Sukses

Senyawa Kimia... Asal-Usul Sensasi Dingin yang Dihasilkan Daun Mint

Mengapa daun mint memberikan sensasi dingin ketika kita mengunyahnya?

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda menggigit daun mint, Anda mungkin akan merasakan sensasi dingin menyegarkan di mulut Anda. Itu karena mint, seperti cabai, adalah tanaman biokimia.

Keajaiban evolusi terletak pada molekul khusus yang dihasilkan oleh tumbuhan-tumbuhan semacam itu: capsaicin pada cabai dan mentol dalam mint.

Para ilmuwan berpikir, nenek moyang tanaman ini mungkin telah mulai memproduksi bahan kimia untuk mencegah predator memangsanya.

"Tumbuhan mungkin mengembangkan senyawa untuk digunakan sebagai mekanisme pertahanan. Melalui seleksi alam, ada beberapa yang berhasil," kata Paul Wise, anggota asosiasi di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, kepada Live Science yang dikutip pada Minggu (28/7/2019).

"Tanaman yang menghasilkan senyawa, lebih kecil kemungkinannya untuk dimakan predator," imbuh Wise. Tumbuhan yang bertahan cukup lama untuk bereproduksi, mampu menyebarkan benih dan meneruskan gen mereka ke generasi berikutnya.

Itu sebabnya, mint memproduksi mentol. Tapi mengapa rasa daun mint membuat mulut kita terasa dingin?

Jawabannya ialah mentol menipu tubuh kita untuk merasa dingin, meskipun sebenarnya tidak. Mentol dan capsaicin mempengaruhi sistem reseptor sensorik yang memonitor hal-hal seperti sentuhan, suhu dan rasa sakit.

Disebut sistem somatosensori, jaringan neuron yang kompleks ini berbeda dengan sistem yang bertanggung jawab untuk menelaah rasa dan bau.

"Ada neuron di bawah kulit yang dapat merasakan sensasi yang berbeda, seperti panas dan dingin," ungkap Seok-Yong Lee, seorang profesor biokimia di Duke University, mengatakan kepada Live Science.

Neuron-neuron tersebut memonitor lingkungan menggunakan berbagai protein khusus yang tertanam di dalam membran sel. Protein itu mengendalikan terowongan kecil yang disebut saluran ion, yang dapat memungkinkan materi melewati membran sel.

Kemudian, saluran ion akan tetap tertutup sampai protein reseptor mendeteksi rangsangan yang dicari.

"Begitu mereka merasakan bahan kimia atau panas, protein akan menyala dan memungkinkan ion menembus membran sel," papar Lee. Ion-ion sensasi dingin menyegarkan yang diterima tubuh kita dari luar, memicu sinyal listrik kecil yang disebut potensial aksi, yang disampaikan oleh neuron ke otak.

Sebagian besar protein reseptor dirancang untuk membuka saluran ion mereka ketika mereka mendeteksi stimulus tertentu. Sebagai contoh, para ahli protein menyebut TRPM8 (diucapkan "trip M 8") yang sebagian besar terkait dengan segala sesuatu bersuhu dingin.

TRPM8 kian menjadi-jadi ketika bertemu atau Anda menjilat es krim atau menempelkan es batu ke lidah Anda.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan Lain

Alasan lain daun mint membuat mulut Anda terasa dingin adalah karena molekul mentol juga menyebabkan reseptor TRPM8 untuk membuka saluran ion mereka dan mengirim potensial aksi ke otak, yang secara otomatis menginterpretasikan denyut listrik kecil sebagai "lidah yang dingin," meskipun kenyataannya tidak .

Para ilmuwan dapat berspekulasi mengapa TRPM8 sensitif terhadap dingin dan mentol, tetapi belum ada banyak bukti kuat. Walaupun Lee dan rekan-rekannya sudah menerbitkan studi tersebut di jurnal Science, yang menjelaskan bagaimana protein mengenali molekul mentol.

"Alasan utama mulut, mata, dan hidung kita sensitif terhadap hal-hal seperti cabai dan mentol adalah karena ujung saraf sangat dekat dengan permukaan kulit," tambah Wise.

3 dari 3 halaman

Bisa Hilangkan Bekas Jerawat?

Sementara itu, melansir situs web Boldsky, Daun mint mengandung asam salisilat yang membantu menyingkirkan foliker tersumbat. Tak hanya itu, sifat anti inflamasi yang ada pada daun mint akan mencegah segala jenis kulit atau peradangan yang lebih parah.

Banyak produk perawatan kulit kerap memasukkan mint sebagai salah satu bahan bakunya. Seperti sabun pencuci muka, krim, lotion, dan masih banyak lain. Anda bisa menggunakan mint sebagai perawatan berkas jerawat dengan campuran bahan lainnya. Salah satunya dengan madu.

Bahan:

Segenggam daun mint dan 1 sendok makan madu.

Cara mengaplikasikan:

1. Bersihkan daun mint.

2. Masukkan ke blender untuk membuatnya menjadi pasta.

3. Tambahkan madu dalam pasta daun mint dan aduk rata.

4. Oleskan pasta pada area bekas jerawat.

5. Diamkan selama 30 menit.

6. Setelah 30 menit, bilas dengan air biasa.

Anda bisa menggunakan perawatan daun mint ini sekali dalam sehari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.