Sukses

Presiden Brasil Pecat Pejabat di Kemenkes yang Minta Suap Terkait Vaksin COVID-19

Tuduhan korupsi yang melemahkan ini, turut memicu seruan baru untuk pemakzulan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Liputan6.com, Brasilia - Presiden Brasil Jair Bolsonaro memecat seorang pejabat kementerian kesehatan yang dilaporkan meminta suap dalam kesepakatan vaksin COVID-19.

Hal ini terungkap dalam tuduhan korupsi terbaru yang mengguncang pemerintah Brasil di tengah pandemi COVID-19, demikian dikutip dari laman The Guardian, Kamis (1/7/2021).

Dengan lebih dari setengah juta kematian akibat COVID-19 dan lebih banyak kasus baru setiap hari daripada negara lain, memicu kemarahan warga Brasil atas hilangnya peluang untuk membeli vaksin.

Tuduhan korupsi yang melemahkan ini, turut memicu seruan baru untuk pemakzulan Bolsonaro.

Pada Selasa 29 Juni, Brasil menangguhkan kontrak senilai jutaan dolar AS untuk vaksin COVID-19 dari Bharat Biotech India, menyusul tuduhan adanya tekanan yang tidak semestinya dilakukan oleh kementerian.

Meski begitu, pihak Bharat dan pemerintah telah membantah melakukan kesalahan.

Seorang mantan karyawan di kementerian kesehatan baru-baru ini mengatakan kepada kantor kejaksaan bahwa dia ada di bawah ditekan untuk menandatangani kontrak yang akan menaikkan harga rata-rata dosis sebesar 1.000 %.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantahan Jair Bolsonaro

Bolsonaro, yang popularitasnya telah memudar ketika angka kematian COVID-19 di Brasil naik melewati 500.000, telah membantah melakukan kesalahan.

Ia mengatakan pada Senin 28 Juni bahwa dia tidak mengetahui adanya penyimpangan.

Pada Rabu 30 Juni, kepala staf Bolsonaro mengumumkan bahwa kepala logistik kementerian, Roberto Ferreira Dias, telah diberhentikan.

Surat kabar Folha de S Paulo melaporkan bahwa Dias telah menyarankan selama makan malam untuk membahas pesanan berbeda dari 400 juta vaksin, mengutip perwakilan dari perusahaan pemasok medis.

Kementerian kesehatan mengatakan, pemecatan Dias telah diputuskan pada Selasa 29 Juni pagi, tanpa membahas tuduhan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.