Sukses

Robert Durst, Jutawan AS yang Dipenjara Seumur Hidup Atas Pembunuhan Sahabat

Robert Durst, jutawan real estat AS sekaligus inspirasi serial dokumenter kejahatan HBO, The Jinx, ditangkap karena membunuh sahabatnya

Liputan6.com, Jakarta - Pewaris real estate AS, Robert Durst, subjek dalam serial dokumenter kejahatan HBO The Jinx, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena membunuh sahabatnya.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (15/10/2021), Durst dinyatakan telah membunuh Susan Berman pada 2000 untuk membungkamnya berbicara dengan polisi soal istri Durst yang hilang.

Diusianya yang ke-55, Susan Berman ditemukan tertembak di bagian kepala di rumahnya di Beverly Hills. Polisi meyaikini Durst juga membunuh dua orang lain.

Dalam victim impact statement di pengadilan, putra Berman mengatakan pada Durst “Anda membunuh saya yang dulu” ketika Durst membunuh Berman.

Jaksa menyebut Durst (78) yang muncul di pengadilan Los Angeles untuk hukumannya sebagai “psikopat narsis”.

Durst membantah membunuh temannya.

Hukuman untuk pembunuh tingkat pertama tidak teramsuk kemungkinan pembebasan bersyarat, yang berarrti Durst kemungkinan besar akan meninggal di penjara.

Juri memutuskan kejahatan tersebut terkait keadaan khusus termasuk pembunuhan sambil menunggu, dan pembunuhan seorang saksi.

Pengacara Durst mengatakan pada hakim hari Kamis bahwa ia bermaksud untuk mengajukan banding atas hukumannya.

Durst sendiri hanya sekali berbicara pada hakim untuk mengatakan "ya", ketika ditanya apakah ia melepaskan haknya untuk tampil di persidangan mendatang.

Susan Berman adalah seorang penulis kriminal dan putri seorang mafia Las Vegas, serta telah bertindak sebagai juru bicara Durst ketika ia menjadi tersangka dalam kasus istrinya yang menghilang.

Sepupu Berman, Denny Marcus, mengatakan pada hakim pada hari Kamis: "Saya dirampok... dari orang brilian yang benar-benar luar biasa dan tak terlupakan yang hidupnya diambil secara kejam darinya."

Sareb Kaufman, yang menganggap Berman seperti ibunya sendiri karena telah berpacaran dengan ayahnya mengatakan: "Saya tidak pernah mengambil satu hari libur pun dalam 21 tahun karena kehancuran mutlak, kesedihan, dan rasa sakit yang telah mamaksa saya.”

"Saya telah kehilangan segalanya berkali-kali karena dia... Saya telah kehilangan dan berkorban lebih dari yang bisa diketahui siapa pun," lanjutnya.

"Pembunuhan ibuku dan peristiwa 40 tahun terakhir tidak akan pernah terlupakan. Apakah kamu puas, Bob?"

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akhir Serial Dokumentasi The Jinx

Istri Durst, Kathleen McCormack, seorang mahasiswa kedokteran, hilang pada tahun 1982 dan diduga tewas.

"Satu-satunya harapan penebusan yang Anda miliki adalah membantu menemukan Kathy," tambah Kaufman, meminta Durst untuk mengungkapkan lokasi jasad McCormack.

Menurut media AS, jaksa New York sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan baru terhadapnya dalam kasusnya.

Jaksa berpendapat bahwa Durst benar-benar membunuh tiga orang - yang ketiga adalah tetangga tua, Morris Black, yang menemukan identitas Durst pada tahun 2001 ketika dia bersembunyi di Texas dan berpura-pura menjadi wanita bisu.

Durst dibebaskan dari pembunuhan Mr.Black setelah berhasil memenangkan argumennya yakni telah membunuh dengan alasan membela diri sebelum memutilasi badan Mr.Black.

Durst adalah anggota terasing dari salah satu dinasti real estate terkaya dan paling kuat di New York.

Saudaranya, Douglas Durst, yang bersaksi di persidangan, mengatakan kepada pengadilan: "Dia ingin membunuh saya."

Di akhir seri The Jinx, Durst terdengar bergumam pada dirinya sendiri: "Apa yang kulakukan? Membunuh mereka semua, tentu saja."

Beberapa jam sebelum episode terakhir ditayangkan pada Maret 2015, pihak berwenang menangkap Durst di New Orleans atas pembunuhan Berman. Juri memainkan klip selama persidangan.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.