Sukses

Dokumen Rahasia Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi Libatkan Jet Sitaan Pangeran MBS

Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi diduga melibatkan pesawat jet yang kemudian disita oleh Pangeran MBS.

Liputan6.com, Jakarta - Dua jet pribadi yang digunakan oleh kelompok pembunuh Arab Saudi yang membunuh dan diduga memenggal jurnalis Jamal Khashoggi dimiliki oleh sebuah perusahaan yang kurang dari setahun sebelumnya telah disita oleh putra mahkota kerajaan yang berkuasa, Mohammed bin Salman, menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh CNN.

Menurut laporan CNN, Jumat (26/2/2021), dokumen-dokumen itu, yang diajukan sebagai bagian dari gugatan perdata Kanada awal tahun ini, diberi label "Sangat Rahasia" dan ditandatangani oleh seorang menteri Saudi yang menyampaikan perintah putra mahkota, penguasa de facto muda Arab Saudi.

"Menurut instruksi Yang Mulia Putra Mahkota," tulis menteri menurut terjemahannya, "segera setujui penyelesaian prosedur yang diperlukan untuk ini."

Pengajuan tersebut menjelaskan bagaimana kepemilikan Sky Prime Aviation diperintahkan untuk ditransfer ke dana kekayaan negara senilai $ 400 miliar di negara itu pada akhir 2017.

Pesawat-pesawat perusahaan tersebut kemudian digunakan dalam pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keterlibatan Pesawat

Dana kekayaan kedaulatan Kerajaan, yang dikenal sebagai Dana Investasi Publik, dikendalikan oleh mahkota Saudi dan diketuai oleh putra mahkota, yang dikenal sebagai MBS.

Dokumen yang menetapkan hubungan antara pesawat dan pangeran itu diajukan oleh sekelompok perusahaan milik negara Saudi sebagai bagian dari gugatan penggelapan yang mereka buka bulan lalu di Kanada terhadap mantan pejabat tinggi intelijen Saudi, Saad Aljabri.

Tuduhan penggelapan terhadap Aljabri muncul setelah gugatan yang dia ajukan tahun lalu di Washington, DC, Pengadilan Distrik terhadap MBS.

Aljabri menuduh putra mahkota mengirim tim pembunuh bayaran untuk membunuhnya di Kanada hanya beberapa hari setelah Khashoggi dibunuh.

MBS pun mendapat panggilan melalui WhatsApp, dan pada bulan Desember, pengacara pangeran meminta pengadilan untuk membatalkan kasus tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.