Sukses

Bangunan Ambruk di Pakistan Tewaskan 11 Orang

11 orang menunggal dunia dan 22 lainnya luka-luka ketika sebuah bangunan lima lantai ambruk di kota Karachi, Pakistan pada Kamis, 5 Maret 2020.

Liputan6.com, Karachi - Sedikitnya 11 orang meninggal dunia dan 22 lainnya luka-luka ketika sebuah bangunan lima lantai ambruk di kota Karachi, Pakistan pada Kamis, 5 Maret 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (6/3/2020) Mulanya, bangunan ini hanya dikonsep sebagai bangunan empat lantai.

Namun, sekitar satu tahun setelahnya sang pemilik melanggar aturan konstruksi dengan menambahkan satu lantai tambahan.

"Mereka yang tewas termasuk tujuh wanita dan tiga anak," kata Qarar Abbasi, ahli bedah polisi di Rumah Sakit Abbasi Shaheed yang dikelola pemerintah Pakistan.

Dua rumah yang bersebelahan dengan gedung itu juga runtuh.

Sama Kausar, seorang pejabat kesehatan senior, mengkonfirmasi jumlah korban tewas dan mengatakan, beberapa orang terjebak di dalam puing-puing telah selamat setelah berjuang untuk mencari jalan keluar.

Seorang inspektur bangunan mengatakan sistem pembuangan limbah tampaknya telah memicu keruntuhan, tetapi penyelidikan teknis penuh akan dilakukan.

Atap dan bangunan runtuh umum terjadi di Pakistan terutama karena standar keselamatan yang buruk dan bahan bangunan yang jelek di negara Asia Selatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangunan Ambruk di Kamboja Tewaskan 24 Orang

Kasus bangunan roboh juga pernah terjadi di Kamboja. 24 orang dilaporkan tewas akibat runtuhnya gedung di kota Kep yang berlokasi di pesisir barat Kamboja pada Jumat kemarin waktu setempat.

Dilaporkan Channel News Asia, jumlah korban masih terus bertambah dari sebelumnya yang hanya 10 orang. Masih ada pula korban yang masih tertimbun reruntuhan.

Bangunan runtuh itu memiliki tujuh lantai dan sedang dalam konstruksi. Pemiliknya adalah sepasang warga Kamboja yang ingin membangun guesthouse.

Kamboja sedang dalam masa menggenjot pembangunan infrastruktur untuk menarik investor dan bertambahnya turis asal China.

"Sejauh ini ada 24 orang tewas," ucap Gubernur Kep, Ken Santha. "Tiga jasad masih belum dibawa ke rumah sakit, karena mereka belum ditari keluar (dari reruntuhan)," ujar Ken.

23 orang juga dilaporkan terluka akibat runtuhnya bangunan ini. Pasangan pemilik bangunan ini sudah dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan.Proses evakuasi masih terus berlanjut.

Kejadian ini mengulang kasus runtuhnya bangunan di Kamboja pada pertengahan tahun lalu. Regulasi pembangunan pun menjadi sorotan. Pemilik bangunan yang berasal dari China juga ditahan polisi atas tuduhan menghilangkan nyawa tanpa sengaja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini