdurman, Sudan, kata Komite Sentral Dokter Sudan dalam sebuah pernyataan.

Insiden pada hari Minggu terjadi selama protes yang berlanjut meskipun Perdana Menteri Abdalla Hamdok diangkat kembali dalam perjanjian politik dengan pemimpin militer Abdel Fattah al-Burhan, yang berjanji untuk membebaskan semua tahanan politik setelah berminggu-minggu kerusuhan mematikan yang dipicu oleh kudeta. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (22/11/2021).

Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamdok, yang pertama kali ditunjuk setelah penggulingan pemimpin lama Omar al-Bashir dalam pemberontakan 2019, akan memimpin pemerintahan sipil teknokrat untuk masa transisi.

Kesepakatan itu menghadapi tentangan dari kelompok pro-demokrasi yang menuntut pemerintahan sipil penuh. Sebagai pahlawan gerakan protes, Hamdok dengan cepat menjadi penjahat bagi sebagian orang.

“Hamdok telah menjual revolusi,” teriak pengunjuk rasa setelah kesepakatan diumumkan. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penolakan Terhadap Hamdok

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), sebuah kelompok protes terkemuka, menyebutnya "berbahaya".

Puluhan ribu orang bergabung dalam aksi unjuk rasa yang dijadwalkan di ibu kota, Khartoum, dan kota kembarnya Omdurman dan Bahri. Pasukan keamanan menembakkan peluru dan gas air mata untuk membubarkan mereka, kata saksi mata kepada kantor berita Reuters.

“Hamdok mengecewakan kami. Satu-satunya pilihan kami adalah jalan,” kata Omar Ibrahim, seorang pengunjuk rasa berusia 26 tahun di Khartoum.

Kudeta tersebut memicu demonstrasi massa menentang militer. Pembunuhan hari Minggu menambah jumlah orang yang tewas dalam protes sejak kudeta militer pada 25 Oktober menjadi 41 orang, kata Komite Pusat Dokter Sudan, yang bersekutu dengan gerakan protes.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.