Sukses

Arab Saudi Siap Bangun Kilang Minyak Senilai US$ 10 Miliar di Pakistan

Arab Saudi mengatakan pihaknya berencana untuk mendirikan kilang minyak senilai US$ 10 miliar di pelabuhan bawah laut Pakistan.

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi mengatakan pihaknya berencana untuk mendirikan kilang minyak senilai US$ 10 miliar di pelabuhan bawah laut Pakistan, Gwadar, yang sedang dikembangkan dengan bantuan China.

"Arab Saudi ingin membuat perekonomian Pakistan stabil melalui pembangunan kilang minyak dan kemitraan dengan Pakistan di Koridor Ekonomi China-Pakistan," Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan kepada wartawan di Gwadar pada 12 Januari 2019, seperti dikutip dari RFE-RL, Minggu (13/1/2019).

Saudi Khalid al-Falih membuat komentar itu ketika ia mengunjungi situs untuk kilang minyak yang diusulkan, bersama dengan Ghulam Sarwar Khan, menteri perminyakan dan sumber daya alam Pakistan.

Falih mengatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan mengunjungi Pakistan pada Februari 2019 untuk menandatangani perjanjian pembangunan kilang.

Menteri Arab Saudi itu juga menambahkan bahwa kunjungan Putra Mahkota ke Pakistan pada Februari 2019 nanti juga akan menjajaki penanaman investasi di sektor lain.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Belt and Road China di Pakistan

Terletak di provinsi barat daya Balochistan, Gwadar adalah permata mahkota dari investasi China senilai US$ 60 miliar dalam proyek Belt and Road Initiative di Pakistan.

Beijing telah berjanji untuk menginvestasikan US$ 60 miliar sebagai bagian dari Koridor Ekonomi China-Pakistan untuk membantu mengubah Pakistan menjadi rute utama yang menghubungkan China barat ke dunia.

Proyek ini melibatkan pembangunan jalan raya dan kereta api utama, pelabuhan berkapasitas lebih tinggi, dan pembangkit listrik.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, yang menjabat sejak Agustus 2018, telah mengamankan paket-paket bantuan ekonomi dari China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pada bulan Desember, UEA mengumumkan bahwa mereka akan menyetor US$ 3 miliar di bank sentral Pakistan untuk membantu negara itu mengatasi krisis ekonomi yang semakin dalam.

Perkembangan itu terjadi di tengah negosiasi Pakistan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengamankan paket bailout US$ 8 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.