Penembakan Massal di Rumah Sakit Ceko, 6 Orang Tewas

Penembakan Senjata Api — Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Ostrava - Penembakan massal menewaskan setidaknya enam orang di rumah sakit di Kota Ostrava, Republik Ceko. Peristiwa terjadi pada, Selasa pagi (10/12/2019) pukul 07.19 waktu setempat.

Dilaporkan Independent, polisi sudah berjaga di area rumah sakit dan pihak Kementerian Kesehatan sudah memantau peristiwa tersebut.

Polisi tiba di TKP lima menit setelah ada laporan penembakan. Identitas penembak masih misterius. Pihak Kemenkes Ceko berkata polisi masih memburu pelaku penembakan.

Pihak kepolisian juga meminta publik membantu mencari tersangka penembakan massal, namun masyarakat diharapkan bertindak dengan sangat waspada.

"Kami meminta masyarakat untuk membantu menemukan tersangka. Kami juga meminta adanya kewaspadaan tingi," ujar polisi.

Polisi juga meminta siapapun yang tahu informasi mengenai pelaku penembakan massal untuk segera melapor. Selain itu, polisi juga menambah penjagaan di daerah-daerah rawan.

"Kami saat ini memperkuat pengawasan di target-target rentan di Republik Ceko. Kami meminta kesabaran dan pengertian masyarakat," ujar polisi Ceko dalam pernyatan resmi.

Lokasi Ostrava berada di perbatasan timur Republik Ceko. Kota ini berjarak sekitar 370 km dari Ibu Kota Praha.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini;

Sebuah acara pernikahaan di Uttar Pradesh, India, diwarnai insiden mengerikan. Seorang pria mabuk tiba-tiba naik ke atas panggung dan menembak seorang penari wanita tepat di wajahnya.

2 dari 2 halaman

Memburu Pelaku

Penembakan massal di rumah sakit di Ceko, polisi berjaga. Dok: kepolisian Ceko via RTE

Pihak kepolisian juga sudah menyebar foto diduga pelaku penebakan. Foto itu menunjukan lelaki setengah baya memakai jaket merah dan berambut merah cepak.

Universitas Teknik Ostrava memakai Facebook untuk menyebar terduga pelaku, demikian lansiran RTE.

Laporan awal menyebut korban tewas hanya empat orang dan dua orang terluka parah. Jumlah korban enam orang kemudian dipertegas oleh Menteri Kesehatan Adam Vojtech.