Sukses

Kemhan AS Konfirmasi Penampakan UFO pada 2019

Kemhan AS konfirmasi penampakan UFO pada 2019 yang viral di internet dan media sosial Amerika.

Liputan6.com, D.C - Kementerian Pertahanan AS (DOD) telah mengkonfirmasi bahwa foto dan video atas "fenomena udara tak dikenal atau UAP (unidentified aerial phenomena)" yang diambil pada tahun 2019 memang merupakan gambar sah dari objek terbang tak teridentifikasi alias UFO.

Foto dan video benda berbentuk segitiga berkedip dan bergerak melalui awan diambil oleh personel Angkatan Laut, kata juru bicara Pentagon Sue Gough dalam sebuah pernyataan kepada CNN, dikutip pada Sabtu (17/4/2021).

Dia juga mengkonfirmasi bahwa foto tiga benda terbang tak dikenal - satu berbentuk "bola", satu berbentuk "biji akorn", dan satu dicirikan sebagai "blimp metalik" - juga diambil oleh personel Angkatan Laut.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, untuk menjaga keamanan operasi dan untuk menghindari mengungkapkan informasi yang mungkin berguna bagi musuh potensial, DOD tidak membahas secara terbuka rincian pengamatan atau pemeriksaan serangan yang dilaporkan ke dalam kisaran pelatihan kami atau wilayah udara yang ditunjuk, termasuk serangan yang awalnya ditetapkan sebagai UAP," kata Gough.

Dia juga mengatakan bahwa Satgas Fenomena Udara Tak Dikenal (UAP Task Force), yang dibuat pada Agustus 2020 untuk menyelidiki penampakan UFO yang diamati oleh militer, telah "mendata insiden-insiden ini dalam pemeriksaan yang sedang berlangsung."

Foto dan video Angkatan Laut diterbitkan oleh Mystery Wire dan di situs web Extraordinary Beliefs minggu lalu tetapi telah beredar secara online sejak tahun lalu.

Ada "sejumlah laporan tentang pesawat yang tidak sah dan/atau tidak dikenal memasuki berbagai rentang yang dikendalikan militer dan ruang udara yang ditunjuk dalam beberapa tahun terakhir" kata Angkatan Laut pada 2019.

Tahun lalu, Pentagon merilis tiga video yang menunjukkan "fenomena udara tak dikenal" -- klip yang sebelumnya dikonfirmasi Angkatan Laut AS adalah nyata.

Badan-badan intelijen AS telah diarahkan untuk memberikan laporan yang tidak diklasifikasikan tentang UAP kepada Kongres pada bulan Juni.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemhan AS Bentuk Satgas UFO

Kementerian Pertahanan AS telah membentuk badan baru untuk menyelidiki apa yang disebutnya "fenomena udara tak teridentifikasi" (UAP) untuk memantau penampakan yang dilaporkan dari apa yang kebanyakan orang sebut sebagai UFO.

Langkah tersebut kemungkinan akan memicu minat yang luas pada pemburu alien di seluruh dunia untuk mencari tanda-tanda bahwa umat manusia tidak sendirian di alam semesta, meskipun pengumuman Pentagon tentang kelompok baru tersebut memungkiri niatnya sebagai pengamat langit untuk hal-hal berbau 'alien'.

Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi (UAPTF) dibentuk oleh Wakil Menteri Pertahanan, David Norquist, pada 4 Agustus 2020, memperkuat upaya yang sudah ada sejak 2018 yang berada di bawah lingkup Dinas Intelijen Angkatan Laut.

"Departemen Pertahanan mendirikan UAPTF untuk meningkatkan pemahamannya tentang, dan mendapatkan wawasan tentang, sifat dan asal-usul UAP. Misi gugus tugas ini adalah untuk mendeteksi, menganalisis dan membuat katalog UAP yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dikutip dari the Guardian, Minggu (16/8/2020).

Langkah tersebut hanyalah yang terbaru dari Pentagon dalam hal UFO.

Senat AS (DPD) baru-baru ini meminta direktur intelijen nasional dan menteri pertahanan, yang bekerja dengan badan-badan intelijen dan penegak hukum lainnya, untuk menyiapkan laporan publik tentang temuan-temuan pemerintah terkait masalah UAP.

Pada April 2020, AS juga merilis tiga video yang tidak diklasifikasikan yang menunjukkan pilot angkatan laut AS menemukan apa yang disebut publik sebagai UFO. Pentagon mengatakan mereka merilis rekaman itu untuk menjernihkan kesalahpahaman publik tentang apakah rekaman yang telah beredar itu nyata atau tidak atau tidak.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.